- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
BI Kembali Naikkan BI Rate, Pakar Ekonomi UNS Solo Prediksi Sektor Riil Bakal Menciut


TS
wolfvenom88
BI Kembali Naikkan BI Rate, Pakar Ekonomi UNS Solo Prediksi Sektor Riil Bakal Menciut
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Bank Indonesia kembali naikkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 5,50 persen.
Adanya hal tersebut, diprediksi akan memberikan dampak negatif terhadap sektor riil.
"Pasalnya, akibat kebijakan itu biaya produksi bagi pelaku usaha ikut terkerek naik, belum lagi dampak lainnya yang ditimbulkan dari adanya penyesuaian suku bunga yang dilakukan perbankan," kata Pakar Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Hakim, kepada wartawan, Senin (20/8/2018).
BI Rate menjadi 5,50 persen juga disinyalir perbankan dipastikan akan ikut menyesuaikan suku bunga kredit yang ditetapkan.
• LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Hong Kong di Asian Games 2018, Tiket Lolos ke Babak 16 Besar
Selain itu juga penyaluran kredit dan angka kredit macet atau non performing loan (NPL) yang berpotensi dapat ikut terkerek naik.
"Dan tentu saja adanya kenaikan suku bunga ini tentu pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat," katanya.
Namun walaupun demikian, adanya kenaikan suku bunga tersebut dianggap tepat, untuk menjaga depresiasi mata uang rupiah.
Agar tidak semakin terpuruk akibat kondisi perekonomian global yang belum stabil.
Strategi menaikan suku bunga ini juga dapat mengantisipasi adanya capital flow.
"Dengan begitu para investor tetap nyaman mempertahankan investasinya di dalam negeri, sehingga tidak lari ke luar negeri," tutupnya. (*)
menbaik
Adanya hal tersebut, diprediksi akan memberikan dampak negatif terhadap sektor riil.
"Pasalnya, akibat kebijakan itu biaya produksi bagi pelaku usaha ikut terkerek naik, belum lagi dampak lainnya yang ditimbulkan dari adanya penyesuaian suku bunga yang dilakukan perbankan," kata Pakar Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Hakim, kepada wartawan, Senin (20/8/2018).
BI Rate menjadi 5,50 persen juga disinyalir perbankan dipastikan akan ikut menyesuaikan suku bunga kredit yang ditetapkan.
• LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Hong Kong di Asian Games 2018, Tiket Lolos ke Babak 16 Besar
Selain itu juga penyaluran kredit dan angka kredit macet atau non performing loan (NPL) yang berpotensi dapat ikut terkerek naik.
"Dan tentu saja adanya kenaikan suku bunga ini tentu pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat," katanya.
Namun walaupun demikian, adanya kenaikan suku bunga tersebut dianggap tepat, untuk menjaga depresiasi mata uang rupiah.
Agar tidak semakin terpuruk akibat kondisi perekonomian global yang belum stabil.
Strategi menaikan suku bunga ini juga dapat mengantisipasi adanya capital flow.
"Dengan begitu para investor tetap nyaman mempertahankan investasinya di dalam negeri, sehingga tidak lari ke luar negeri," tutupnya. (*)
menbaik

-2
867
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan