Ada sembilan hal yang TS rangkum dari berita yang cukup menggelitik kali ini, Suhu politik panas yang seharusnya menjadi mainan kalangan atas, membuat kalangan yang seharusnya tak perlu mengulas ikut terlindas isu melintas. Dirangkum dari sumber berita, mari kita simak sembilan hal berikut ini :

1. Asal muasal

Ada dua orang anak muda di Pulau Bangka, Sandi (20) dan FZ (16), mereka masih memiliki masa depan cerah. Kedua pemuda ini sebetulnya adalah harapan bangsa. Namun karena iseng keduanya rela dianggap sebagai sampah. Sungguh miris nasib sang pemuda.

Sandi dan FZ kini harus rela menjadi tersangka penghina Jokowi kafir. Video hinaan yang di buatnya viral di sosial media. Untuk sementara sandi dan FZ dikenakan wajib lapor. Kini sandi dan FZ cuma bisa menyesal tiada berguna. Akibat iseng atau kebodohan diri sendiri. 


2. Ancaman hukuman penjara

Sandi dan FZ kemungkinan akan dikenakan Pasal 27 ayat 3 UU RI No 11 Tahun 2008. Jika kasus berlanjut ke persidangan, dan bila terbukti mereka bersalah, maka kurungan empat tahun penjara, menanti untuk dijalani di depan mata. Sungguh sayang waktu terbuang hanya untuk bertanggung jawab atas kebodohan dirinya sendiri.


3. Video penghinaan

Pada Senin 27 Agustus tahun 2018, sandi dan FZ diberitakan berkumpul di rumah IK, Desa Balunijuk. Pada saat berkumpul tersebut, merek berkreasi bikin video menghina Presiden Jokowi. Video hasil kerjaan usil mereka dibuat berdurasi sekitar 30 detik. Isi videonya adalah ujaran kebencian, salah satu isi video dalam berita detik disebutkan bahwa sandi mengatakan; Jokowi kafir.


4. Bintang utama dan perlengkapan pendukung

Pada video 30 detik itu, disebutkan bahwa sandi adalah pemeran utama. FZ yang juga dijadikan tersangka pula dalam kasus ini diberitakan merupakan pemilik ponsel yang menjadi barang bukti. Ponsel FZ tersebut, dijadikan sebagai alat untuk merekam. Jadi, video viral yang berisi ujaran kebencian dan dikabarkan viral tersebut, dibintangi oleh sandi dan didukung oleh FZ, kira kira begitulah sinopsis nya.


5. Tertular kebodohan dari tontonan

Tindakan mereka yang membuat kebodohan tersebut konon kabarnya tertular acara televisi yang meliput berita seputar tagar #2019xxxxxxxxx. Mereka iseng membuat video karena terpengaruh. Tanpa mengecek kebenaran isu tentang tagar pembodohan tersebut, mereka tertular kebodohan akut. Yang ikut rame, mungkin begitulah niatan awal para tersangka ini. Dan kini nasib mereka menjadi suram akibat tidak mau menyaring info dan sembarangan mengumbar hasrat di internet.


6. Tersangka Mengakui perbuatannya

Kedua tersangka diberitakan mengakui mereka membuat video tersebut, mereka sekali lagi beralasan video itu dibuat karena iseng dan spontanitas dari tontonan di tv, yang memberitakan soal tagar pembodohan. Sungguh kasihan sekali nasib si pemuda ini, mesti repot berurusan dengan hukum. Sedangkan yang bikin gerakan tagar itu diberitakan mungkin cuma cekikikan membaca berita ini. Di balik itu, ini pelajaran berharga untuk kita, untuk lebih bijak bersosial media dan tidak asal ikutan tentang sesuatu hal yang heboh. Apalagi cuma mengikuti tontonan.


7. Haruskah dimaafkan

Sandi mengaku tak tahu siapa yang menyebarkan video yang dibuatnya. Videonya viral sandi pun terkejut. Walaupun menurut pengakuannya tak tahu siapa yang menyebarkan video tersebut, namun tentu saja sandi tahu, kepada siapa saja video hasil kreasinya di pertontonkan, dikirimkan, diperlihatkan, dibagikan dll. Jadi dari situ, sebetulnya sandi bisa mengetahui siapa yang menyebarkan nya. Jika sandi mau merunut kembali tindakannya dari awal hingga jadi tersangka, pasti dia temukan siapa penyebarnya.

Sandi lalu meminta maaf kepada presiden Jokowi melalui keterangannya dalam berita. Seperti lagu yang berulangkali kita dengar, kejadian serupa ini juga berulang kali kita temui dari berita demi berita di setiap waktu berganti. Tersangka seakan merupakan orang yang tak pernah tahu dunia informasi dan teknologi. Tak pernah mengambil pelajaran dan hikmah dari kejadian serupa yang dilakukan oleh dirinya. Lalu pantaskah dimaafkan?.

Untuk sekedar maaf tentu saja sebagai manusia kita harus bisa saling memaafkan. Namun untuk bebas melanglang buana dari jerat hukuman, sepertinya itu tak boleh terjadi. Berani berbuat, maka harus berani pula menanggung semua akibat yang menjerat.


8. Berguna kah penyesalan ?

Setelah mengakui dan meminta maaf atas perbuatannya, kini yang tinggal adalah penyesalan. Sandi mengatakan tidak membenci presiden Jokowi. Namun perbuatannya yang membuat video penghinaan yang dia lakukan berbalik dari keterangannya di kepolisian. Mau TS katakan munafik betul ini orang namun kasihan lihat videonya, pas minta maaf.


9. Nasi sudah menjadi bubur

Bila nasi sudah menjadi bubur, maka nikmatilah bubur itu, masa lalu tak bisa diputar kembali. Kesalahan yang sudah dibuat tak bisa dihapus dengan kembali ke masa lalu, karena kita belum punya mesin waktu. Kini nikmati saja hidupmu sandi. Semoga setelah menjalani hukuman bisa membuat kamu bisa menjadi dewasa dan bertindak untuk supaya bisa bermanfaat bagi orang lain. Bukan malah meresahkan orang lain.

Sebuah video seorang pemuda asal Pulau Bangka berkaos hitam menghina Presiden Jokowi kafir viral di media sosial. Gara-gara video tersebut, tiga pemuda berhasil diamankan jajaran Polres Bangka, Bangka Belitung.
Selasa 04 September 2018, 06:57 WIB Habis Hina-hina Jokowi, Pria Ini Tawarkan Jasa Urut


>>
Nasib Terkini Sandi dan FZ, Penghina Jokowi Kafir

Sebagai Penutupan TS Cuma berdoa semoga dijauhkan dari kebodohan dan tindakan iseng yang berujung pada hal yang menyulitkan