- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Searching, Cerita Stalking Level Dewa


TS
Joni Estaurina
Searching, Cerita Stalking Level Dewa
Skenario adalah tulang punggung sebuah film - Joko Anwar.
Pernyataan Joko Anwar ini tengah viral di twitter, sampai menjadi sebuah istilah halus untuk menilai sebuah film.
"Gimana film itu?"
"Hmm pokoknya skenario adalah tulang punggung sebuah film"
Dengan kata lain, filmnya jelek, mas, hehe.
Searching adalah salah satu film yang membuktikan ungkapan bahwa skenario itu emang memegang peranan penting dalam sebuah film. Searching punya cerita thriller yang kuat, dengan plot twist yang cukup membuat kamu berdecak "Oh syit!", "Oalah pantesan". Uniknya, para penayangan awal di Indonesia, film ini gak menggunakan promosi besar-besaran. Berita tentang bagusnya film ini menjalar di sosial media, dari mulut ke mulut, membuat film ini belakangan malah menambah layar di berbagai bioskop. Ane akan coba meracuni Agan untuk menonton film ini, dengan berusaha gak memberikan spoiler.

Film ini bercerita tentang David Kim, seorang ayah dari remaja putri berusia 16 tahun, Margot, David tidak seperti bapak kita yang gagap teknologi, ane kurang nangkep sih apa kerjaan dia, tapi kayaknya memang di bidang teknologi. Makanya dia gak kayak bapak kita yang gak tau caranya mengubah setting facebook menjadi private, David Kim sangat melek teknologi, bahkan sejak anaknya lahir, dia dan istrinya sering banget update semua jadwal dan foto di emailnya. Apakah dia disponsori google? Itu yang menjadi pertanyaan ane di akhir film. Apalagi, si sutradaranya, Aneesh Chaganty itu [url=[youtube]nvo6ls7edUQ[/youtube]][color=#1155cc]pernah bikinin iklan buat google glass[/color][/url], sampe akhirnya direkrut sama Google. Tapi dia katanya cabut sih demi fokus di film ini. Naskahnya dia juga yang nulis, berdua sama Sev Ohanian.

Alkisah, David Kim yang emang udah perhatian banget ama anaknya si Margot ini panik karena anaknya sulit dihubungi. Lalu melaporlah dia pada polisi. Penyelidikan pun dimulai, tapi David gak mau tinggal diam. Dia malah memulai penyelidikannya sendiri, bermodalkan laptopnya Margot yang ketinggalan di meja. Kemampuan stalkingnya inilah yang membuat ane takjub. Jadi pengen menyewa dia untuk mencari hilangnya semangat kerjaku. Wadaw.
Yang pasti kegigihan David Kim itu lah yang bikin salut banget, namanya juga orang tua ya Gan, apa juga dilakukan untuk anaknya. Makanya Gan, jangan durhaka ama orang tua lu. Meskipun genre-nya thriller, film ini memberikan perasaan hangat di akhir film, di mana pada akhirnya keluarga lah yang paling penting, dan mau kayak apapun dunia berkonspirasi merusak hubungan keluarga, asalkan saling percaya maka ada jalannya. Ceilehhhh. Selain itu ada sedikit sentilan kalau di sosial media sering banget kita temuin orang yang suka panjat sosial bahkan dari musibah orang lain, dan akun-akun hode patut kita waspadai.

Yang unik dari film ini adalah melihat point of view kamera yang diambil dari sudut layar komputer. Entah itu webcam, kamera depan hp, cctv, kamera dari heli, kamera wartawan, pokoknya gak ada tuh yang namanya detail shot atau two shot dalam film ini. Bikin mikir, enak banget jadi kameramennya, tapi kasian editornya terutama bagian grafis, Soalnya banyak banget adegan-adegannya malah di layar kommputer. Tapi ini menjadi hal baru yang menarik, dan tentu seperti yang ane bilang di atas, skenario menjadi kekuatan dari film ini.
Jadi lu kudu banget nonton Gan, sebelum turun layar. Film kayak gini gak pantas kalian tonton di streaming bajakan. Terlalu keren.



Pernyataan Joko Anwar ini tengah viral di twitter, sampai menjadi sebuah istilah halus untuk menilai sebuah film.
"Gimana film itu?"
"Hmm pokoknya skenario adalah tulang punggung sebuah film"
Dengan kata lain, filmnya jelek, mas, hehe.
Searching adalah salah satu film yang membuktikan ungkapan bahwa skenario itu emang memegang peranan penting dalam sebuah film. Searching punya cerita thriller yang kuat, dengan plot twist yang cukup membuat kamu berdecak "Oh syit!", "Oalah pantesan". Uniknya, para penayangan awal di Indonesia, film ini gak menggunakan promosi besar-besaran. Berita tentang bagusnya film ini menjalar di sosial media, dari mulut ke mulut, membuat film ini belakangan malah menambah layar di berbagai bioskop. Ane akan coba meracuni Agan untuk menonton film ini, dengan berusaha gak memberikan spoiler.
Film ini bercerita tentang David Kim, seorang ayah dari remaja putri berusia 16 tahun, Margot, David tidak seperti bapak kita yang gagap teknologi, ane kurang nangkep sih apa kerjaan dia, tapi kayaknya memang di bidang teknologi. Makanya dia gak kayak bapak kita yang gak tau caranya mengubah setting facebook menjadi private, David Kim sangat melek teknologi, bahkan sejak anaknya lahir, dia dan istrinya sering banget update semua jadwal dan foto di emailnya. Apakah dia disponsori google? Itu yang menjadi pertanyaan ane di akhir film. Apalagi, si sutradaranya, Aneesh Chaganty itu [url=[youtube]nvo6ls7edUQ[/youtube]][color=#1155cc]pernah bikinin iklan buat google glass[/color][/url], sampe akhirnya direkrut sama Google. Tapi dia katanya cabut sih demi fokus di film ini. Naskahnya dia juga yang nulis, berdua sama Sev Ohanian.
Alkisah, David Kim yang emang udah perhatian banget ama anaknya si Margot ini panik karena anaknya sulit dihubungi. Lalu melaporlah dia pada polisi. Penyelidikan pun dimulai, tapi David gak mau tinggal diam. Dia malah memulai penyelidikannya sendiri, bermodalkan laptopnya Margot yang ketinggalan di meja. Kemampuan stalkingnya inilah yang membuat ane takjub. Jadi pengen menyewa dia untuk mencari hilangnya semangat kerjaku. Wadaw.
Yang pasti kegigihan David Kim itu lah yang bikin salut banget, namanya juga orang tua ya Gan, apa juga dilakukan untuk anaknya. Makanya Gan, jangan durhaka ama orang tua lu. Meskipun genre-nya thriller, film ini memberikan perasaan hangat di akhir film, di mana pada akhirnya keluarga lah yang paling penting, dan mau kayak apapun dunia berkonspirasi merusak hubungan keluarga, asalkan saling percaya maka ada jalannya. Ceilehhhh. Selain itu ada sedikit sentilan kalau di sosial media sering banget kita temuin orang yang suka panjat sosial bahkan dari musibah orang lain, dan akun-akun hode patut kita waspadai.
Yang unik dari film ini adalah melihat point of view kamera yang diambil dari sudut layar komputer. Entah itu webcam, kamera depan hp, cctv, kamera dari heli, kamera wartawan, pokoknya gak ada tuh yang namanya detail shot atau two shot dalam film ini. Bikin mikir, enak banget jadi kameramennya, tapi kasian editornya terutama bagian grafis, Soalnya banyak banget adegan-adegannya malah di layar kommputer. Tapi ini menjadi hal baru yang menarik, dan tentu seperti yang ane bilang di atas, skenario menjadi kekuatan dari film ini.
Jadi lu kudu banget nonton Gan, sebelum turun layar. Film kayak gini gak pantas kalian tonton di streaming bajakan. Terlalu keren.



0
825
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan