Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mengomentari tentang aksi #2019GantiPresiden yang belakangan ini sering dilakukan.

Bahkan, Ngabalin menyebutkan bahwa, gerakan tersebut menurutnya makar. "Itu hashtag #2019GantiPresiden itu adalah makar," ujar Ngabalin yang dikutip dari detik.com, Senin, 27 Agustus 2018.

Adapun Ngabalin menyebut gerakan itu sebagai makar karena, tagar itu secara tak langsung punya semangat berbeda dari Pilpres 2019.

"Kenapa? Terhitung tanggal 1 Januari 2019 pukul 00.00 WIB, presiden harus diganti. Sementara 27 April baru pemilu. Pemilu itu bukan ganti presiden, pemilu itu adalah pemilihan presiden baru. Oke?" lanjut Ngabalin.

Tak hanya menyebut sebagai makar.
Ngabalin punya nama sendiri untuk kelompok gerakan #2019GantiPresiden.

"Karena itu, maka saya memberi nama 'Gerombolan Pengacau Keamanan Negara'," tutur Ngabalin.

Padahal, berdasarkan keterangan dari Anggota badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Rahmat Bagja, tagar #2019GantiPresiden sendiri merupakan kebebasan berekspresi dan diperbolehkan.

Berdasarkan keterangan Rahmat, selama gerakan tersebut tidak berisi kampanye hitam, penyerangan terhadap pribadi Presiden, keluarganya dan kehormatannya, hal itu tidak menjadi masalah. Meskipun pembuat tagar itu berafiliasi ke suatu partai politik.

Dijelaskan Rahmat, selama tidak ada pergerakan senjata, seperti kudeta, tulisan-tulisan seperti #2019GantiPresiden bukanlah suatu masalah. Bahkan, tagar #2019GantiPresiden termasuk logis dan bagian dari demokrasi.

http://m.riau24.com/berita/baca/94464-tak-hanya-disebut-makar-ngabalin-sebut-gerakan-2019gantipresiden-gerombolan-pengacau-keamanan/

Piye le?