AKURAT.CO, Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim mengatakan bahwa peran China masih sangat sentral untuk membantu perekonomian di dunia. Sehingga dia menekankan agar Indonesia jangan alergi dengan bantuan ekonomi yang datangnya dari China, pasalnya negara tersebut ekonominya memang sangat kuat.

Rustam mencontohkan seperti negara Malaysia yang sangat terang-terangan meminta bantuan China untuk mengatasi persoalan fiskal. Dengan membantu negeri Jiran untuk memperbaiki perjanjian investasi bersama China dan merestrukturisasi lagi profil utang mereka.

Menurut Rustam Ibrahim, melalui linimasa twitter @RustamIbrahim, Malaysia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, meminta bantuan China untuk mengatasi masalah keuangan negeri Jiran tersebut. China juga membantu Turki mengatasi krisis ekonomi, (sedangkan) di sini (Indonesia) banyak politisi menyibukkan dirinya sekedar menuduh aseng.

Baca Juga:

Sesmenkop dan UKM Serahkan Hibah Rumah Siap Huni ke-100 Kopsyah BMI
Selusin Gol Penanda Pupusnya Harapan Timnas Wanita di Asian Games 2018
Semen Indonesia Salurkan 167 Hewan Kurban


Ia juga menambahkan, Erdogan yang banyak dipujapuji di sini berjanji memberangus laporan media2 anti Cina. Di sini banyak orang kerjanya sekedar menuduh aseng. Turki menyadari pentingnya peran Cina membantu mereka atasi krisis ekonomi. Silahkan yg mau nuduh Turki antek aseng.


China memberikan dukungan moral kepada Turki pada hari Jumat(17/8) karena negara tersebut tertimpa krisis mata uang dan sanksi AS. China mengatakan Turki dapat mengatasi kesulitan ekonomi yang hanya berdampak sementara ini.

Dilansir dari Reuters, Kemenlu China juga telah menandatangani perjanjian pembiayaan senilai USD3,8 miliar dengan Turki. Kantor berita Xinhua juga melaporkan hal yang sama bahwa bulan lalu, unit ICBC (Industrial and Commercial Bank of China) di Turki telah menandatangani kesepakatan senilai USD3,8 miliar di sebuah forum di Ankara. []

https://m.akuraS E N S O Rid-290753-read-analis-minta-masyarakat-jangan-alergi-china-memang-dibutuhkan-di-perekonomian

aseng cahaya dunia