[# LINK_TEXT #] bagus, Silakan lihat! https://www.viva.co.id/berita/nasional/1067119-515-warga-meninggal-akibat-tertimpa-bangunan-usai-gempa-lombok

Selasa, 21 Agustus 2018 | 18:39 WIB
515 Warga Meninggal Akibat Tertimpa Bangunan Usai Gempa Lombok

Oleh
Daurina Lestari,Eduward Ambarita
Photo :
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Evakuasi korban gempa Lombok.

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, 515 korban meninggal dunia akibat gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat, tiga pekan belakangan ini.

Jumlah itu, termasuk 14 orang, setelah gempa dengan kekuatan cukup kuat, yakni 6,9 skala richter terjadi pada Minggu 19 Agustus 2018.

"Korban meninggal sampai dengan hari ini, total 515, dengan rincian 513 di wilayah Nusa Tenggara Barat dan dua di Kota Denpasar," ujar Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa 21 Agustus 2018.

Selain korban meninggal dunia, terdapat juga warga dengan luka-luka sebanyak 7.145 orang, dan 431.416 orang terpaksa mengungsi.

"Sementara, sebanyak 73.843 rumah dan 798 fasilitas umum seperti sekolah, puskesmas dan rumah ibadah mengalami kerusakan," ujarnya.

Sutopo menjelaskan, banyaknya korban jiwa lantaran bangunan yang menaunginya bukan didesain untuk tahan gempa.
Kebanyakan mereka para korban luka-luka hingga meninggal dunia akibat tertimbun bangunan.

"Bukan gempanya membuat banyak korban jatuh, tetapi bangunan yang tidak anti gempa," kata dia.
++++
Selasa, 21 Agustus 2018 | 18:23 WIB
Kerugian akibat Gempa Lombok Sudah Rp7,7 Triliun

Oleh
Ezra Natalyn,Eduward Ambarita
Photo :
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Lombok

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kerugian materiil akibat gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat senilai Rp7,7 triliun.

Jumlah itu mencakup rusaknya 73 ribu rumah dan 700 lebih fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan rumah ibadah mengalami hal yang sama.

"BNPB memperkirakan kerugian dengan hitung cepat sampai hari ini Rp7,7 triliun," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa 21 Agustus 2018.

Sutopo mengatakan, angka itu masih merupakan penghitungan sementara. Kerugian masih akan dihitung nantinya hingga waktu rehabilitasi dan pemulihan pascagempa.
"Paling banyak sektor permukiman hampir 65 persen (rusak)," kata dia.

Selain itu, Sutopo melanjutkan, pemerintah pusat akan turun tangan perihal anggaran membantu penanganan rekonstruksi bangunan.

Instruksi Presiden yang rencananya bakal diterbitkan Presiden Jokowi juga turut menyertakan petunjuk tidak hanya fokus penanganan bencana, namun juga mencakup jangka panjang.

"Untuk perbaikan konstruksi seperti bangunan diperkirakan paling lambat selesai pada dua tahun ke depan," ujarnya.

https://www.viva.co.id/berita/nasional/1067109-kerugian-akibat-gempa-lombok-sudah-rp7-7-triliun
++++
Selasa, 21 Agustus 2018 | 17:44 WIB
Sebulan, Lombok Sudah Diguncang Gempa 1.000 Kali

Oleh
Daurina Lestari,Eduward Ambarita
Photo :
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Lombok.

VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1.005 gempa susulan yang terjadi di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, sejak gempa melanda pertama kali pada 29 Juli 2018.
Total guncangan susulan itu dihitung dari 5 Agustus 2018 - 21 Agustus 2018 atau tiga pekan setelahnya.

"Sampai tanggal 21 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB pagi tadi, ada sebanyak 1.005 kali gempa susulan," kata Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa, 21 Agustus 2018.

Sutopo menyatakan, kekuatan gempa susulan beragam. Pekan kemarin saja, kekuatan gempa hingga 7 skala richter (SR), lebih besar dibanding awal gempa terjadi.
Sejak Minggu 19 Agustus 2018 hingga hari ini, sudah terjadi 180 gempa susulan.

"Dari 180 gempa tersebut terdapat 13 gempa dirasakan dengan magnitude 4 SR - 5,6 SR