- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
#IniIndonesiaku Mereka Yang Merayakan Kemerdekaan Dengan Melawan Api


TS
lapar.bang
#IniIndonesiaku Mereka Yang Merayakan Kemerdekaan Dengan Melawan Api






Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk





SELAMAT MEMBACA




17 Agustus pasti identik dengan perayaan kemerdekaan negara kita, adapun beberapa di antaranya warga indonesia merayakan dengan berbagai cara, seperti menghias kampung mereka, mengadakan lomba, sampai dengan upacara bendera.
Nah, ngomongin soal upacara perayaan 17 agustus pasti para kaskuser mengikuti serangkaian upacara tersebut, entah upacara di alun alun kota, di sekolah, di gunung, dan masih banyak lagi.
Namun 17 agustus 2018 beberapa kawan saya tidak bisa mengikuti atau merayakan upacara bendera, hal ini dikarenakan mereka harus memadamkan api yang membakar gunung arjuno yang ada di jawa timur.

Berita terbakarnya gunung arjuno di ketahui pada pagi hari pukul 09.00 wib (14/8). Saat itu petugas penjaga pos perijinan melihat kepulan asap yang sangat tebal menutupi area jawadipa, hingga membuat pengumuman secara lisan bahwa gunung arjuno sedang terbakar dan tindakan untuk melakukan penutupan semua jalur pun di sebar luaskan.


Hingga petang tiba dengan munculnya surat resmi dari dinas Kehutanan UPT Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo wilayah kota malang - kobaran api yang membakar area jawadipa hingga persimpangan jalur pendakian purwosari dan jalur pendakian lawang yang semakin meluas.
Dengan tersebarnya berita ini beberapa relawan langsung berangkat menuju basecamp perijinan untuk segera memadamkan api yang membakar area hutan gunung arjuno tersebut.
Saya sendiri pun yang hendak melakukan pendakian ke gunung arjuno harus kecewa akan kejadian tersebut yang membuat pendakian saya gagal total, tak hanya saya, beberapa kawan yang terlanjur sampai di pos perijinan harus menerima kenyataan tersebut karena mereka harus pulang atau mencari alternatif pendakian gunung lain.
Beberapa narasumber mengatakan bahwa terbakarnya hutan gunung arjuno disebabkan pemburu rusa yang membakar kayu guna menarik kawanan rusa agar mudah saat di tangkap, namum mereka lupa untuk mematikan api tersebut sehingga meluas ke area lain.



16 agustus 2018. Setelah menunggu keputusan BPBD ada kurang lebih ada 11 relawan yang harus rela meninggalkan keluarga dan merayakan acara kemerdekaan mereka dengan memadamkan api yang semakin lama semakin meluas, adapun beberapa relawan yang juga berangkat dari jalur lawang guna membantu memadamkan api.
Mereka adalah relawan yang rela bekerja tanpa di bayar menjaga kesetabilan alam dinsekitar mereka.



Ada sedikit bantuan dari pemerintah kota - mereka memberikan sedikit logistik dan beberapa camilan untuk para relawan yang sudah siap bertempur dengan ganas nya api. Hanya dengan bekal seadanya dan keyakinan baik guna memadamkan api - mereka berangkat.


17 agustus 2018. Saat semua orang sedang melakukan upacara kemerdekaan dengan hikmat, mereka para relawan sudah mulai mengeluarkan peluh yang membasahi tubuh mereka. Musim kemarau dan hembusan angin membuat api cepat merambat dari pohon satu ke pohon lain, selain itu tumbuhan yang di dominasi ilalang membuat api semakin mudah membesar.
Berpacu dengan waktu yang menunjukkan bahwa jarum jam di tangan sudah semakin siang tak membuat mereka menyerah. Relawan-relawan itu terus berusaha mematikan kobaran api dan bara api yang masih tersisa. Bermodalkan kayu ranting mereka terus bekerja dan bekerja. Hanya dengan alat seadanya mereka terus berjibaku melawan api yang semakin membesar.


Bahkan sepatu yang bertugas untuk melindungi kaki dari api tak mampu menahan panasnya api sehingga membuat sepatu tersebut meleleh.
Apakah mereka menyerah? Tidak, mereka tetap terus memukul-mukul kayu ranting mereka ke arah api tersebut guna memadamkan api yang seolah-olah tak mau kalah.


17 agustus yang seharusnya mereka rayakan dengan suka cita harus mereka rayakan dengan melawan api.
Berdiri di tanah yang miring, menahan tubuh agar tidak terjatuh saat membawa beban, mereka lah sosok sosok yang seharusnya diperbanyak di negri ini dalam menjaga kesetabilan lingkungan.
Melawan api, merasakan panas, menahan bau asap yang kapan saja bisa membuat mata perih atau bahkan membuat pernafasan terganggu, nyawa mereka lah taruhan nya. Sepele memang, tapi bermain api bukanlah hal yang baik, namun mereka bukan lagi bermain api tapi melawan api.
Hingga hari menjelang sore mereka mendapat angin segar, relawan yang berangkat dari jalur lawang yang baru saja tiba langsung ikut memadamkan kobaran api tersebut.
Bukit, lembah, tebing semua menghitam, semua menjadi abu karena amukan api tersebut. Hingga sore datang sisa-sisa api yang hanya tinggal baranya saja yang mereka tinggalkan untuk turun dan beristirahat.

Malam semakin larut, tak ada satupun yang terjaga dari dingin nya malam, semua terlelap dengan wajah yang sudah tak karuan. Dan hari esok sudah menunggu mereka.


18 agustus 2018. Setelah mengisi perut dan mendapat asupan energi mereka kembali naik menyisisir beberapa titik api yang telah mereka kalahkan. Hanya tersisa bara api saja, beberapa orang di bagi dalam beberapa tim guna menyisir area lain untuk meminimalisir kembali terbakarnya hutan di gunung arjuno.
Dengan senyuman yang mereka dari bibir-bibir para relawan tersebut, tugas dari BPBD telah selesai, selama 2 hari mereka berjibaku dan sekarang saat nya mereka turun untuk di gantikan dengan relawan lain.
Bagaimanapun juga para relawan tersebut telah bekerja semaksimal mungkin. Mereka rela tanpa di bayar guna menjaga alam di sekitar mereka, walaupun cara mereka memperingati hari kemerdekaan berbeda dengan yang lain - mereka adalah pahlawan, mereka adalah superhero.
Relawan relawan dan relawan. Rasa sosial mereka membuat hati saya tersentuh, mereka yang dengan tanpa pamrih terjun langsung ke tempat kejadian membuat mata saya terbuka dan bertanya-tanya, kenapa mereka melakukan itu? Kenapa mereka rela melakukan hal itu semua padahal tak ada sepeser uang yang mereka dapat? Dan jawab nya adalah, karena mereka peduli, peduli terhadap manusia dan peduli terhadap lingkungan. Karena manusia adalah makhluk sosial dan sejatinya memang seperti itu.






Demikian thread ini di buat
Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari sebuah kejadian ini
Sekian



Semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari sebuah kejadian ini
Sekian



sumber: dokumentasi pribadi
Update:Agustus (20/8) saat saya mendaki gunung penanggungan, gunung arjuno terlihat kembali terbakar di area lembah kidang. Dan di saat yang bersamaan lembah savana gunung buthak juga terbakar yang membuat pendakian gunung buthak dan gunung panderman di tutup.
Hingga Agustus (22/8) masih belum ada berita tentang pembukaan jalur pendakian gunung arjuno-welirang baik gunung buthak-panderman.
Dan beberapa jam yang lalu savana di gunung lawu jalur candi cetho pun juga ikut terbakar, semoga kebakaran hutan yang menimpa beberapa gunung saat ini segera padam.

B O N U S


Manfaatkan sedikit hidupmu untuk menjaga kelestarian alam
0
3.5K
78
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan