- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cerita Staf Ahok : Kehabisan Uang, Tapi Harus Bantu Warga


TS
wolfvenom88
Cerita Staf Ahok : Kehabisan Uang, Tapi Harus Bantu Warga
Jakarta, Gatra.com - Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang mendekam di tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, meluncurkan buku berjudul ‘Kebijakan Ahok’, Kamis (16/8) kemarin. Peluncuran buku ini tidak dihadiri Ahok (sapaan Basuki) yang masih dipenjara dalam kasus penodaan agama.
Setebal 331 halaman, buku ini berisi pemikiran dan bagaimana Ahok merumuskan kebijakan selama memimpin Jakarta. Buku dengan gambar sampul Patung Pembebasan Irian Barat, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat ini dibanderol dengan harga Rp 1 juta. Lantas apa yang membuat harga buku ini sangat mahal?
“Pak Ahok bilang ke kami ‘jangan malu menjual buku mahal, sekarang kita tidak punya uang tapi orang meminta bantuan kapada kita. Uangnya kita pakai untuk mereka yang membutuhkan’,” tutur Ima Mahdiah, salah satu staf Ahok kepada GATRA, Jumat (17/8).
Surat permohonan bantuan yang ditujukan kepada Ahok terus berdatangan ke Mako Brimob meski Ahok tidak lagi menjadi Gubernur DKI. Isi surat beragam mulai minta bantuan dalam bentuk barang sampai uang dari warga Jakarta maupun luar Jakarta.
“Sekarang paling banyak 20 - 30 surat permohonan bantuan dalam sebulan dikirim warga langsung ke Mako Brimob. Pak Ahok sendiri yang baca semua surat itu, kalau memang perlu dibantu, surat dikasih ke kami dan sagera ditindaklanjuti,” lanjut Ima.
Ahok saat ini memiliki tujuh orang staf, dua di antaranya bertugas di lapangan sebagai ‘verifikator’ warga yang menerima bantuan. Setelah kroscek lapangan layak dan memang harus dibantu, kata Ima, staf yang lain segera menyerahkan bantuan.
Tidak semua surat permohonan bantuan diamini oleh Ahok, beberapa pemohon bantuan ternyata orang mampu.
“Pak Ahok jarang ngasih bantuan uang, karena ingin mendidik masyarakat. Jadi bantu dalam bentuk barang, kursi roda, buku, alat sekolah. Terakhir itu kita ngasih bantuan kapada korban kebakaran, warga Jakarta,” sambung Ima.
Satu waktu, kenang Ima, uang hasil penjualan buku Ahok sebelumnya (Ahok Di Mata Mereka) sudah hampir habis. Namun surat permohonan bantuan terus mengalir ke Mako Brimob dan Ahok memerintahkan Ima dan kana-kawannya untuk memutar otak mencari uang membantu warga.
“Saat itu kita bilang ke bapak di Mako, ‘Pak bagaimana ini uang sudah mau habis’ tapi Pak Ahok bilang ‘tidak pokoknya kalian harus bantu ini warga, harus bisa’. Itu yang membuat semangat lagi berjualan buku dan promosi gencar,” kenang Ima.
Reporter : Abdul Rozak
Editor : MUkhlison
https://www.gatra.com/rubrik/nasional/338652-Cerita-Staf-Ahok-Kehabisan-Uang-Tapi-Harus-Bantu-Warga
kog tega sih masi pada ngemis ke ahok
https://m.merdeka.com/amp/jakarta/tebus-ijazah-warga-ahok-ngaku-habiskan-uang-hingga-rp-6-miliar.html
Setebal 331 halaman, buku ini berisi pemikiran dan bagaimana Ahok merumuskan kebijakan selama memimpin Jakarta. Buku dengan gambar sampul Patung Pembebasan Irian Barat, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat ini dibanderol dengan harga Rp 1 juta. Lantas apa yang membuat harga buku ini sangat mahal?
“Pak Ahok bilang ke kami ‘jangan malu menjual buku mahal, sekarang kita tidak punya uang tapi orang meminta bantuan kapada kita. Uangnya kita pakai untuk mereka yang membutuhkan’,” tutur Ima Mahdiah, salah satu staf Ahok kepada GATRA, Jumat (17/8).
Surat permohonan bantuan yang ditujukan kepada Ahok terus berdatangan ke Mako Brimob meski Ahok tidak lagi menjadi Gubernur DKI. Isi surat beragam mulai minta bantuan dalam bentuk barang sampai uang dari warga Jakarta maupun luar Jakarta.
“Sekarang paling banyak 20 - 30 surat permohonan bantuan dalam sebulan dikirim warga langsung ke Mako Brimob. Pak Ahok sendiri yang baca semua surat itu, kalau memang perlu dibantu, surat dikasih ke kami dan sagera ditindaklanjuti,” lanjut Ima.
Ahok saat ini memiliki tujuh orang staf, dua di antaranya bertugas di lapangan sebagai ‘verifikator’ warga yang menerima bantuan. Setelah kroscek lapangan layak dan memang harus dibantu, kata Ima, staf yang lain segera menyerahkan bantuan.
Tidak semua surat permohonan bantuan diamini oleh Ahok, beberapa pemohon bantuan ternyata orang mampu.
“Pak Ahok jarang ngasih bantuan uang, karena ingin mendidik masyarakat. Jadi bantu dalam bentuk barang, kursi roda, buku, alat sekolah. Terakhir itu kita ngasih bantuan kapada korban kebakaran, warga Jakarta,” sambung Ima.
Satu waktu, kenang Ima, uang hasil penjualan buku Ahok sebelumnya (Ahok Di Mata Mereka) sudah hampir habis. Namun surat permohonan bantuan terus mengalir ke Mako Brimob dan Ahok memerintahkan Ima dan kana-kawannya untuk memutar otak mencari uang membantu warga.
“Saat itu kita bilang ke bapak di Mako, ‘Pak bagaimana ini uang sudah mau habis’ tapi Pak Ahok bilang ‘tidak pokoknya kalian harus bantu ini warga, harus bisa’. Itu yang membuat semangat lagi berjualan buku dan promosi gencar,” kenang Ima.
Reporter : Abdul Rozak
Editor : MUkhlison
https://www.gatra.com/rubrik/nasional/338652-Cerita-Staf-Ahok-Kehabisan-Uang-Tapi-Harus-Bantu-Warga
kog tega sih masi pada ngemis ke ahok

https://m.merdeka.com/amp/jakarta/tebus-ijazah-warga-ahok-ngaku-habiskan-uang-hingga-rp-6-miliar.html
0
5.3K
87


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan