Kaskus

News

magelysAvatar border
TS
magelys
Penyuap mantan cagub Sultra akui pernah antar Rp 5 miliar ke DPP PDIP
Merdeka.com - Direktur Utama PT Sarana Bangun Nusantara, Hasmun Hamzah dihadirkan jaksa penuntut umum pada KPK sebagai saksi dalam sidang dugaan penerimaan suap oleh Asrun sebagai mantan Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra Wali Kota Kendari periode 2017-2022; dan mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari, Fatmawati. Dalam keterangannya, dia mengakui menyokong biaya pencalonan Asrun sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara.

Hasmun mengatakan sokongannya terhadap Asrun di antaranya membeli kaos kampanye dan biaya politik Asrun ke partai politik pengusungnya yakni PAN, PKS, PDIP, Hanura, dan Gerindra. Hal itu dia realisasikan saat mengantar sejumlah uang Rp 5 miliar dalam bentuk dolar Amerika ke kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Dia menjelaskan, uang Rp 5 miliar itu berasal dari uang kas perusahaan dengan total Rp 12 miliar. Untuk meringkas bentuk fisik uang, dia kemudian menukarkan Rp 5 miliar ke pecahan dolar Amerika.

Dolar untuk apa?" tanya jaksa Ali Fikri kepada Hasmun, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (5/9).

"Ini untuk keperluan partai pendukung. Pernah ke kantor pusat PDIP. Saya bawa dolar kurang lebih Rp 5 M," jawab Hasmun.

Tanpa menyebutkan waktu kedatangannya ke markas Banteng itu, dia mengatakan setibanya di kantor DPP PDIP sudah ada seorang pria mengonfirmasi kedatangannya dan mengantarnya ke lantai tiga. Sementara Hasmun ke atas, Fatmawati menunggu di mobil.

Tiba di lantai tiga, dia diajak ke dalam satu ruangan dan sudah ada seorang perempuan menunggu. Tanpa basa-basi, dia menyerahkan bungkusan berisikan dolar.

Setelah dihitung oleh si perempuan, bungkusan itu dibawa ke ruangan lain yang tersambung dengan ruangan tempat Hasmun dan si perempuan bertemu. Sepintas, kata Hasmun, ruangan itu terdapat brankas.

"Saya cuma bilang dari Kendari saja, saya setor bungkusannya, dia hitung kemudian dia simpan. Ada pintu connecting saya lihat sepintas ada brankas," ujarnya.

Selesai menyetor uang, Hasmun dan Fatmawati kembali ke Kendari. Selama perjalanan dia mengaku tak menanyakan alasan pemberian uang ke PDIP.

Hanya saja, dia berkesimpulan uang itu untuk biaya politik Asrun sebagai Cagub Sulawesi Tenggara. Sebelumnya, kepada Hasmun Fatma dan Adriatma, anak kandung Asrun, beberapa kali bercerita tentang pencalonan Asrun dan membutuhkan biaya besar.

https://m.merdeka.com/peristiwa/penyuap-mantan-cagub-sultra-akui-pernah-antar-rp-5-miliar-ke-dpp-pdip.html

Antar langsung
0
673
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan