- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah terus terperosok, sentuh level Rp 14.816 per USD


TS
kaka10ciao
Rupiah terus terperosok, sentuh level Rp 14.816 per USD
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Selasa (3/9). Tadi pagi, Rupiah dibuka di Rp 14.745 per USD dan saat ini terperosok ke level Rp 14.816 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melemah semenjak akhir pekan lalu. Penutupan perdagangan sebelumnya, Rupiah berada di Rp 14.710 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ada 3 sumber ketidakpastian global yang memengaruhi nilai tukar Rupiah. Ketidakpastian pertama, yaitu pertumbuhan ekonomi global yang saat ini hanya bertumpu pada Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi yang kuat saat ini hanya terjadi di AS saja.
"Sejumlah negara lain pertumbuhan menurun, kita sebut ekonomi dunia tidak didukung pertumbuhan merata. Ini salah satu menjadi sumber ketidakpastian. Apa ini terus berlanjut apa bagaimana itu tidak pasti," jelas Perry.
Ketidakpastian yang kedua, masih datang dari AS yaitu suku bunga acuan The Fed alias bank sentral AS. Menurut Perry, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga empat kali di tahun ini. Hingga kini, The Fed telah menaikkan suku bunga dua kali.
"The Fed mungkin menaikkan suku bunga dua kali lagi, kemungkinan September. Ini menimbulkan investor global menarik dana dari negara berkembang terjadilah capital outflow. Mereka lebih menanamkan modal di Amerika Serikat. Dan ini juga menjadi salah satu sumber nilai tukar di belahan dunia melemah. Banyak negara mengalami tekanan nilai tukar," imbuhnya.
Terakhir, sumber ketidakpastian global adalah perang dagang AS dengan China, Eropa, Kanada dan Turki. Ketegangan ini menimbulkan ketidakpastian ekonomi global dan investor semakin tidak pasti semakin menarik dana mereka dari emerging market
"Ini menimbulkan tekanan tekanan nilai tukar dan ekonomi di belahan dunia," tandasnya.
https://m.merdeka.com/uang/rupiah-te...6-per-usd.html
Terperosok jurang bree... Tepar.
Bener2 meroket ekonomi nya.. Nguinggg

[quote=anonympoliticia;5b8d500d5a51639a6c8b4568]
Menukil dari post seorang teman,
Kerbau pun tak akan pernah terjatuh 2 kali di lubang yang sama, apalagi 2 periode.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah melemah semenjak akhir pekan lalu. Penutupan perdagangan sebelumnya, Rupiah berada di Rp 14.710 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ada 3 sumber ketidakpastian global yang memengaruhi nilai tukar Rupiah. Ketidakpastian pertama, yaitu pertumbuhan ekonomi global yang saat ini hanya bertumpu pada Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi yang kuat saat ini hanya terjadi di AS saja.
"Sejumlah negara lain pertumbuhan menurun, kita sebut ekonomi dunia tidak didukung pertumbuhan merata. Ini salah satu menjadi sumber ketidakpastian. Apa ini terus berlanjut apa bagaimana itu tidak pasti," jelas Perry.
Ketidakpastian yang kedua, masih datang dari AS yaitu suku bunga acuan The Fed alias bank sentral AS. Menurut Perry, bank sentral AS akan menaikkan suku bunga empat kali di tahun ini. Hingga kini, The Fed telah menaikkan suku bunga dua kali.
"The Fed mungkin menaikkan suku bunga dua kali lagi, kemungkinan September. Ini menimbulkan investor global menarik dana dari negara berkembang terjadilah capital outflow. Mereka lebih menanamkan modal di Amerika Serikat. Dan ini juga menjadi salah satu sumber nilai tukar di belahan dunia melemah. Banyak negara mengalami tekanan nilai tukar," imbuhnya.
Terakhir, sumber ketidakpastian global adalah perang dagang AS dengan China, Eropa, Kanada dan Turki. Ketegangan ini menimbulkan ketidakpastian ekonomi global dan investor semakin tidak pasti semakin menarik dana mereka dari emerging market
"Ini menimbulkan tekanan tekanan nilai tukar dan ekonomi di belahan dunia," tandasnya.
https://m.merdeka.com/uang/rupiah-te...6-per-usd.html
Terperosok jurang bree... Tepar.

Bener2 meroket ekonomi nya.. Nguinggg

[quote=anonympoliticia;5b8d500d5a51639a6c8b4568]
bodoh boleh delusional jangan
Indonesia ranking no 6 untuk negara yang rawan goncangan moneter (vulnerable), lebih rawan dari Filipina. Malaysia dan Thailand termasuk aman. Singapore tidak ada di daftar, artinya sangat aman. Bagi mereka yang mencoba mengabaikan fakta, semoga dapat merenungkannya kembali.

Indonesia ranking no 6 untuk negara yang rawan goncangan moneter (vulnerable), lebih rawan dari Filipina. Malaysia dan Thailand termasuk aman. Singapore tidak ada di daftar, artinya sangat aman. Bagi mereka yang mencoba mengabaikan fakta, semoga dapat merenungkannya kembali.

Menukil dari post seorang teman,
Kerbau pun tak akan pernah terjatuh 2 kali di lubang yang sama, apalagi 2 periode.
Diubah oleh kaka10ciao 03-09-2018 22:33
-1
4.8K
77


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan