Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gaplex.palaluAvatar border
TS
gaplex.palalu
KPU Tepis Koalisi Prabowo yang Sebut Ada 25 Juta Pemilih Ganda
Jakarta - Parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengaku menemukan setidaknya 25 juta data ganda di Daftar Pemilih Sementara (DPS). KPU membantah banyaknya jumlah pemilih ganda.

"Dengan jumlah diduga 25 juta kami meyakini tidak sebanyak itu," kata Komisioner KPU Viryan Aziz, di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).

Baca juga: Koalisi Prabowo-Sandi Tolak DPT Final Pemilu 2019


Viryan mengatakan pihaknya telah menerima hasil analisis yang diberikan olek Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia mengatakan data analisis tersebut diberikan dari hasil analisis tiga elemen, yaitu NIK, Nama dan Tanggal Lahir.

"Kemarin dari PKS datang menyampaikam hasil analisis. Disebutkan angka 25 juta pemilih. Sudah ditanya dari mana angka itu muncul? Itu hasil analisis dari tiga elemen data, yaitu NIM, nama dan tanggal lahir," kata Viryan.

Dia mengatakan data yang dianalisis partai merupakan data dari KPU, namun 4 angka dalam NIK yang diberikan diganti menjadi tanda bintang. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh dinas Dukcapil.

"Datanya dari kami, terkait dengan NIK, sesuai permintaan Dirjen Dukcapil, ada surat disampaikan kepada kami dan itu kita masukan ke dalam PKPU nomor 11 tahun 2018, soft file yang diserahkan ke parpol, empat angkat atau sejumlah angka terakhir, itu diganti dengan tanda bintang. Untuk menjaga kerahasiaan data pemilih," tuturnya.

Baca juga: Koalisi Prabowo Tolak DPT, PPP: Mana Buktinya Ada Data Ganda


Menurutnya, analisis yang dilakukan oleh partai tidak dengan menggunakan data NIK yang lengkap. Dengan demikian, lewat data NIK tersebut dapat dimungkinkan ditemukan pemilih ganda.

"Sangat mungin, analisis dilakukan dengan elemen NIK-nya tidak lengkap karena 4 angka terakhir diganti tanda bintang. Maka sejumlah NIK memang menjadi sama," kata Viryan.

"Bila 4 angka itu hilang dimungkinkan bisa saja, kemudian didapat hasil dugaannya 25 juta ganda," sambungnya.

Baca juga: Koalisi Prabowo Tolak DPT, Timses Jokowi Ajak Perbaiki Bersama


Dia meyakini pemilih ganda tidak ditemukan sebanyak 25 juta. Namun dia tidak menampik masih adanya data ganda dalam DPS.

"Tapi kami yang meyakini tidak sebanyak itu kalaupun masih ada pemilih ganda," kata Viryan.

Sebelumnya, parpol koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak jumlah DPT yang telah ditetapkan KPU.

"Parpol koalisi Prabowo-Sandi menolak rencana KPU yang akan menetapkan DPT pileg dan pilpres yang rencananya akan dilaksanakan pada Rabu tanggal 5 September," kata Sekjen PKS Mustafa Kamal (3/9).

Alasannya, dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang dirilis KPU sebelumnya masih ditemukan sejumlah kesalahan. PKS, Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat menyatakan menemukan setidaknya 25 juta data ganda dari 137 juta lebih pemilih yang ada di DPS.

"Dari 137 jutaan pemilih dalam DPS terdapat 25 jutaan pemilih ganda. Di beberapa dapil ditemukan beberapa nama, bahkan satu nama bisa tergandakan 11 kali dalam satu TPS," jelas Mustafa. (dwia/imk)



-------------+++++++--------------

sungguh canggih sekali ya akhi, NIK yang hilang 4 digit terakhir, disort, dan dianggap sama.
0
1.3K
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan