Capres-cawapres kubu oposisi, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ketika bersilaturahmi dengan Ketum PBNU, Said Aqil Siradj di Jakarta Pusat, Kamis (16/8). (Fedrik Tarigan/JawaPos)
Quote:
JawaPos.com - Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Salah satu yang dibahas terkait permasalahan ekonomi bangsa.
Dalam pertemuan yang berlangsung hampir satu jam itu, mereka sepakat untuk bahwa masalah kemiskinan masih menjadi perhatian khusus di Indonesia. Khususnya mengenai kesenjangan ekonomi antara konglomerat dengan kelompok yang tergolong miskin.
"Kita bahas secara komprehensif, secara menyeluruh, secara terbuka dan akhirnya kita ada pertemuan meeting of mind (penuntasan kemiskinan dan kesenjangan sosial),"kata Prabowo di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (16/8).
Selain menemukan kecocokan soal permasalahan ekonomi, kedua belah pihak pun sepakat berjanji melaksanakan demokrasi dengan baik. Sebaliknya, Prabowo-Sandi akan menyajikan kontestasi demokrasi yang sejuk.
"Kita ingin melaksanakan demokrasi dewasa, yang benar benar mencerminkan kedaulatan rakyat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PBNU Said Aqil Siradj sepakat dengan pernyataan mantan Danjen Kopasus itu. Terutama soal penuntasan kemiskinan dan menampilkan demokrasi yang beradab.
"Bagaimana meningkatkan martabat bangssa ini, menghilangkan kemiskinan, menggerakan masyarakat, dan mensolidkan persatuan dan kesatuan negera ini," pungkasnya.
SELASA, 14 AGUSTUS 2018 16:17 WIB TEMPO.CO.jakarta- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj kembali menyatakan dukungan penuh organisasinya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin di pemilihan presiden 2019.
"Karena yang maju adalah Rais Aam, jadi harus menang,"ujar Said saat ditemui di kantor PBNU, Jakarta pada Selasa, 14 Agustus 2018.
Said mengatakan, meski tidak berpolitik, NU memiliki bobot politis yang berat. "Kami membantu mensukseskan, kendaraan politik-nya tentu PKB," ujar Said.
Dia juga mengklaim, seluruh struktur NU akan turut mendukung penuh Jokowi-Ma'ruf di pemilihan presiden 2019. "Struktur kami di NU, warga nahdliyin, enggak usah digerakkan, enggak perlu dibayar, akan mendukung penuh," ujar Said.
Ma'ruf menjabat Rais Aam PBNU periode 2015-2020. Pria kelahiran Tangerang 75 tahun lalu itu menjadi ulama yang paling disegani di kalangan nahdliyin, sebutan untuk pengikut NU.
Sebelumnya diberitakan, Ma'ruf akan berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi, pada besok pagi, Rabu, 15 Agustus 2018. Selepas dari Mekkah, Ma'ruf akan menanggalkan jabatannya selaku Rais Am PBNU.
Said Aqil menjelaskan, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PBNU, tidak boleh ada rangkap jabatan antara Rais Am dan jabatan politik. "Jadi setelah Kiai Ma'ruf pulang dari haji, akan dilakukan rapat lengkap," ujar Said.
Fix pak Prabowo mendukung jokowi-Ma'ruf
Pada akhirnya...ini membuktikan bahwa ada yg mencoba mencari dukungan dari NU untuk kepentinganya......oportunis