. Tarif atas baja dan aluminium impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump bisa merugikan ekonomi AS dan memicu terjadinya perang dagang dengan sekutu-sekutu Amerika, kata mantan Menteri Perdagangan AS Penny Pritzker.   
“Uni Eropa sudah bereaksi dan menga­takan mengambil langkah untuk bourbon, Levi’s dan Harley-Davidson AS karena mereka merasa menjadi target tarif AS tersebut,” kata Pritzker dalam sebuah wawancara setelah menyampaikan pidato di Universitas Michigan.         
Pritzker,yang memimpin Departemen Perdagangan selama masa jabatan kedua Presiden Barack Obama, mengatakan, tarif 25% atas baja dan 10% untuk aluminium impor bisa men­dongkrak harga-harga dan menggusur ribuan pekerja, hingga menim­bulkan tantangan dari para pimpinan bisnis dan bahkan dari para anggota partai presiden sendiri.        
Pritzker, milyarder wanita yang men­dirikan PSP Capital Partners, dalam sebuah kolom di CNBC mendesak Trump agar bekerja dengan para sekutu AS di Uni Eropa, Amerika Utara dan Asia untuk mendesak Tiongkok agar menghentikan kelebihan produksi baja, aluminium dan semikonduktor.     
Pritzker mengatakan Jumat lalu (Sabtu, WIB), dia menilai kebijakan presiden itu “sulit dimengerti” karena punya konse­kuensi sangat besar yang tidak diinginkan.     
“Kebijakan itu sama sekali tidak me­nun­jukkan bahwa kita mengatasi masalah, dalam hal ini Tiongkok,” katanya. “Dan bisnis Amerika, kedelai dan lain-lain, akan mem­bayar untuk itu. Kita punya 140.000 pekerja baja dan 6,5 juta orang yang bekerja di industri yang menggunakan baja,” katanya.    
Administrasi Trump membenarkan tarif itu karena perlu untuk keamanan nasional, klaim yang menurut Pritzker tidak berpe­ngaruh kepada penelitian cermat secara hukum. “Ada bukti bahwa memberlakukan tarif itu bukanlah cara yang sah. Maka kita terpaksa menerima tindakan balasan tanpa untung apapun,” katanya.
http://harian.analisadaily.com/ekono...085/2018/03/12