Kaskus

News

stealth.modeAvatar border
TS
stealth.mode
Putri Gusdur: Mahfud MD Tak Disetujui Oleh NU dari Partai Politik
Putri Gusdur: Mahfud MD Tak Disetujui Oleh NU dari Partai Politik
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Yenny Wahid, selaku putri Gus Dur sekaligus cicit pendiri NU menanggapi soal Nahdlatul Ulama (NU) yang kini ikut campur di partai politik.

Apalagi ketika nama tokoh NU yang masuk dalam bursa cawapres, yakni Mahfud MD dan Ma'ruf Amin.

Yenny Wahid pun membongkar bahwa sebenarnya sebagian besar anggota NU mendukung penuh Mahfud MD dan justru tak menyetujui Ma'ruf Amin.

Sayangnya, ketika di detik-detik terakhir pada deklarasi capres dan cawapres yang dilakukan Jokowi justru lebih memilih Ma'ruf Amin.

Meski memang Ma'ruf Amin masih dari kalangan NU, bahkan menjadi salah seorang kyai yang dihormati oleh seluruh kader NU.

"Saya memutuskan dan telah mendapat persetujuan dari partai-partai koalisi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja bahwa yang akan mendampingi sebagai calon wakil presiden adalah Profesor Kiai Haji Ma'ruf Amin," ujar Jokowi mantap seperti yang dilansir dari Kompas TV, Kamis (9/8/2018).

Di awal perbincangannya di Mata Najwa Rabu (15/8/2018), Yenny Wahid menuturkan organisasi harus dipisahkan dari partai politik.

NU yang merupakan sebuah organisasi, namun kini menjadi isu yang hangat diperbincangkan di ranah politik.

Menurut Yenny, partai politik itu harus mengedepankan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi.

"Gus Mus KH Mustofa Bisri secara gamblang sudah mengatakan, NU itu bukan partai politik, tidak punya ikatan organisasi dengan partai politik manapun, jadi tidak boleh galau dengan Pilpres, Pileg, gak usah ikut-ikut," tegas Yenny Wahid.

"NU ini adalah penjaga moral bangsa," sambungnya.

Najwa Shihab pun kembali menanyakan apakah saat ini NU sudah terlalu jauh masuk ke ranah politik.

Yenny Wahid  pun menjelaskan bahwa NU itu banyak.

"NU ini kan banyak ya mba. NU itu ada struktur, ada kultur. Jadi mungkin ada beberapa orang di struktur NU yang terbawa arus politik sehingga ikut-ikutan berpolitik praktis, ini yang kita sayangkan," lanjutnya.

Rupanya secara kultur dan struktur ini NU berbeda.

Hal tersebut juga terkait soal pemilihan Mahfud MD dan Ma'ruf Amin sebagai cawapres Jokowi.

Yenny Wahid mengungkapkan bahwa justru NU secara kultur sudah mendukung penuh Mahfud MD jadi cawapres Jokowi.

Seperti seorang kiai Thawaf di Surabaya yang telah menyatakan dukungannya kepada Mahfud MD.

"Beliau membuat pernyataan karena beliau merupakan ketua perhimpunan kyai-kyai kampung se-Jawa Timur. Nah, jadi beliau mewakili suara dari akar rumput yang memang sangat mendukung Mahfud MD jadi cawapres Jokowi," imbuhnya.

"Jadi yang tidak mendukung ini NU strukturalnya?" tanya Najwa Shihab selaku pembawa acara.

Yenny Wahid membongkar bahwa NU dari struktural ini tak mendukung Mahfud MD.

NU struktural yang dimaksud adalah dari partai politik.

"NU struktural yang dekat dengan parpol tertentu, yakni PKB. Ini yang gak dukung. Kemungkinan ada kepentingan politik jangka pendek dari ketua PKB sendiri dan kemudian NU jadi agak kebawa-bawa," tuturnya lagi.

Untuk itu, Yenny Wahid menuturkan agar NU harus dikembalikan sebagai penjaga moral.

"NU harus dikembalikan sebagai penjaga moral, bukan mesin elektoral,” katanya.

"Saya termasuk pribadi yang sangat mendukung Mahfud jadi cawapres Jokowi, tapi karena ini realitas politik yang harus diterima oleh kita semua," tutur Yenny Wahid.

Meski cukup sedih dengan tak terpilihnya Mahfud MD sebagai cawapres, Yenny Wahid mensyukuri karena masyarakat menyaksikan kelahiran tokoh negarawan Mahfud MD yang lebih mengedepankan kepentingan bangsa.

bogor.tribunnews.com/2018/08/16/bongkar-drama-cawapres-jokowi-putri-gusdur-mahfud-md-tak-disetujui-oleh-nu-dari-partai-politik?page=3

Melepas NU kultural demi NU struktural. Ndak belajar dari Pilgub Jatim emoticon-Cape d... (S)

0
2.9K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan