AKURAT.CO Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang lebih dalam terjadi akibat tekanan eksternal yang berasal dari peningkatan arus modal keluar (capital outflow) Argentina.
Saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/8) lalu, Darmin menganggap kondisi yang terjadi di Argentina tersebut mengejutkan karena sebelumnya sudah ada bantuan sebesar 50 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF).

"Dia (Argentina) sudah dapat bantuan dari IMF sebesar 50 miliar dolar AS. Orang-orang menganggap dia semestinya akan survive dengan itu, tetapi ternyata gerakan capital outflow makin besar makanya dia menaikkan suku bunga sampai 60 persen," tutur Menko Darmin Nasution.

Hal ini mnegundang tanya sejumlah pejabat publik di Tanah Air. Marzuki Alie, politisi Partai Demokrat yang juga mantan Ketua DPR RI tersebut menuliskan melalui laman twitternya @marzukialie_MA, menanyakan bahwa alasan pemerintah kok selalu berubah soal rupiah.

"Pak Menko, kok alasannya ganti-ganti. tempohari gara-gara turki, sekarang argentina. sama dengan harga telur naik gara-gara piala dunia, atau cacing banyak proteinnya. yang benerlah ngurus negara ini, jangan main-main. ini negara besar, bisa hancur bisa rusak, itu ramalam Pak JK."

pak Menko, kok alasannya ganti2. tempohari gara2 turki, sekarang argentina. sama dengan harga telur naik gara2 piala dunia, atau cacing banyak proteinnya. yang benerlah ngurus negara ini, jangan main2. ini negara besar, bisa hancur bisa rusak, itu ramalam Pak JK.

— Marzuki Alie Dr.H. (@marzukialie_MA) 31 Agustus 2018

Pun demikian, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring juga mengkritisi pernyataan Darmin Nasution terkait pelemahan nilai rupiah.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mencuitkan melalui laman twitternya @tifsembiring "Mesti hati2, ini sudah level bahaya, jangan takabur lupa diri. Coba cari alternatif solusi. Maaf ya, dulu sebelum 1998, para pejabat juga ngomong begini. Aman aman, fondasi ekonomi kita kuat. Tapi kalau sudah krisis, rontok semua.... "

Mesti hati2, ini sudah level bahaya, jangan takabur lupa diri. Coba cari alternatif solusi. Maaf ya, dulu sebelum 1998, para pejabat juga ngomong begini. Aman aman, fondasi ekonomi kita kuat. Tapi kalau sudah krisis, rontok semua....

— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) 31 Agustus 2018

Darmin juga mengatakan dampak eksternal dari Argentina terhadap pelemahan nilai tukar rupiah serupa dengan dampak yang sebelumnya dihasilkan dari situasi ekonomi Turki.

Namun, Darmin menilai dampak sentimen ke pasarnya akan lebih sedikit mengingat hubungan Indonesia dengan negara Amerika Latin tidak lebih besar dari hubungan Indonesia dengan Turki.

Sebagaimana diwartakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, melemah ke posisi Rp14.683 per dolar AS terimbas sentimen negatif isu perang dagang. []

[url=https://akuraS E N S O Rekonomi/id-303115-read-argentina-jadi-kambing-hitam-rupiah-marzuki-alie-kok-alasannya-gontaganti-yang-benerlah-ngurus-negara]Sumber[/url]

ternyata rejim beye masih keliatan hasil kerjanya sungguh 1 periode yg sia2