Kaskus

News

wolfvenom88Avatar border
TS
wolfvenom88
Om Liem, Figur yang Padukan Kerendahan Hati dan Kemurahan Hati
Soeharto dan Liem Sioe Liong. Tak ada orang tak kenal keduanya. Pak Harto, panggilan akrab Soeharto, Presiden kedua RI yang berkuasa selama 32 tahun. Liem Sioe Liong (Om Liem), pengusaha nasional yang dibesarkan Pak Harto di era Orde Baru.

Bagaimana relasi keduanya? Sangat dekat. Mungkin sangat teramat dekat. Pak Harto penguasa ranah politik-pemerintahan. Om Liem digdaya di ranah ekonomi-bisnis. Relasi Pak Harto dan Om Liem adalah model Peng-Peng (Penguasa-Pengusaha) yang merajut sinergi dengan prinsip simbiosis mutualisme. Sama-sama menguntungkan.

Keduanya berjalin sinergi dengan sejarah panjang. Jauh sebelum Pak Harto memegang tampuk kekuasaan politik pasca pemberontakan G 30S/PKI yang gagal di tahun 1965. Om Liem, perantauan dari Tiongkok datang ke Indonesia sebelum penjajahan Jepang datang.

Dia pertama kali datang ke Indonesia via kapal laut dan turun di Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Om Liem lantas numpang hidup ke kerabatnya yang lebih dulu datang ke Indonesia dan berbisnis di Kota Kudus, Jateng.

Dalam buku berjudul: Liem Sioe Liong dan Salim Group, Pilar Bisnis Soeharto, yang ditulis Richard Borsuk dan Nancy Ching (2016), Richard antara lain menulis bahwa 50 tahun setelah menjejakkan kaki di Pantai Jawa dari Tiongkok pada tahun 1938, nyaris hanya dengan pakaian yang melekat di badan Liem Sioe Liong adalah bos konglomerasi terbesar di Indonesia.

Richard dan Nancy menambahkan: Pak Harto dan Liem memiliki banyak kesamaan, termasuk minat kuat mencari uang. Bagi orang kuat itu, uang setara dengan kekuasaan dan dia perlu membangun basis kekuasaannya. Para pebisnis Tiongkok merogoh pundi-pundinya setiap kali Soeharto dan para jenderalnya membutuhkan dana, entah untuk keperluan politis maupun pribadi.

"Liem selalu siap setiap kali dipanggil dan berhasil memenuhi permintaan. Kedua orang itu memandang peran mereka sangat vital dalam membangun sebuah negeri yang remuk dan bangkrut ketika Soeharto mengambil alih kekuasaan pada pertengahan 1960-an. Keuntungan timbal baliknya luar biasa. Berkat patronase yang diterimanya, Liem menjadi kaya bukan kepalang, sementara kesuksesannya adalah menjaga pemimpin otoriter tersebut berkuasa selama 30 tahun lebih," kata Richard.

"Liem tak pernah mengeluh membantu Cendana. Bahkan, Liem enteng saja memberikan saham kepada presiden dan anggota keluarganya, termasuk 30 persen saham bank andalannya. Baginya, itulah harga yang harus dibayar untuk berbisnis di Indonesia, Tanah Air keduanya. Ciri khas kepribadian Liem dalah berinteraksi dalam Soeharto adalah dia mampu memadukan kerendahan hati dan kemurahan hati. Dua kualitas kepribadian yang dihargai Soeharto dan pihak-pihak lain yang diuntungkan karena kemurahan hatinya," kata Richard.

"Liem juga bekerja keras. Liem adalah orang yang bernyali menghadapi resiko, dari klik yang mengharap menjadi kroni Liem muncul sebagai penyandang dana utama Soeharto," tulis Richard. [air/bersambung]

http://www.beritajatim.com/nasional/336791/om_liem,_figur_yang_padukan_kerendahan_hati_dan_kemurahan_hati.html
0
1.7K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan