Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wismacibantengAvatar border
TS
wismacibanteng
Sadar Tidak? Kamu Sering Sebut 12 Merek ini Seolah Nama Barang
Pasti Anda pernah menyebut merek seolah nama barang, misalnya saja menyebut air mineral kemasan dengan sebutan “Aqua”.


Memang betul hal ini kerap terjadi di sekitar kita, dan ini disebut majas metonimia. Artinya, merek dijadikan kata benda atau seolah-olah nama barang tersebut. Mengapa bisa begitu? Simak ulasannya berikut in

 
Mengenal Konsep Brand, Branding, dan Brand Identity
“Mas, pesan Aqua-nya 3 botol ya, terima kasih.” Dan ternyata muncul mas-mas dengan 3 botol air mineral merek lain.
“Bentar, saya ambilkan Pampers-nya ya.” Ternyata popoknya merek lain.
“Aduh, lagi ngidam Indomie nih” Padahal yang ada di laci dapur dan dimasak akhirnya merek mie instan lain.
 
Pernahkah Anda mengalami hal seperti itu? Kami yakin mayoritas dari Anda setidaknya pernah menyebutkan nama merek seolah-olah nama barang.
Hal ini terjadi karena adanya brand yang melekat pada produk/jasa tertentu. Brand yang dalam Bahasa Indonesia berarti merek merupakan representasi dari sesuatu yang ingin ditampilkan ke orang lain, dengan harapan orang tersebut mendapat kesan untuk terus diingat dengan mudah. Contohnya adalah Aqua, Pampers, dan Indomie tadi.
 
Brand bukanlah produk, contohnya aqua (brand) adalah salah satu merek air mineral (produk).
Brand merupakan sebuah elemen penting dalam product planning, karena memiliki beberapa fungsi berikut:
  • Untuk membangun product recognition dan loyalitas konsumen
  • Untuk menjamin kualitas dan konsistensi
  • Untuk mengkapitalisasi brand exposure





 
Sedangkan branding merupakan sebuah upaya atau proses yang dilakukan untuk membuat orang lain mengingat tentang suatu hal. Contohnya adalahmarketingcampaignadvertising, inovasi produk, dan lain sebagainya.

Nah, ketiga hal ini (brand, branding, brand identity) kerap kali terbangun sangat kuat, entah karena sejarahnya atau karena pengalamannya sebagai pelopor hingga akhirnya mengakibatkan timbulnya fenomena majas metonimia (menyebut merek seolah nama barang).
Apakah Anda juga pernah melakukannya? Yuk simak 12 merek yang paling sering disebut seolah-olah nama barang berikut ini:
 
#1 Aqua
Aqua adalah sebuah merk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973. Aqua adalah pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia dan merupakan merk air mineral dengan penjualan terbesar yang paling dikenal di Indonesia.
Hal ini menyebabkan Aqua sering disalahgunakan merek generik untuk air minum dalam kemasan.  Jadi, jangan protes saat Anda memesan Aqua di rumah makan lalu yang muncul malah air mineral merek lainnya.


 
Sumber kekuatan dari Aqua bukan hanya karena dirinya sebagai pelopor AMDK, namun juga menyangkut citra dan kualitasnya. Tidak diragukan lagi Aqua memiliki kemasan, label atau karton pembungkus yang identik dengannya. Kualitasnya pun selalu konsisten dan dijaga agar selalu memuaskan konsumen.
Karena hal inilah, Aqua sampai sekarang tetap menjadi merek air mineral nomor satu di Indonesia.
 
#2 Softex
Salah satu contoh lainnya dari penggunaan merek sebagai nama barang muncul dari produk pembalut wanita Softex yang pada zaman dulu yang merupakan top brand di Indonesia.
Dengan brand image yang sangat kuat, Softex juga kerap dijadikan merek generik produk pembalut di Tanah Air.
Softex sempat meraja dan meraih puncak kejayaannya pada dengan menguasai 65 persen pasar Indonesia.


 
Meski sempat terpuruk karena lamban berinovasi dan tergeser dengan brand lainnya, kini Softex sudah melakukan brand rejuvenation dan masuk lagi ke dalam persaingan.
Pada akhirnya, Softex tetap kerap diucapkan sebagai nama barang atau produk pembalut wanita di Indonesia hingga kini. Luar biasa sekali, bukan?
 
#3 Odol
Hayo, siapa di sini yang suka menyebut pasta gigi dengan sebutan odol? Odol bukanlah nama barang atau produk, melainkan merek pasta gigi yang sudah ada sejak zaman kolonialisme Belanda.
Merek ini berasal dari Jerman, dan beroperasi sejak tahun 1800-an. Merek pasta gigi ini juga jadi yang pertama kali masuk ke Indonesia.


 
Meski kini sudah tidak bisa ditemukan di mana-mana, odol tetap kerap disebutkan sebagai pengganti nama pasta gigi karena mudah diingat dan penyebutannya pun lebih pendek daripada menyebutkan “pasta gigi” yang terdiri atas dua kata.
 
#4 Indomie
Gemar makan Indomie? Tapi kok yang dimakan merek Mie Sedap? Inilah salah satu merek asli Indonesia yang berhasil menguatkan brand-nya sampai sekarang.
Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia.
Kemudian penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam pada tahun 1982.


NLOAD SEKARANG

 
#5 Pampers
Produk popok sekali pakai atau diaper memang sudah mulai umum digunakan menggantikan popok yang harus terus dicuci. Hal ini karena kepraktisan produk ini yang bisa dibuang setelah sekali pakai.
Namun kenapa ya produk diaper kerap disebut Pampers?


 
Sama seperti beberapa nama generik lainnya, Pampers adalah pionir produk popok sekali pakai di Indonesia, dan bahkan dunia. Pampers diciptakan oleh seorang kakek bernama Victor Mills yang kerepotan untuk mengganti popok cucunya.
Seperti biasa, produk pelopor kerap dijadikan merek generik menggantukan nama barang. Makanya banyak ibu-ibu di Indonesia yang sering salah sebut.
 
#6 Hansaplast
“Aduh sakit, tolong ambilkan Hansaplast dong!”
 
Tentunya saat luka Anda langsung ingat produk plester luka steril, tapi lagi-lagi nama Hansaplast (dahulu Handyplast) adalah yang biasanya pertama kali disebutkan. Padahal masih banyak loh merek plester luka steril lainnya.
Hal ini terjadi akibat brand image Hansaplast yang sangat kuat sejak menguasai 90 persen pasar di Indonesia pada tahun 2002. Selain itu, tagline-nya “Tanpa O-oo” benar-benar melekat di pikiran masyarakat karena mudah diingat.


Kini, meski sudah jarang beriklan, Hansaplast tetap menjadi pemain kuat dalam dunia plester luka steril. Semua itu berkat konsistensinya dalam menjaga kualitas dan inovasi meski sudah banyak pesaing.
 
#7 Pylox
Pylox sering kali disalahgunakan sebagai nama produk cat semprot, meski Pylox merupakan produk keluaran Nippon Paint Indonesia.
Produk cat semprot atau sering disebut Pylox memang sudah sangat populer sejak lama, dan Pylox sudah berkembang menjadi merek generiknya.



 

 
#8 Baygon
Produk pembasmi serangga sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama, namun masyarakat Indonesia lebih suka menyebut Baygon ketimbang pembasmi atau semprotan pembunuh serangga yang sulit disebutkan.
Baygon merupakan produk keluaran S. C. Johnson & Son. Kegunaannya adalah sebagai pembasmi dan pengendali hama rumah tangga.


 
#9 Chiki
Saat masih kecil, saya senang sekali membeli Chiki, maksudnya makanan ringan atau camilan dalam kemasan.
Tapi Anda semua pasti mengerti ‘kan jika saya hanya menyebutkan kata Chiki tanpa harus saya jelaskan?
Chiki adalah pelopor makanan ringan di Indonesia yang identik dengan camilan asin nan gurih yang enak dijadikan kudapan.
Harganya sangat murah di zamannya yakni berkisar di angka 500 rupiah saja.



 
#10 Keds
Apakah Anda punya koleksi sepatu Keds di rumah? Pasti jawabannya punya, meski ternyata saat dilihat ternyata mereknya Nike, Vans, Converse, dan sebagainya.
Keds memang salah satu merek sneakers atau sepatu dengan sol fleksibel yang berbahan karet yang populer. Keds adalah merek sepatu sneakers asal Amerika Serikat yang hadir sejak tahun 1916.


 
Awalnya Keds memproduksi sepatu khusus perempuan yang kerap digunakan oleh artis ternama seperti Marilyn Monroe, Audrey Hepburn, sampai dengan Jennifer Grey. Namun belakangan mereka juga memproduksi seakers yang sangat populer hingga masuk ke Indonesia.
 
#11 TOA
Pernah salah sebuat produk pengeras suara sebagai “toa”? Artinya, Anda juga salah satu korban kuatnya brand TOA, sebuah produk pengeras suara berbentuk corong alias megafon.
TOA adalah merek produk pengeras suara berbentuk corong (megafon) asal Jepang yang sudah hadir sejak tahun 1949.


 
TOA diklaim sebagai produk megafon listrik pertama di dunia dan hampir 90 persen pasar di Indonesia dikuasai oleh merek ini.
 
#12 Stabilo
Tapi mengapa Stabilo berhasil memantapkan brand-nya sangat kuat hingga menjadi nama barang?
Produk Stabilo merupakan highlighter buatan Jerman yang berada di bawah perusahaan Schwan-STABILO.


Stabilo adalah salah satu pelopor produk highlighter atau pulpen penanda berujung pipih.
Selain itu, kualitas merek Stabilo juga patut diacungkan jempol karena bentuknya yang pas dan nyaman untuk menandai tulisan di atas kertas.

Sumber: Finansialku.com
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.6K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan