Kaskus

News

bukan.salmanAvatar border
TS
bukan.salman
Bappenas Pesimistis Pertumbuhan Ekonomi 5,27 % Tercapai

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2018 yang mencapai 5,27 persen akan sulit terulang kembali. Apalagi, jika pertumbuhan ekonomi hanya mengandalkan pertumbuhan konsumsi masyarakat.

"Kenapa? Kan pemerintah ngga bisa kasih gaji ke-13 dan bantuan sosial terus menerus, sehingga ke depan perlu pertumbuhan lewat sumber yang pasti," kata Bambang saat menjadi pembicara di sosialisasi disagregasi data Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) bersama dengan Kementerian dan Lembaga, di di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Agustus 2018.

Pada 6 Agustus 2018 kemarin Badan Pusat Statistik telah melansir bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2018 mencapai 5,27 persen. Pertumbuhan ini terdongkrak oleh pertumbuhan konsumsi akibat dorongan dari pemerintah melalui kebijakan tunjangan hari raya (THR) kepada pegawai negeri sipil dan juga dorongan momen lebaran dan liburan.

Kendati bersyukur bahwa pertumbuhan bisa mencapai angka tersebut, Bambang mengatakan ke depan Indonesia memerlukan sumber pertumbuhan ekonomi lain yang lebih sustain. Selain lebih sustain, diperlukan sumber pertumbuhan lain yang memiliki efek domino atau multiplier effect besar.

Menurut Bambang, salah satu yang bisa dilakukan adalah lewat peningkatan atau pertumbuhan investasi. Dalam hal ini investasi tidak harus dimaknai sebagai investasi swasta tetapi juga investasi pemerintah maupun dari ritail.

Karena itu, Bambang menyambut baik rencana BPS yang kini tengah menyusun disagregasi data Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) bersama dengan Kementerian dan Lembaga. Data ini, kata dia, bisa membantu pemerintah untuk memperbaiki pembuatan kebijakan ekonomi khususnya mengenai investasi.

"Sebab strategi untuk meningkatkan pertumbuhan lewat investasi harus didukung data yang lengkap dan betul sehingga pembuatan kebijakan juga bisa tepat sasaran," kata dia.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan lewat PTMB, gambaran satu industri atau institusi menurut jenis aset tetap selama beberapa periode tahun tertentu bisa terlihat. Sehingga regulator bisa melihat berlangsungnya kegiatan ekonomi pada masa sekarang maupun memprediksi pada masa yang akan datang.

Ia melanjutkan dengan data PTMB yang akurat pemerintah bisa memperhitungan stok kapital dan penyusutan baik milik pemerintah, swasta maupun ritel. Indikator-indikator itu merupakan variabel utama menghitung efisiensi dan efektifitas suatu perekonomian di suatu negara.

"Kalau bisa memberikan PTMB yang lebih rinci kami bisa melakukan analisis data yang lebih bagus untuk memilih sektor ekonomi apa yang bisa mendorong pertumbuhan lewat investasi serta melakukan research and development," kata dia.

Adapun, PMTB merupakan data mengenai penambahan dan pengurangan aset tetap pada suatu unit produksi dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan secara sederhana atau secara mikro PTMB dikenal sebagai investasi fisik.

Kontribusi PMTB terhadap PDB pada tahun 2010 mencapai 31 persen. Jumlah itu meningkat 32,52 persen pada 2014 dan menjadi sebesar 32,16 persen pada 2017.

sumber

Di akhir masa jabatannya, akhirnya para pembantu jokowi berpikir realistis juga..
1
799
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan