- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sandi Kaget Elektabilitasnya dengan Prabowo Meningkat Tajam


TS
wolfvenom88
Sandi Kaget Elektabilitasnya dengan Prabowo Meningkat Tajam
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengaku kaget dengan hasil survei yang telah dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Danny JA terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden di pilpres 2019.
Sebab meskipun masih berada dibawah Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dia merasa telah terjadi lonjakan elektabilitas yang cukup signifikan untuk dia dan Prabowo Subianto. Dalam survei itu, Sandiaga dan Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 29,5 persen.
"29 persen? ah gila, yang bener? Awalnya kan 0,3 persen saya," kata dia ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
Lihat juga: LSI: Ma'ruf Gerus Tren Suara Jokowi, Sandi Dongkrak Prabowo
Sandi memang mengaku, pernah mendengar perolehan elektabilitas yang dimilikinya hanya sebesar 0,3 persen sebagai capres ataupun cawapres.
Maka dari itu dengan adanya hasil survei ini, Sandi mengaku sangat optimis dan akan lebih berkontestasi di Pilpres 2019.
"Yah bagus menurut saya, ini optimis banget malah dikasih 29 persen sama LSI. Dulu, dulu saya dikasih sama LSI 0,3 persen," kata dia.
Lihat juga: LSI: Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandiaga di Pemilih Muslim
Lebih lanjut, Sandi kemudian menyarankan agar semua lembaga survei berhati-hati dan tidak menggiring opini terkait salah satu pasangan calon. Sandi bahkan mengaku secara pribadi dirinya telah memiliki lembaga survei sendiri dengan tingkat akurasi yang cukup tajam.
"Saya punya survei sendiri yang tidak pernah saya akan rilis, teman-teman tahu sendiri bahwa ini adalah bagian dari kita tentunya hasil ini kita terima dan pelajari," ucap dia.
Sebelumnya, Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan dipilihnya Sandi sebagai cawapres membuat dukungan Prabowo mengalami kenaikan di tiga segmen pemilih penting yakni pemilih perempuan, pemilih pemula dan pemilih kaum terpelajar.
"Paling besar kenaikan elektabilitas Prabowo pada segmen kaum terpelajar, Prabowo sebelum berpadangan hanya 37,4 persen dan sesudah berpasangan dengan Sandiaga meningkat hingga 44,5 persen," kata Adjie saat merilis survei terbaru di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Selasa (21/8).
Adji lantas mengatakan bahwa efek pemilihan sosok cawapres terhadap capresnya masing-masing dapat terlihat pada dinamika dukungan di berbagai segmentasi pemilih.
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180821180821-20-324009/sandi-kaget-elektabilitasnya-dengan-prabowo-meningkat-tajam
Desmond Bantah Dokumen Rahasia AS: Gua Diselamatkan Prabowo
Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa membantah dokumen rahasia yang dirilis National Security Agency (NSA) Amerika Serikat. Desmond mengatakan dokumen itu hoax.
"Dokumen yang diekspos ini beneran ada apa khayalan? Kalau itu khayalan, ini kan nggak ada artinya. Yang ada nanti detik bisa dituntut. Itu dulu. Yang gue khawatir itu adalah dokumen yang kamu jelasin itu hoax. Itu apa benar dirilis ada apa cuma karangan orang?" kata Desmond saat dimintai tanggapan soal dokumen tersebut, Rabu (25/7/2018).
Desmond mengatakan bukan Prabowo yang memerintahkan penghilangan sejumlah aktivis. Alih-alih diculik, aktivis '98 ini mengatakan bahwa dirinya diselamatkan oleh Prabowo Subianto. Berikut pernyataan lengkap Desmond:
Jangan sampai dokumen yang ditindaklanjuti ini hoax. Kasihan detik. Itu saja. Kalau itu benar, ya semua sudah terjawab di situ. Bahwa yang memerintahkan itu bukan Prabowo, kan mertua, Faizal Tandjung, Wiranto. Kan ada SBY. Nah baru enak gue ngomong. Karena gue salah seorang yang diselamatkan Prabowo. Nah lu teliti itu. Kalau nggak, kami akan menggugat detik. Kalau yang kalian tindaklanjuti ini hoax, ya kalian berurusan hukum sama kami. Karena ini sudah mencemarkan. Kalau ini cuma hoax kalian cepet minta maaf. Tolong diberitakan. Ini aja lu beritain. Kalau ini tidak kamu muat di detik, akan gue laporkan. Kalian akan bermasalah hukum dengan gue. Tolong beritakan. Kalau ini konkret dan benar baru gue lanjut wawancara. Tolong dimuat ini sebagai bantahan gue. Kalau nggak dimuat akan gue laporkan.
Sebelumnya, BBC Indonesia mengunggah dokumen NSA yang kini bisa dirilis dalam artikel "Dokumen Rahasia AS diungkap: 'Prabowo perintahkan penghilangan aktivis 1998'". Dokumen rahasia Amerika Serikat mengungkap bahwa Prabowo Subianto disebut memerintahkan Kopassus untuk menghilangkan paksa sejumlah aktivis pada 1998 dan adanya perpecahan di tubuh militer. Gerindra juga sudah membantah isi dokumen tersebut.
https://m.detik.com/news/berita/d-4133103/desmond-bantah-dokumen-rahasia-as-gua-diselamatkan-prabowo
Sebab meskipun masih berada dibawah Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dia merasa telah terjadi lonjakan elektabilitas yang cukup signifikan untuk dia dan Prabowo Subianto. Dalam survei itu, Sandiaga dan Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 29,5 persen.
"29 persen? ah gila, yang bener? Awalnya kan 0,3 persen saya," kata dia ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (21/8).
Lihat juga: LSI: Ma'ruf Gerus Tren Suara Jokowi, Sandi Dongkrak Prabowo
Sandi memang mengaku, pernah mendengar perolehan elektabilitas yang dimilikinya hanya sebesar 0,3 persen sebagai capres ataupun cawapres.
Maka dari itu dengan adanya hasil survei ini, Sandi mengaku sangat optimis dan akan lebih berkontestasi di Pilpres 2019.
"Yah bagus menurut saya, ini optimis banget malah dikasih 29 persen sama LSI. Dulu, dulu saya dikasih sama LSI 0,3 persen," kata dia.
Lihat juga: LSI: Jokowi-Ma'ruf Ungguli Prabowo-Sandiaga di Pemilih Muslim
Lebih lanjut, Sandi kemudian menyarankan agar semua lembaga survei berhati-hati dan tidak menggiring opini terkait salah satu pasangan calon. Sandi bahkan mengaku secara pribadi dirinya telah memiliki lembaga survei sendiri dengan tingkat akurasi yang cukup tajam.
"Saya punya survei sendiri yang tidak pernah saya akan rilis, teman-teman tahu sendiri bahwa ini adalah bagian dari kita tentunya hasil ini kita terima dan pelajari," ucap dia.
Sebelumnya, Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby mengatakan dipilihnya Sandi sebagai cawapres membuat dukungan Prabowo mengalami kenaikan di tiga segmen pemilih penting yakni pemilih perempuan, pemilih pemula dan pemilih kaum terpelajar.
"Paling besar kenaikan elektabilitas Prabowo pada segmen kaum terpelajar, Prabowo sebelum berpadangan hanya 37,4 persen dan sesudah berpasangan dengan Sandiaga meningkat hingga 44,5 persen," kata Adjie saat merilis survei terbaru di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Selasa (21/8).
Adji lantas mengatakan bahwa efek pemilihan sosok cawapres terhadap capresnya masing-masing dapat terlihat pada dinamika dukungan di berbagai segmentasi pemilih.
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180821180821-20-324009/sandi-kaget-elektabilitasnya-dengan-prabowo-meningkat-tajam
Desmond Bantah Dokumen Rahasia AS: Gua Diselamatkan Prabowo
Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa membantah dokumen rahasia yang dirilis National Security Agency (NSA) Amerika Serikat. Desmond mengatakan dokumen itu hoax.
"Dokumen yang diekspos ini beneran ada apa khayalan? Kalau itu khayalan, ini kan nggak ada artinya. Yang ada nanti detik bisa dituntut. Itu dulu. Yang gue khawatir itu adalah dokumen yang kamu jelasin itu hoax. Itu apa benar dirilis ada apa cuma karangan orang?" kata Desmond saat dimintai tanggapan soal dokumen tersebut, Rabu (25/7/2018).
Desmond mengatakan bukan Prabowo yang memerintahkan penghilangan sejumlah aktivis. Alih-alih diculik, aktivis '98 ini mengatakan bahwa dirinya diselamatkan oleh Prabowo Subianto. Berikut pernyataan lengkap Desmond:
Jangan sampai dokumen yang ditindaklanjuti ini hoax. Kasihan detik. Itu saja. Kalau itu benar, ya semua sudah terjawab di situ. Bahwa yang memerintahkan itu bukan Prabowo, kan mertua, Faizal Tandjung, Wiranto. Kan ada SBY. Nah baru enak gue ngomong. Karena gue salah seorang yang diselamatkan Prabowo. Nah lu teliti itu. Kalau nggak, kami akan menggugat detik. Kalau yang kalian tindaklanjuti ini hoax, ya kalian berurusan hukum sama kami. Karena ini sudah mencemarkan. Kalau ini cuma hoax kalian cepet minta maaf. Tolong diberitakan. Ini aja lu beritain. Kalau ini tidak kamu muat di detik, akan gue laporkan. Kalian akan bermasalah hukum dengan gue. Tolong beritakan. Kalau ini konkret dan benar baru gue lanjut wawancara. Tolong dimuat ini sebagai bantahan gue. Kalau nggak dimuat akan gue laporkan.
Sebelumnya, BBC Indonesia mengunggah dokumen NSA yang kini bisa dirilis dalam artikel "Dokumen Rahasia AS diungkap: 'Prabowo perintahkan penghilangan aktivis 1998'". Dokumen rahasia Amerika Serikat mengungkap bahwa Prabowo Subianto disebut memerintahkan Kopassus untuk menghilangkan paksa sejumlah aktivis pada 1998 dan adanya perpecahan di tubuh militer. Gerindra juga sudah membantah isi dokumen tersebut.
https://m.detik.com/news/berita/d-4133103/desmond-bantah-dokumen-rahasia-as-gua-diselamatkan-prabowo
1
2.1K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan