- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bagaimana jika Jokowi Kalah di Jabar, RK: 2014 Pak Aher Dukung 1 Capres & Kalah


TS
winarwi
Bagaimana jika Jokowi Kalah di Jabar, RK: 2014 Pak Aher Dukung 1 Capres & Kalah
Quote:
TRIBUNWOW.COM - Setelah menyatakan dukungan kepada calon petahana, Jokowi di Pilpres 2019, Ridwan Kamil banyak menerima pernyataan melalui akun Twitter pribadinya, @ridwankamil pada Sabtu (9/9/2018).
Ridwan Kamil mengatakan, kepala daerah yang memberi dukungan kepada pasangan calon di Pilpres tidak menjadi persoalan, dan tidak ada pelanggaran hukum maupun undang-undang.
Lantas, dirinya memberikan contoh gubernur yang pernah mendukung pasangan capres-cawapres, yakni Gubernur Jawa Barat sebelumnya, Ahmad Heriawan (Aher) dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
"2014 Gubernur Ahmad Heriawan, terbuka mendukung capres, berkampanye dan BAHKAN jadi ketua timses Jabar. 2018 beliau juga mendukung terbuka paslon pilgub. Tidak ada pelanggaran hukum dan UU. Bedanya skg, saya menyatakan dukungan, tapi menahan diri tidak menjadi ketua timses. Nuhun
2014 Pak Aher mendukung salah satu capres. Dan kalah. Masyarakat Jabar biasa aja. move on. Karena bagi kami, ini adalah kompetisi rutin semata. Masyarakat Jabar sudah dewasa dalam berdemokrasi.
2014 Gubernur Sumbar mendukung terbuka kepada paslon capres. Tidak ada yang salah, selama aturan dan hukum tidak ada yang dilanggar dalam proses politik yang penting ini. Mari berlaku adil dan proporsional. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan mendukung kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Saya dukung Pak Jokowi, sudah clear, enggak usah ditanyakan lagi," ujar Ridwan, Rabu (5/9/2018), ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, usai dilantik Presiden Jokowi, dilansir Kompas.com.
Mengenai apakah akan masuk dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf, Ridwan Kamil belum bisa menjawabnya.
Ia akan memastikan apakah hal itu diperbolehkan peraturan dan perundangan.
Jika peraturan perundangan memperbolehkannya, ia akan masuk tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf.
"Saya kira dulu Pak Aher (Ahmad Heryawan) itu ketua tim suksesnya Pak Prabowo. Kalau tidak melanggar aturan, dan tentunya itu bagian hak politik, saya kira enggak masalah," lanjut dia.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Irwan Prayitno dan Ahmad Heriawan adalah dua gubernur dan politisi yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta secara nasional kalah dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, tetapi di Jawa Barat pasangan Prabowo-Hatta menang atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Begitu juga di Provinsi Sumatera Barat, pasangan Prabowo-Hatta menang telak atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
http://wow.tribunnews.com/2018/09/09...pres-dan-kalah
Ridwan Kamil mengatakan, kepala daerah yang memberi dukungan kepada pasangan calon di Pilpres tidak menjadi persoalan, dan tidak ada pelanggaran hukum maupun undang-undang.
Lantas, dirinya memberikan contoh gubernur yang pernah mendukung pasangan capres-cawapres, yakni Gubernur Jawa Barat sebelumnya, Ahmad Heriawan (Aher) dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
"2014 Gubernur Ahmad Heriawan, terbuka mendukung capres, berkampanye dan BAHKAN jadi ketua timses Jabar. 2018 beliau juga mendukung terbuka paslon pilgub. Tidak ada pelanggaran hukum dan UU. Bedanya skg, saya menyatakan dukungan, tapi menahan diri tidak menjadi ketua timses. Nuhun
2014 Pak Aher mendukung salah satu capres. Dan kalah. Masyarakat Jabar biasa aja. move on. Karena bagi kami, ini adalah kompetisi rutin semata. Masyarakat Jabar sudah dewasa dalam berdemokrasi.
2014 Gubernur Sumbar mendukung terbuka kepada paslon capres. Tidak ada yang salah, selama aturan dan hukum tidak ada yang dilanggar dalam proses politik yang penting ini. Mari berlaku adil dan proporsional. Hatur Nuhun," tulis Ridwan Kamil.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan mendukung kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Saya dukung Pak Jokowi, sudah clear, enggak usah ditanyakan lagi," ujar Ridwan, Rabu (5/9/2018), ketika dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, usai dilantik Presiden Jokowi, dilansir Kompas.com.
Mengenai apakah akan masuk dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf, Ridwan Kamil belum bisa menjawabnya.
Ia akan memastikan apakah hal itu diperbolehkan peraturan dan perundangan.
Jika peraturan perundangan memperbolehkannya, ia akan masuk tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf.
"Saya kira dulu Pak Aher (Ahmad Heryawan) itu ketua tim suksesnya Pak Prabowo. Kalau tidak melanggar aturan, dan tentunya itu bagian hak politik, saya kira enggak masalah," lanjut dia.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Irwan Prayitno dan Ahmad Heriawan adalah dua gubernur dan politisi yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta secara nasional kalah dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, tetapi di Jawa Barat pasangan Prabowo-Hatta menang atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
Begitu juga di Provinsi Sumatera Barat, pasangan Prabowo-Hatta menang telak atas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.
http://wow.tribunnews.com/2018/09/09...pres-dan-kalah
0
1.9K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan