CEGAH RUPIAH TEMBUS 15.000 (9-habis)

Sementara itu, pengamat ekonomi dari UI Lana Soelistianingsih berpendapat, berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah dan BI sangat tepat dan perlu diapresiasi, seperti mengurangi impor. Menurut dia, kebijakan itu bisa terus dilanjutkan.

Melemahnya nilai tukar rupiah, kata Lana, bukan karena fundamental di dalam negeri yang lemah, melainkan lebih banyak karena faktor eksternal.

“Dengan kondisi sekarang, harus diakui sulit untuk membawa rupiah kembali ke angka 13.700. Namun pemerintah perlu memperlambat laju pelemahan rupiah, sehingga sampai akhir tahun tetap berada pada kisaran 14.700-14.800,” kata Lana.

Dia tidak setuju jika pemerintah harus menaikkan harga BBM dalam negeri, karena hal itu hanya akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat, yang akan lebih sulit diatasi.

Dia menilai saat ini tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan Jokowi sangat baik, dan itu merupakan satu modal yang berharga. (jn/es)