- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Buku
Barisan Penulis Muda Berbakat Indonesia Yang Siap Go Internasional #IniIndonesiaku


TS
phannu.ari
Barisan Penulis Muda Berbakat Indonesia Yang Siap Go Internasional #IniIndonesiaku

Slamat pagi, siang, sore dan malam gan sis. Apa kareba?..... Semoga baik – baik aja yah gan sis. Bertemu lagi dengan ane phannu.ari (pria murah senyum se – Indonesia). Kali ini ane mau berbagi info mengenai dunia kepenulisan gan sis. Daripada berlama - lama, yuk cekidot gan sis 

Spoiler for Intro:
:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1669032/original/057953600_1501841586-Hobi-Membaca-Buku-Ini-Manfaatnya-bagi-Kesehatan-Anda.jpg)
Sumber : klikdokter.com
Dunia Kepenulisan di Indonesia makin berwarna dengan munculmya penulis – penulis muda berbakat dengan ide – ide yang baru dan unik. Karya – karya mereka terpajang rapi di rak – rak toko buku besar hingga di situs belanja online. Apresiasi terhadap karya mereka adalah suatu keharusan agar mereka tetap berkarya dan memajukan sastra di negeri kita. Inilah para penulis muda yang ane maksud gan sis, mari disimak..

Spoiler for Penulis Muda:
Quote:
1. Faisal Oddang

Sumber : Tribunnews.com
Anak muda kelahiran Wajo, 18 September 1994 ini merupakan alumni jurusan Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin. Beberapa karyanya mendapatkan penghargaan yang cukup bergengsi diantaranya Penghargaan Cerpen terbaik Kompas tahun 2014 untuk cerpennya yang berjudul Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon. Di tahun yang sama agan faisal berhasil menyabet penghargaan ASEAN Young Writers Award 2014 yang diberikan pemerintah Thailand, Tulis Nusantara 2014 dan Bulan Bahasa UGM. Karya Novelnya yang berjudul Puya ke Puya berhasil menyabet juara ke 4 dalam sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta dan terpilih pula sebagai novel terbaik oleh majalah Tempo dan menobatkan agan faisal sebagai Tokoh Seni Tempo 2015 di bidang prosa.

Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon
Sumber : Kompasiana.com
Ane sendiri udah pernah baca karyanya agan faisal yang berjudul Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon. Keren banget gan sis, pantesan jadi juara dan terpilih menjadi Cerpen terbaik Kompas 2014. Beberapa karyanya yang lain yaitu Rain & Tears (2015), Puya Ke Puya (2015), Pertanyaan Kepada Kenangan (2016), Manurung (2017), Perkabungan Untuk Cinta (2017) dan Tiba Sebelum Berangkat (2018). Kalau gan sis udah pernah baca karya agan Faisal Oddang?

Sumber : Tribunnews.com
Anak muda kelahiran Wajo, 18 September 1994 ini merupakan alumni jurusan Sastra Indonesia Universitas Hasanuddin. Beberapa karyanya mendapatkan penghargaan yang cukup bergengsi diantaranya Penghargaan Cerpen terbaik Kompas tahun 2014 untuk cerpennya yang berjudul Di Tubuh Tarra dalam Rahim Pohon. Di tahun yang sama agan faisal berhasil menyabet penghargaan ASEAN Young Writers Award 2014 yang diberikan pemerintah Thailand, Tulis Nusantara 2014 dan Bulan Bahasa UGM. Karya Novelnya yang berjudul Puya ke Puya berhasil menyabet juara ke 4 dalam sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta dan terpilih pula sebagai novel terbaik oleh majalah Tempo dan menobatkan agan faisal sebagai Tokoh Seni Tempo 2015 di bidang prosa.

Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon
Sumber : Kompasiana.com
Ane sendiri udah pernah baca karyanya agan faisal yang berjudul Di Tubuh Tarra Dalam Rahim Pohon. Keren banget gan sis, pantesan jadi juara dan terpilih menjadi Cerpen terbaik Kompas 2014. Beberapa karyanya yang lain yaitu Rain & Tears (2015), Puya Ke Puya (2015), Pertanyaan Kepada Kenangan (2016), Manurung (2017), Perkabungan Untuk Cinta (2017) dan Tiba Sebelum Berangkat (2018). Kalau gan sis udah pernah baca karya agan Faisal Oddang?
Quote:
2. Mario F. Lawi

Sumber : iyaa.com
Pemuda asal Kupang kelahiran 1991 ini tertarik di dunia sastra sejak kecil. Berawal dari kebiasaan ayahnya menceritakan dongeng – dongeng tradisional dan membaca buku kisah – kisah Alkitab milik ibunya. Kemampuannyapun terasah ketika menginjakkan kaki di Seminari Menengah Santo Rafael Kupang. Agan Mario makin memperdalam ilmunya di bidang sastra. Karya – karya agan Mario yaitu Memoria (2013), Ekaristi (2014), Lelaki Bukan Malaikat (2015) dan Mendengarkan Coldplay (2016). Memoria (2013) berhasil mendapat penghargaan sebagai salah satu buku Puisi rekomendasi Majalah Tempo tahun 2013. Ekaristi (2014) mendapat penghargaan buku puisi terbaik 2014 dari Majalah Tempo. Agan Mario juga mendapatkan penghargaan Taruna Sastra 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Mendengarkan Coldpay
Sumber : catatanmerahnaga.blogspot.com
Ane penasaran dengan karyanya gan, semoga ada kesempatan untuk membaca. Ane sudah baca tulisan mengenai pribadi agan Mario dari tulisan Aan Mansyur, petualangan hidupnya sungguh menginspirasi. Gan sis bisa baca di link [URL="https://S E N S O R@hurufkecil/mario-fb9e91a5124c"]ini[/URL]

Sumber : iyaa.com
Pemuda asal Kupang kelahiran 1991 ini tertarik di dunia sastra sejak kecil. Berawal dari kebiasaan ayahnya menceritakan dongeng – dongeng tradisional dan membaca buku kisah – kisah Alkitab milik ibunya. Kemampuannyapun terasah ketika menginjakkan kaki di Seminari Menengah Santo Rafael Kupang. Agan Mario makin memperdalam ilmunya di bidang sastra. Karya – karya agan Mario yaitu Memoria (2013), Ekaristi (2014), Lelaki Bukan Malaikat (2015) dan Mendengarkan Coldplay (2016). Memoria (2013) berhasil mendapat penghargaan sebagai salah satu buku Puisi rekomendasi Majalah Tempo tahun 2013. Ekaristi (2014) mendapat penghargaan buku puisi terbaik 2014 dari Majalah Tempo. Agan Mario juga mendapatkan penghargaan Taruna Sastra 2015 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Mendengarkan Coldpay
Sumber : catatanmerahnaga.blogspot.com
Ane penasaran dengan karyanya gan, semoga ada kesempatan untuk membaca. Ane sudah baca tulisan mengenai pribadi agan Mario dari tulisan Aan Mansyur, petualangan hidupnya sungguh menginspirasi. Gan sis bisa baca di link [URL="https://S E N S O R@hurufkecil/mario-fb9e91a5124c"]ini[/URL]
Quote:
3. Adimas Imanuel

Sumber: salahmatari.com
Penyair muda kelahiran Solo, 8 Juli 1991 ini lebih tertarik kepada puisi. Beberapa karya bukunya yaitu Empat Cangkir Kenangan, Plesir Mimpi, Di Hadapan Rahasia dan Suaramu Jalan Pulang Yang Kukenali. Puisinya sendiri banyak digunakan oleh netizen untuk dijadikan status di sosmed mereka masing – masing. Udah ada yang baca karyanya atau repost quote puisinya gan sis?

Di Hadapan Rahasia
Sumber : diankp.wordpress.com

Sumber: salahmatari.com
Penyair muda kelahiran Solo, 8 Juli 1991 ini lebih tertarik kepada puisi. Beberapa karya bukunya yaitu Empat Cangkir Kenangan, Plesir Mimpi, Di Hadapan Rahasia dan Suaramu Jalan Pulang Yang Kukenali. Puisinya sendiri banyak digunakan oleh netizen untuk dijadikan status di sosmed mereka masing – masing. Udah ada yang baca karyanya atau repost quote puisinya gan sis?

Di Hadapan Rahasia
Sumber : diankp.wordpress.com
Quote:
4. Sabda Armandio Alif

Sumber : vice.com
Pria kelahiran Tangerang, 18 Mei 1991 adalah seorang penulis yang hobi juga menerjemahkan cerita pendek. Agan sabda juga seorang penulis lagu dan penampil untuk kelompok music Agraria. Sejauh ini sudah 2 novel yang iya hasilkan yaitu Kamu (Cerita yang Tak Perlu Dipercaya) pada tahun 2015 dan 24 Jam Bersama Gaspar pada tahun 2017. Udah ada yang baca karyanya gan sis?

24 Jam Bersama Gaspar
Sumber : twitter.com

Sumber : vice.com
Pria kelahiran Tangerang, 18 Mei 1991 adalah seorang penulis yang hobi juga menerjemahkan cerita pendek. Agan sabda juga seorang penulis lagu dan penampil untuk kelompok music Agraria. Sejauh ini sudah 2 novel yang iya hasilkan yaitu Kamu (Cerita yang Tak Perlu Dipercaya) pada tahun 2015 dan 24 Jam Bersama Gaspar pada tahun 2017. Udah ada yang baca karyanya gan sis?

24 Jam Bersama Gaspar
Sumber : twitter.com
Quote:
5. Norman Erikson Pasaribu

Sumber : Mentari Online
Pemuda Jakarta kelahiran 1990 ini lebih menyukai menulis puisi. 2 bukunya telah terbit yaitu Hanya Kamu Yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu yang mendapatkan penghargaan 5 besar Kusala Sastra Khatulistiwa Kategori Prosa pada 2014 dan Sergius Mencari Bacchus yang memenangi Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2015 sekaligus berhasil masuk 5 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2016.

Sergius Mencari Bacchus
Sumber : Mentari Online

Sumber : Mentari Online
Pemuda Jakarta kelahiran 1990 ini lebih menyukai menulis puisi. 2 bukunya telah terbit yaitu Hanya Kamu Yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu yang mendapatkan penghargaan 5 besar Kusala Sastra Khatulistiwa Kategori Prosa pada 2014 dan Sergius Mencari Bacchus yang memenangi Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2015 sekaligus berhasil masuk 5 besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2016.

Sergius Mencari Bacchus
Sumber : Mentari Online
Spoiler for Penutup:
Itulah thread ane gan sis, semoga aja makin banyak penulis muda Indonesia yang bermunculan dan mewarnai khazanah kepenulisan di negara kita gan sis.
Sekian dulu thread dari ane gan sis, sampai ketemu di thread – thread ane selanjutnya. Dadadada..mmuach.. aihiiiiiiii
Sekian dulu thread dari ane gan sis, sampai ketemu di thread – thread ane selanjutnya. Dadadada..mmuach.. aihiiiiiiii

0
1.4K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan