Pandangan pertama
Pada saat mau order IEM overear ini sebenarnya agak ragu, karena di judul lapaknya ada keterangan DIY, takut kalau kualitasnya jelek, tapi lihat modelnya mirip sekali dengan QKZ QF2, dalam pikiran saya mungkin QKZ QF2 rebrand dari barang yang sama, soalnya benar-benar mirip. Waktu pesanan datang IEM Overear ini hanya di bungkus dalam plastik clip mirip obat, tapi lebih tebal dan warnanya putih, isi di dalamnya hanya ada IEMnya sendiri, eartips cadangan (S, M, L), dan jepitan ke baju. Sesederhana itu isinya.
Desain dan Build Quality
Waktu pertama kali pegang, kaget dengan betapa ringannya IEM ini, jika dibandingkan dengan headset bawan smartphone jadul saya, lebih berat headset bawaan smartphone, padahal ini housing IEMnya besar, karena overear. Pertama kita bahas housingnya, bahannya plastik doff tembus pandang, bahannya cukup tebal, tidak terkesan ringkih, tapi karena transparan, detail bagian dalamnya yang tidak kelihatan bagus jadi terlihat, lemnya pun kelihatan, kemudian pada eartips bawaannya terasa keras, walau bahannya tebal dan terlihat bagus, namun waktu masuk ke telinga malah bisa mengisolasi suara dengan baik.
![[Review] IEM Overear DIY Kere Hore mirip QKZ QF2](https://s.kaskus.id/images/2018/08/26/9980379_20180826092427.jpg)
![[Review] IEM Overear DIY Kere Hore mirip QKZ QF2](https://s.kaskus.id/images/2018/08/26/9980379_20180826092515.jpg)
Lanjut di IEM ini ada bagian tengahnya ada tempat microphone lengkap dengan tombol menjawab panggilan, yang di smartphone bisa jadi tombol play pause, pada sisi satunya terdapat tombol pengatur volume, yang di awal saya kira itu berupa tombol, ternyata itu adalah switch, di dorong ke atas atau kebawah, dan itu bukan menambah volume yang ada di smartphone melainkan menaikkan volume dari IEMnya sendiri, jadi dengan ini bisa atur dua volume, di bawah tombol/switch volume ini ada sebuah switch kecil dengan logo S di bawahnya, fungsinya untuk apa kurang tahu, saat coba memindahkan switch ini memang ada perubahannya dimana suaranya jadi agak mendem kalau di switch ke huruf S, saat dipakai ke smartphone, saat colok ke laptop tidak ada efeknya, fungsi pasti dari switch kecil ini apa saya tidak tahu.
Jack pada IEM overear ini bentuknya lurus, tidak berbentuk L, jacknya sendiri berwarna emas, dan dudukan jacknya dari plastik, namun terasa keras, sepertinya bakal awet.
Beralih ke kualitas kabel, untuk panjang keseluruhan kabelnya ini tidak begitu panjang, masih panjang headset bawaan smartphone jadul saya, tapi sudah cukup panjangnya saat digunakan dan memasukkan media player ke saku. Kualitas dari kabelnya dari jack ke bagian microphone terlihat tebal dan elastis walau lebih ke kaku, waktu lihat gambar produknya saya kira kabelnya dilapisi sesuatu, ternyata itu memang motif dari kabelnya, beralih ke kabel dari microphone ke housingnya, disini kabel lebih kecil dan agak kurang bagus rasanya, apalagi ini IEM overear, pasi kabelnya sering tertekuk, karena harus melewati belakang telinga, dsb, jujur cukup ragu di ke awetan kabel bagian ini.
Fitting dari IEM ini jujur enak, ini IEM overear pertama kali saya, kelihatannya housing besar tapi bisa pas di telinga, jika dipakai lama tidak bikin capek, bobotnya juga ringan, tidak terasa kalau pakai IEM, soal isolasi suara dengan eartips bawaan bagus, tapi emang agak keras eartipsnya, model IEM ini bilangnya hybrid, karena bisa di pakai ala IEM biasa, dan bisa juga ala overear. Overall bagian fitting menurut saya nyaman dan enak.