- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menag Sayangkan Nasi yang Dinikmati Jamaah Bukan Beras Indonesia


TS
mendoan76
Menag Sayangkan Nasi yang Dinikmati Jamaah Bukan Beras Indonesia
Menag Sayangkan Nasi yang Dinikmati Jamaah Bukan Beras Indonesia https://buc.kim/d/0DMlnusPWrZW
https://haji.okezone.com/read/2018/08/28/453/1942424/menag-sayangkan-nasi-yang-dinikmati-jamaah-bukan-beras-indonesia
Jurnalis - Amril Amarullah 28 Aug. 2018 12:05
MADINAH - Jamaah haji gelombang dua bakal memasuki Madinah pada Jumat (31/8/2018). Mereka akan tinggal selama delapan hari. Selama di Madinah, para jamaah haji bakal menerima jatah makan selama 16 kali yang dibagikan tiap siang dan malam.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau dua perusahaan katering di Madinah, yakni Al Ahmadi dan Oriental Savouri, sudah mendapatkan bahan pokok seperti kecap, saos, sambal, gula, kopi, dan lainnya langsung dari Indonesia sudah terpenuhi.
Waktu itu, salah satu bahan masak yang sulit didapat adalah kecap dan sambal asli Indonesia. "Alhamdulillah, sekarang tidak ada masalah itu," kata Menag.
Namun disayangkan, perusahaan katering yang ditemuinya tidak menyajikan bumbu masakan dan beras asli Tanah Air.
Saat ini, beras yang dimasak berasal dari Thailand, Vietnam, dan India. "Ini memang tantangan bagi pengusaha Indonesia, bagaimana bisa menghadirkan beras kita di Saudi," tandasnya.
Menag berharap, musim haji berikutnya bukan hanya bumbu masak yang berasal dari Indonesia. Dia ingin agar beras pun didatangkan dari dalam negeri.
Namun, Menag tidak tahu secara pasti penyebab beras Indonesia tidak bisa masuk Saudi. "Yang tahu detail, mungkin yang mengurusi perdagangan dan ekspor impor," katanya.
Kamsia tuk beras tha1.viet.india nehi2 acha2..
Makasih jg tuk pakde sm mendag..tuk nasib meroketnya petani beras Indo..

++++
Kenapa Penetapan Idul Adha 1439 H Berbeda-beda? Ini Penjelasan Kemenag
Achmad Fardiansyah , Okezone Selasa 21 Agustus 2018 13:44 WIB
JAKARTA – Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah 1439 Hijriah ditetapkan berbeda-beda di berbagai negara. Bahkan di Indonesia sendiri perayaan Idul Qurban juga tak seragam. Kenapa ini bisa terjadi?
Sebagian Muslim di Tanah Air termasuk Jakarta sudah merayakan Idul Adha hari ini. Pagi tadi, mereka Salat Id di sejumlah lokasi dan melanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Tapi, sebagian besar mengikuti pemerintah yang meyakini Idul Adha jatuh pada 22 Agustus besok.
Pemerintah melalui Kementerian Agama sudah menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1439 H jatuh pada 13 Agustus 2018 atau 10 Dzulhijjah pada Rabu besok. Artinya hari ini, umat Islam di Tanah Air masih berpuasa sunnah Arafah dan kemarin jadwal puasa Tarwiyah.
Namun, Mahkamah Arab Saudi telah menetapkan Idul Adha 1439 H jatuh pada Selasa 21 Agustus dan puncak haji dilakukan mulai Senin lalu, di mana jutaan jamaah dari berbagai negara berkumpul di Padang Arafah untuk wukuf.
Selain Arab Saudi, negara-negara lain juga banyak yang menetapkan Idul Adha 1439 jatuh hari ini, seperti Bahrain, Yaman, Lebanon, Libya, Suriah, Irak, Kuwait, Mesir, Oman, Qatar, Palestina. Komunitas-komunitas Muslim Turki, Yordania, Tunisia, Aljazair, Sudan, Uni Emirat Arab juga ada yang merayakan Idul Adha sekarang.
Kemenag RI menjelaskan bahwa perbedaan penetapan Idul Adha misalnya antara Indonesia dan Arab Saudi terjadi karena ada perbedaan mathla’ atau tempat terbitnya bulan baru atau hilal.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, A Juraidi mengatakan bahwa posisi geografis Indonesia di sebelah timur Arab Saudi. Secara waktu, matahari terbenam lebih dulu di Indonesia.
"Posisi hilal akhir Dzulqa'dah 1439H di Indonesia masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak bisa dirukyat (dilihat)," ujar Juraidi seperti dikutip Okezone dari laman resmi Kemenag, Selasa (21/8/2018).
"Berdasarkan data hisab, posisi hilal akhir Dzulqa'dah 1439H di Indonesia berkisar antara minus 1 derajat 43 menit sampai 0 derajat 14 menit," sambungnya.
Untuk itu, lanjut Juraidi, bulan Dzulqa'dah digenapkan 30 hari sehingga 1 Dzulhijjah bertepatan 13 Agustus 2018.
https://haji.okezone.com/read/2018/08/28/453/1942424/menag-sayangkan-nasi-yang-dinikmati-jamaah-bukan-beras-indonesia
Jurnalis - Amril Amarullah 28 Aug. 2018 12:05
MADINAH - Jamaah haji gelombang dua bakal memasuki Madinah pada Jumat (31/8/2018). Mereka akan tinggal selama delapan hari. Selama di Madinah, para jamaah haji bakal menerima jatah makan selama 16 kali yang dibagikan tiap siang dan malam.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau dua perusahaan katering di Madinah, yakni Al Ahmadi dan Oriental Savouri, sudah mendapatkan bahan pokok seperti kecap, saos, sambal, gula, kopi, dan lainnya langsung dari Indonesia sudah terpenuhi.
Waktu itu, salah satu bahan masak yang sulit didapat adalah kecap dan sambal asli Indonesia. "Alhamdulillah, sekarang tidak ada masalah itu," kata Menag.
Namun disayangkan, perusahaan katering yang ditemuinya tidak menyajikan bumbu masakan dan beras asli Tanah Air.
Saat ini, beras yang dimasak berasal dari Thailand, Vietnam, dan India. "Ini memang tantangan bagi pengusaha Indonesia, bagaimana bisa menghadirkan beras kita di Saudi," tandasnya.
Menag berharap, musim haji berikutnya bukan hanya bumbu masak yang berasal dari Indonesia. Dia ingin agar beras pun didatangkan dari dalam negeri.
Namun, Menag tidak tahu secara pasti penyebab beras Indonesia tidak bisa masuk Saudi. "Yang tahu detail, mungkin yang mengurusi perdagangan dan ekspor impor," katanya.
Kamsia tuk beras tha1.viet.india nehi2 acha2..
Makasih jg tuk pakde sm mendag..tuk nasib meroketnya petani beras Indo..




++++
Kenapa Penetapan Idul Adha 1439 H Berbeda-beda? Ini Penjelasan Kemenag
Achmad Fardiansyah , Okezone Selasa 21 Agustus 2018 13:44 WIB
JAKARTA – Hari Raya Idul Adha pada 10 Dzulhijjah 1439 Hijriah ditetapkan berbeda-beda di berbagai negara. Bahkan di Indonesia sendiri perayaan Idul Qurban juga tak seragam. Kenapa ini bisa terjadi?
Sebagian Muslim di Tanah Air termasuk Jakarta sudah merayakan Idul Adha hari ini. Pagi tadi, mereka Salat Id di sejumlah lokasi dan melanjutkan dengan pemotongan hewan kurban. Tapi, sebagian besar mengikuti pemerintah yang meyakini Idul Adha jatuh pada 22 Agustus besok.
Pemerintah melalui Kementerian Agama sudah menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1439 H jatuh pada 13 Agustus 2018 atau 10 Dzulhijjah pada Rabu besok. Artinya hari ini, umat Islam di Tanah Air masih berpuasa sunnah Arafah dan kemarin jadwal puasa Tarwiyah.
Namun, Mahkamah Arab Saudi telah menetapkan Idul Adha 1439 H jatuh pada Selasa 21 Agustus dan puncak haji dilakukan mulai Senin lalu, di mana jutaan jamaah dari berbagai negara berkumpul di Padang Arafah untuk wukuf.
Selain Arab Saudi, negara-negara lain juga banyak yang menetapkan Idul Adha 1439 jatuh hari ini, seperti Bahrain, Yaman, Lebanon, Libya, Suriah, Irak, Kuwait, Mesir, Oman, Qatar, Palestina. Komunitas-komunitas Muslim Turki, Yordania, Tunisia, Aljazair, Sudan, Uni Emirat Arab juga ada yang merayakan Idul Adha sekarang.
Kemenag RI menjelaskan bahwa perbedaan penetapan Idul Adha misalnya antara Indonesia dan Arab Saudi terjadi karena ada perbedaan mathla’ atau tempat terbitnya bulan baru atau hilal.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, A Juraidi mengatakan bahwa posisi geografis Indonesia di sebelah timur Arab Saudi. Secara waktu, matahari terbenam lebih dulu di Indonesia.
"Posisi hilal akhir Dzulqa'dah 1439H di Indonesia masih berada di bawah ufuk, sehingga tidak bisa dirukyat (dilihat)," ujar Juraidi seperti dikutip Okezone dari laman resmi Kemenag, Selasa (21/8/2018).
"Berdasarkan data hisab, posisi hilal akhir Dzulqa'dah 1439H di Indonesia berkisar antara minus 1 derajat 43 menit sampai 0 derajat 14 menit," sambungnya.
Untuk itu, lanjut Juraidi, bulan Dzulqa'dah digenapkan 30 hari sehingga 1 Dzulhijjah bertepatan 13 Agustus 2018.
0
1.3K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan