AKURAT.CO, Bank Indonesia (BI) mencatat Cadangan devisa (cadev) per Juli tahun 2018 ini sebesar USD118,3 miliar atau setara dengan Rp1.707 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan USD13,7 miliar atau sekitar Rp197,7 triliun dari level tertingginya di Januari 2018 dan termasuk turun USD1,5 miliar dari bulan sebelumnya yakni sebesar USD119,8 miliar.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan, bahwa angka tersebut masih cukup dengan standar internasional yakni sebesar 3 bulan impor.

"Cadangan devisa yang dimiliki oleh Indonesia itu masih lebih dari cukup. Cukup dalam arti, tidak hanya untuk impor, utang, tapi juga cukup memitigasi kemungkinan capital reversal," ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/8).



Laman twitter Rajawali Candid-Reformer melalui akun @TetapPatriot menuliskan, Wah..wah.. Payah!.. Payah!.. Hutang jatuh tempo 409T, rupiah keok, pertumbuhan ekonomi stagnan, Cadev terkuras, CAD buruk ????. Menyimpulan bahwa neraca perdagangan Indonesia terburuk kedua dari negara-negara di kawasan ASEAN.


Ramai netter mengomentari cuitan @TetapPatriot yang diunggah pada Sabtu (18/8) tersebut.






Gubernu BI Perry Warjiyo meyakini, jumlah devisa tersebut masih cukup dengan standar yang ada, tetap baik dengan Current Account Defisit dalam batas yang aman serta dapat menopang faktor eksternal melalui kebijakan moneter. Hal tersebut juga didukung langkah-langkah pemerintah dari pariwisata serta pengendalian impor termasuk penundaan pembangunan.[]

https://m.akuraS E N S O Rid-288044-read-respon-warganet-soal-cadev-yang-diklaim-bi-masih-aman

yg pake pc tolong bantuin tongolin pic nya tong, pakek hp ga bs copy link gambar