- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Dekati Rp14.700, BI:Lebih Rendah Dibanding India


TS
bukan.salman
Rupiah Dekati Rp14.700, BI:Lebih Rendah Dibanding India
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terus tertekan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah terus bergerak mendekati Rp14.700 per USD. Melansir Bloomberg Dollar Index, Jumat (24/8/2018) Rupiah pada perdagangan spot exchange pagi ini berada di level ke level Rp14.655 per USD.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, pelemahan nilai tukar Rupiah tak semata-mata hanya melihat nominal saja, melainkan tingkat persentase depresiasi. Di mana depresiasi Rupiah dinilai jauh lebih rendah ketimbang negara-negara berkembang lainnya.
Dia menyebutkan hingga hari ini, Rupiah terdepresiasi 7%. Lebih rendah dari Rupee India yang 9%, Rand Afrika Selatan sekitar 13,7%, serta Real Brasil yang 18,2%.
"Bahkan (Peso) Argentina dan (Lira) Turki yang terdepresiasi hingga dekati 40%," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (24/8/2018).
Kondisi pelemahan ini, lanjutnya, tak hanya terjadi di dalam negeri, tapi juga terdampak pada seluruh dunia. Dengan demikian perlu melihat perbandingan yang terjadi pada negara-negara lainnya.
"Kalau kita lihat masalah stabilisasi nilai tukar jangan liat Rupiah-nya sendiri. Bandingkan dengan negara lain juga, gonjang-ganjingnya kan seluruh dunia kena," tekannya.
Kendati demikian, meski secara persentase depresiasi Rupiah dinilai relatif rendah, Perry menyatakan, pihaknya akan terus melakukan perannya untuk stabilisasi nilai tukar. Salah satunya dengan kebijakan moneter, menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Agustus.
"Dari BI menaikkan suku bunga acuan supaya terjadi inflow (arus dana asing masuk). Sekarang inflow sudah mulai kembali, pembelian SBN khususnya long term investor sudah mulai masuk. Kemudian eksportir menjual dolarnya," jelasnya.
Selain itu, BI juga terus melanjutkan intervensi ganda yakni di pasar valuta asing (valas) maupun di pasar Surat Berharga Negara (SBN). "Selain itu swap rate juga kami permudah, percepat, dan murah. Setiap hari eksportir dan pengusaha bisa memastikan kebutuhan valas maupun Rupiah (ke BI)," pungkasnya.
sumber
Kebiasaan, ngebandingin sama yg lebih jelek nasibnya...
-2
2.6K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan