- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
#IniIndonesiaku Kerjasama TNI dan Pemuda Ciptakan Drone untuk Pertanian


TS
uraban
#IniIndonesiaku Kerjasama TNI dan Pemuda Ciptakan Drone untuk Pertanian

Rela bekerja tanpa dibayar demi kemajuan pertanian Temanggung, sekelompok pemuda yang mengatasnamakan Temanggung Aeromodeling Club (TMGAC) menciptakan drone (pesawat tanpa awak) untuk pertanian. Riset dan pembuatan prototipe drone ini menggunakan biaya pribadi alias swadaya tim. Karya mereka pun layak diacungi jempol. Mereka mengembangkan drone agriculturaluntuk pertanian. Drone ini difokuskan untuk penyemprotan pestisida atau pupuk.

Drone yang mereka ciptakan itu diberi nama "HOPE". Adapun keunggulan drone itu adalah untuk meningkatkan hasil pertanian. Mereka membutuhkan waktu enam bulan untuk menyelesaikan prototipe drone tersebut. Pembuatannya pun dibimbing secara langsung oleh Dandim 0706/Temanggung, Letkol Arm Yusuf Setiaji. Dalam pembuatan drone pertanian ini melibatkan sebanyak delapan orang yang dibentuk langsung oleh Dandim 0706/Temanggung pada April 2017. Masing-masing memiliki keahlian di bidangnya, seperti IT, programming, rancang bangun drone, teknik mesin, dan pilot microlight.
Pembuatan drone ini diawali dari keprihatinan mereka karena pemuda jaman sekarang jarang ditemui mau bercocok tanam ke sawah. Oleh karena itu, pembuatan drone ini semoga dapat memacu pemuda untuk ikut serta meningkatkan produksi pertanian di Indonesia. Pengembangan drone ini diawali dengan proses desain dengan komputer. Sourcing spare partyang dibutuhkan dengan didasarkan pada pengetahuan tim di bidang aeromodeling dilanjutkan dengan perakitan komponen, pembuatan modul elektronik, dan pemrograman flight controller pada drone. Keunggulan drone ini sendiri juga menghemat waktu, tenaga, mudah digunakan karena dilengkapi sensor, GPS, dan lainnya. Selain itu, tidak merusak tanaman akibat terinjak.
Pembuatan drone itu dimulai pada April 2017. Awalnya drone tersebut dibuat dalam ukuran kecil untuk penyemprotan pestisida dengan ukuran tangki tujuh liter. Kemudian kembali membuat drone untuk kapasitas ukuran tangki 15 liter. Drone ini mampu menyemprot tanaman padi seluas lima hektar dalam waktu satu jam. Drone dengan empat baling-baling ini juga dilengkapi teknologi tinggi. Yakni, sonar yang bisa mengukur ketinggian dari tanah dan pohon, penggunaan teknologi global positioning system/GPS (sistem pemosisi global), serta dilengkapi auto pilot. Penggunaan drone bisa menghemat waktu dibandingkan penyemprotan secara manual dengan tenaga manusia. Biasanya, lahan sawah satu hektar akan selesai disemprot secara manual dalam 2-3 hari, sedangkan dengan drone bisa menyemprot 4-5 hektar hanya dalam satu jam.
Ke depan, drone tersebut akan diproduksi secara massal. Namun, sebelum produksi massal dilakukan, pihaknya akan mencari bentuk yang sempurna untuk drone pertanian itu. Drone yang proses pembuatannya hanya memakan waktu selama satu bulan ini dibanderol seharga Rp 150 juta hingga Rp 175 juta per unit. Walaupun material yang digunakan untuk membuat drone, hampir semuanya produk lokal yang mudah didapat di Temanggung dan sekitar, namun yang masih harus mengimpor dari luar negeri hanya flight remote controllernya saja. Atas prestasi ini, Pihak Kementerian Pertanian melalui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah memesan sebanyak 50 pasang drone sebagai bentuk dukungan penuh atas penemuan yang membanggakan bangsa ini. Dan semoga akan muncul gagasan atau ide yang lain untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Sumur : detik.com
Sumur video :

Diubah oleh uraban 23-08-2018 11:17
0
731
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan