AKURAT.CO, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah yang lebih dalam terjadi akibat tekanan eksternal yang berasal dari peningkatan arus modal keluar (capital outflow) Argentina.

Ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/8), Darmin menganggap kondisi yang terjadi di Argentina tersebut mengejutkan karena sebelumnya sudah ada bantuan sebesar 50 miliar dolar AS dari Dana Moneter Internasional (IMF).

"Dia (Argentina) sudah dapat bantuan dari IMF sebesar 50 miliar dolar AS. Orang-orang menganggap dia semestinya akan survive dengan itu, tetapi ternyata gerakan capital outflow makin besar makanya dia menaikkan suku bunga sampai 60 persen," kata Darmin.

Baca Juga:

Pelemahan Rupiah Tak Berpengaruh Pada Sektor Properti RI
Melorotnya Rupiah Semakin Akut, Dosen UI: Besok Pasti Menyalahkan Pengguna Sosmed
Fadli Zon: Pemerintah Jangan Nyalahkan Global soal Rupiah Keok

Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore (31/8), melemah ke posisi Rp14.683 per dolar AS terimbas sentimen negatif isu perang dagang.

Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Rustam Ibrahim melalui linimasa twitternya @RustamIbrahim menuliskan Tahun 2008/2009 Rupiah anjlog 30% dalam setahun yang disalahkan krisis finansial global. Tahun 2013 Rupiah jeblok 21% yang disalahkan AS. Sekarang Rupiah turun hanya 8% dalam setahun, pemerintah dilarang ngomong krisis Turki, Argentina, Brexit dan perang dagang AS - Cina. Anda sehat?.


Voter Education
@RustamIbrahim
Tahun 2008/2009 Rupiah anjlog 30% dalam setahun yang disalahkan krisis finansial global. Tahun 2013 Rupiah jeblok 21% yang disalahkan AS. Sekarang Rupiah turun hanya 8% dalam setahun, pemerintah dilarang ngomong krisis Turki, Argentina dan perang dagang AS - Cina. Anda sehat?
7:35 AM - Sep 2, 2018 · Gambir, Indonesia
704
723 people are talking about this
Twitter Ads info and privacy



Ia turut bercuit ria mengkritisi sejumlah kalangan yang mengkait-kaitan bahwa pelemahan nilai rupiah, pemerintah tak perlu mengkaitkan dengan krisis yang tengah melanda di Argentina, bahkan imbas perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.

Seperti Marzuki Alie, politisi Partai Demokrat yang juga mantan Ketua DPR RI mempertanyakan alasan pemerintah yang selalu berubah-ubah terkait pasang-surutnya kurs Rupiah.

Bahkan mantan Menkominfo Tifatul Sembiring juga mengkritisi pernyataan Menko Perekonomian Darmin Nasution terkait pelemahan nilai rupiah.

Pasalnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah yang lebih dalam terjadi akibat tekanan eksternal yang berasal dari peningkatan arus modal keluar (capital outflow) Argentina.

Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Rustam Ibrahim turut menanggapi terkait surutnya nilai rupiah akhir-akhir ini. Rustam melalui linimasa twitternya @RustamIbrahim menuliskan Utk politisi Partai Demokrat dll yang tidak mampu atau tidak mau memahami fenomena anjlognya nilai tukar Rp terhadap Dollas AS sekarang ini, saya tampilkan kembali sejarah. Thn 2008/09 Rp pernah terpuruk lebih parah, terjun 30% dalam waktu 6 bulan. Waktu itu yang disalahkan juga ekonomi global.



Voter Education
@RustamIbrahim
Utk para ekonom oposisi & pengkritik lainnya yg menolak faktor global sbg penyebab turunnya nilai tukar Rp, saya tampilkan kembali catatan sejarah. Tahun 2008/2009 Rp terjun hampir 30% dlm waktu 6 bln, tahun 2013 anjllog 21%. Bagaimana anda menjelaskannya? http://kom.ps/AFdsap
6:07 AM - Sep 1, 2018 · Senapelan, Indonesia
11
See Voter Education's other Tweets
Twitter Ads info and privacy

Rustam pun membandingkan pergerakan Rupiah dengan Dolar AS di era Presiden Joko Widodo dan era sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.




Voter Education
@RustamIbrahim
di Era SBY thn 2008/2009 Rp terpuruk hampir 30% dlm waktu 6 bulan. Thn 2013 Rp terjun 21%. & Indonesia baik2 saja smp skrg. Jadi apa yg perlu anda cemas dan kuatirkan? Pada waktunya keadaan akan baik2 saja Lbh baik jaga kesehatan jangan smp sakit karenanya http://kom.ps/AFdsap
6:27 AM - Sep 1, 2018 · Senapelan, Indonesia
7
See Voter Education's other Tweets

Tak sampai disitu, Rustam juga menuliskan Bagi orang-orang yang mau berpikir jernih dalam melihat tantangan dihadapi negara2 lain menghadapi kenaikan Dollar AS, akan dengan mudah mengakui bahwa Indonesia lebih tangguh dibanding beberapa negara lain. Sembari ia menautkan data laju mata uang negara-negara anggota G-20 yang diperbandingkan dengan Dolar AS (USD).


Voter Education
@RustamIbrahim
Bagi orang2 yang mau berpikir jernih dalam melihat tantangan dihadapi negara2 lain menghadapi kenaikan Dollar AS, akan dengan mudah mengakui bahwa Indonesia lebih tangguh dibanding beberapa negara lain.
8:18 AM - Sep 2, 2018 · Gambir, Indonesia
9
See Voter Education's other Tweets
Twitter Ads info and privacy
Sedangkan menurut pengamat pasar uang dari Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova di Jakarta, mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah cenderung terpengaruh sentimen yang berasal dari eksternal, terutama isu perang dagang yang kembali muncul.

"Minat pelaku pasar pada aset mata uang berisiko cenderung memudar karena ancaman tarif pajak Amerika Serikat kepada Tiongkok," ujarn Rully.

Sedangkan menurut Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan bahwa Presiden Trump juga mengancam akan keluar dari World Trade Organization (WTO).

"Ancaman-ancaman Trump ini membuat investor mulai mengambil posisi jual aset investasinya dan membuat mata uang dolar AS menguat terhadap hampir semua mata uang kuat dunia," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (31/8), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.711 dibanding sebelumnya (30/8) di posisi Rp14.655 per dolar AS. []

[url]https://akuraS E N S O Rekonomi/id-304393-read-pemerintah-dilarang-kaitkan-rupiah-dengan-krisis-negaranegara-lain-pengamat-anda-sehat[/url]