Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BlackJokersAvatar border
TS
BlackJokers
1 Hati 1 Wanita 1 Cinta
Pesta tahun baru seakan menyambut kedatangan Reza ke Tambun, gemuruh suara kembang api dan suara terompet berlomba-lomba mengisi malam, semua orang bersorak-sorak menyambut tahun baru dan berharap hal baik dalam satu tahun kedepan. Begitu juga Reza, dia berharap di tempat barunya dia memiliki lebih banyak teman. Orang tua Reza adalah seorang pegawai jadi sudah tidak heran bagi seorang Reza jika harus berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain. Daerah baru berarti sekolah baru. Bagi Reza, di Tambun ia berkesempatan untuk sekolah di Sma Negeri 3 Tambun, merupakan salah satu sekolah favorit di daerahnya, disini Reza berkesempatan menambah jaringan pertemanannya, Reza memang orang yang mudah bergaul sehingga banyak yang ingin menjadi temannya.
Hari pertama masuk ke sekolah, Reza ditemani ayahnya untuk mendaftar ulang di sekolah tersebut, awal kedatangannya disambut dengan baik oleh teman-teman barunya. Suasana kelas menjadi ribut seakan menyambut kedatangan Reza, mulai dari yang ngajak kenalan, ngajak ngobrol, serta ada yang mengajaknya bercanda. Reza pun menyambut baik sikap teman-teman barunya salah satu yang pertama ia kenal adalah Yudha, orangnya baik dan cukup bershabat lalu berikutnya Rizky, Rian, Revi, Hendi, Adam. Reza pun berbaur dengan suasana seakan mereka sudah berkenalan sejak lama.
Hari demi hari dilewati oleh Reza, namun hati Reza seperti hampa berharap seorang kekasih mengisi harinya, Reza jadi lebih gampang melamun ketika di sekolah. Suatu hari ketika Reza sedang asik melamun di tempat pangkalannya di lantai dua gedung baru sekolahan sambil melihat orang yang sedang berolah-raga, terdengar suara wanita yang menghamburkan hayalannya.
“Eh Reza, jangan melamun aja! Kemarin temen aku melamun, terus dia jadi kodok.” Ujarnya
“wah beruntung sekali teman kamu donk, haha”
“memangnya lagi mikirin apa sih ? sampai mojok di sini ?”
“Lagi mikirin Negara nih, kapan yah korupsi hilang dari permukaan Indonesia” ujar Reza menyambut candaan wanita tersebut.
“yah, Negara dipikirin. Kita aja belum tentu di pikirin Negara.”
Reza hanya tersenyum menyambut ucapan wanita yang belum ia ketahui namanya tersebut dan melanjutkan percakapan mereka.
Tidak terasa sudah dua jam pelajaran mereka bersama, mereka berbicara seakan lupa waktu ditambah beberapa guru yang tidak mengajar mereka semakin terlarut dengan obrolan mereka. Wanita yang sekarang ia tahu bahwa dia bernama Rina, Rina adalah teman kelas Reza, kulitnya agak kecoklatan senyumnya manis, orangnya humoris dan enak di ajak bicara. Reza merasakan hal yang berbeda ketika berbicara dengan Rina, seakan hati nya yang kosong mulai terisi. Sejak Reza berkenalan dengan Rina ia jadi lebih ceria dari biasanya jadi lebih sering bercanda dengan teman sebangkunya.
Seiring bergilirnya waktu, sesekali Reza mengajak Rina bercerita maupun bercanda yang berujung menumbuhkan benih-benih cinta terhadap Rina. Terkadang Reza sedikit agak jengkel jika melihat Rina sedang asik berbicara dengan laki-laki lain. Namun Reza seakan tidak berdaya, Rina bukan siapa-siapa Reza. Dia hanya berharap suatu saat dia dapat memiliki Rina sebagai kekasihnya.
Hari ini, hari yang cukup sulit bagi Reza, dia terlambat ke sekolah karena tidur terlalu larut karena harus mengerjakan tugas yang sudah sangat menumpuk.
“Reza! Kok kamu telat ?” ujar Rina yang segera menyapaku ketika Reza masuk ke kelas.
“iya nih, tadi malam aku ngerjain tugas pada numpuk”
“wah tapi sudah belajar fisika ? nanti kita ulangan loh ?”
“Hah ulangan ?”
Suasana mendadak hening mendengar teriakan Reza yang cukup keras, entah apa yang dipikirkan Reza senang atau kah harus pasrah. Senang karena pagi-pagi suram di hiasi dengan sapaan indah dari Rina atau harus pasrah karena memang tidak belajar sama sekali sedangkan hari ini ulangan fisika. Guru fisika Reza memang terkenal dalam membuat soal, bukan terkenal dengan soalnya yang mudah tapi memang soalnya yang selau membuat siswanya tidak berkutik tak berdaya seakan kiamat semakin mendekat.
“Iya ulangan, tentang kemagnetan” ujar Rina
“wah gawat, jujur aku belum belajar sama sekali”
“Tidak usah belajar, kapan sih fisika kita lulus ? gurunya selalu bilang mudah, tapi alhasil selalu satu kelas yang remedial.”
Kata-kata Rina kali ini memang sangat dalam, membuat Reza berpikir lebih keras akan nasib yang akan menimpanya lima menit kedepan. Guru fisika telah masuk kekelas, muka siswa mulai pucat seakan tahu yang akan terjadi , kiamat kecil yang akan melanda kelas kami.
“Memang sedikit agak lebay, tapi memang itu kenyataanya.” Ujar Reza dalam hati
Ulangan fisika kali ini memang indah bagi Reza, karena wanita pujaan hatinya sedang duduk didepannya memalingkan wajahnya berharap meminta jawaban dari Reza. Tak kuasa menahan jantung yang berdebar-debar melihat senyum Rina yang mentertawai soal fisika yang tidak mampu dikerjakannya. Senyum Rina menyatukan semua memori yang ada di otak Reza,entah kenapa seakan semua rumus yang ada dipikirannya keluar tak tertembus Reza seakan memiliki kekuatan super untuk mengerjakan soal fisika tersebut, soal demi soal diselesaikannya sambil menahan jantung dan perasaan senang ketika Rina memujinya.
“cie cie kalau ngerjain soalnya lancar jangan lupa bagi-bagi donk.” Ledek Rina
“Haha, pasti donk. Masa pujaan hati tidak dikasih”
“pujaan hati ?” kata Rina
“Eh bukan, anggap aja aku tidak pernah bilang gitu nih tulis jawabnya.” Ujar Reza sedikit mengelak dengan kata-katanya yang tidak sengaja ia sebutkan tadi.
Hari demi hari sudah dilewati, Reza masih kepikiran tentang ucapan yang tidak sengaja ia sebutkan waktu ulangan fisika. Cinta Reza kepada Rina sudah sangat dalam jika ditanya seberapa dalam mungkin lautan belum cukup untuk menggambarkannya, Reza ingin segera mengungkapkan perasaan terhadap Rina. Hari ini ada pelajaran seni Reza bermaksud meungkapkan perasaannya dengan cara bermain gitar di depan kelas membawakan lagu favorit Rina tapi apa daya sialnya guru seni andalan Reza tidak hadir. Gagal sudah rencana Reza pada kesempatan kali ini.
Beberapa minggu dari kegagalan menyatakan cinta di depan kelas, kali ini Reza bermaksud mengajak Rina untuk nonton bareng. Reza ingin mengatur siasat agar Rina yang mengajaknya dengan ngobrol seputar film yang mungkin bisa membuat Rina yang mengajak Reza nonton film. Keesokan harinya Reza mengajak Rina mengobrol bersama di depan kelas.
“Eh Rina, kamu suka film apa ?” ujar Reza sekenanya
“hmm, film apa ya ? mungkin twilight atau film komedi gitu, kalau kamu Za ?”
“kalau aku suka film action, horror, drama, dan film porno. Ya aku memang suka film sih, apa lagi yang terakhir aku sebutin aku suka banget.” Ujar Reza dengan nada bercanda
Rina merasa terhibur dengan ucapanku barusan mungkin dia kaget dengan apa yang barusan Reza ucapkan. Tiba-tiba Rina menyeletuk sebuah pertanyaan yang aku telah nanti-nanti.
“Eh, kita nonton bareng yuk.” Ujarnya
“Jackpot!” kata Reza dalam hati
Reza merasakan kegembiraan yang sangat mendalam, kegembiraan yang ia rasakan seperti paus biru yang melompat ke langit yang tinggi, menembus awan berlapis-lapis, dan kemudian jatuh dari kabut astronomis. Namun kegembiraan yang Reza rasakan segera hancur di tengelamkan oleh rasa kelam ketika Rina menyatakan hal yang tidak ia sangka.
“Tapi sayang, aku lagi gak punya uang.”
“Jleb” Kata Reza dalam hati.
Rencana yang telah di persiapkan Reza gagal total seakan halilintar menyambar-nyambar hujan turun. Reza merasakan sakit yang amat dalam seakan ingin berdiri tengah hujan ala film India. Selesai sekolah Reza pulang dengan perasaan hampa. Reza gelisah tak menentu berharap suatu keajaiban terjadi. Berapa menit kemudian setelah dilanda perasaan hampa Reza mendapat sebuah ide yaitu memberikan sebuah boneka kesayangan RIna. Reza segera membuka laptop dan meluncur ke website andalannya untuk mencari boneka yang ia cari, beruntung ia mendapatkan boneka tersebut dan segera memesannya. Beberapa hari kemudian setelah Reza memesan, boneka pun telah sampai kepadanya dengan kondisi mulus dan telah di bungkus rapih, namun sayang Reza tidak punya keberanian layaknya ksatria untuk memberikannya secara langsung. Akhirnya boneka tersebut hanya berujung tersimpan di dalam lemari milik Reza.
Cinta masih belum terungkap memang cinta itu seperti kentut jika ditahan sakit, jike dikeluarkan malu. Reza membuat sebuah surat untuk Rina yang hendak ia berikan kepadanya yaitu sebuah surat yang berisikan seluruh perasaan cintanya. Seperti halnya boneka ia tidak berani untuk mengungkapkan perasaanya, surat yang berisikan kertas itu ia simpan di dalam tasnya dan mengurungkan niatnya untuk memberikan kertas tersebut. Namun naas surat itu ditemukan oleh Rina, Rina pun segera membaca surat tersebut.

Kepada Rina Qurniawan,

Sebelum aku mengenalmu hati ku terasa hampa, seperti sebuah botol tanpa isi. Yang kunanti hanyalah seorang kekasih, sejak aku mengenalmu serasa ingin selalu di dekatmu mencurahkan isi hatiku bercanda denganmu, dan ingin selalu membuatmu tersenyum. Namun, apa daya aku bukanlah seorang ksatria yang mampu melawan naga untuk mendapatkan cintamu, bukan Romeo yang berani meminum racun karena tidak mendapatkan cintamu. Tapi jika aku harus melawan naga, mungkin aku tidak bisa mendapatkan hatimu, jika aku meminum racun, apalah gunanya mati jika aku tidak bisa bersamamu ? lebih baik aku kesepian daripada tidak dapat melihatmu. Mungkin hanya berapa kalimat tapi inilah yang kualami saat ini.
“Haruskah aku senang karena telah menjadi sahabatmu, atau haruskah aku bersedih karena tidak bisa lebih dari itu.”
Mungkin hanya sebatas ini surat surat kutuliskan untukmu, aku tidak ingin menulis terlalu panjang selain menjaga pemanasan global aku juga ingin menjaga perasaan mu agar tidak terlalu memikirkanku.

Salam Hangat dan Cinta


Zharfan Syahreza


Rina mendadak diam tidak bergeming, surat yang berasal dari hati. Rina akhirnya tahu bahwa kasih sayang ia terima dari Reza adalah kasih sayang cinta yang tulus. Sebenarnya, Rina juga mempunyai perasaan yang sama kepada Reza. Namun Rina lebih pandai menyimpan perasaanya. Akhirnya Rina pun mencari Reza ke seluruh penjuru sekolah. Akhirnya Rina menemukan Reza yang sedang termenung ditempat dimana Reza sering sendirian. Rina pun memberitahukan bahwa dia telah membaca surat yang dituliskan Reza untuknya, kemudian tetes air mata keluar dari mata Rina dan mengatakan bahwa dia juga cinta kepada Reza. Reza juga jujur bahwa perasaanya sudah tidak dapat ditutup lagi. Mungkin iniliah yang namanya cinta sejati. Walau cinta itu dibatasi jarak yang berkilo-kilometer tapi ketika tinta merah telah digariskan maka dia adalah jodohmu maka syukurilah cinta tersebut ingatlah hanya ada satu hati, yaitu hati untuk kekasihmu, hanya ada satu wanita yaitu wanita yang senantiasa menemanimu, dan hanya ada satu cinta, yaitu cinta untuk kekasihmu
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
817
2
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan