Kaskus

News

felixfortuneAvatar border
TS
felixfortune
Pemimpin Iran Ali Khamenei: ‘Tidak Ada Perang, Tidak Ada Negosiasi dengan Trump’
Pemimpin Iran paling tinggi, Ali Khamenei, menolak tawaran Trump, sementara Menteri Luar Negeri Iran mempertanyakan apakah Presiden AS tersebut “serius tentang melakukan perundingan”. Khamenei menegaskan, negosiasi antara AS dan Iran tidak akan pernah terjadi di bawah pemerintahan Presiden AS saat ini, Donald Trump.

Oleh: Al Jazeera

Pemimpin Iran paling tinggi, Ayatollah Ali Khamenei, telah mengesampingkan perundingan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan menunjukkan sikap permusuhan dalam serangkaian unggahan di media sosial.

“Bahkan jika kita bernegosiasi dengan AS—walau sangat tidak mungkin—itu tidak akan pernah terjadi di pemerintahan AS saat ini,” kata Khamenei, pada Senin (13/8).

Ali Khamenei—yang mengambil keputusan terakhir dalam keputusan politik Iran yang paling penting—mengatakan bahwa seperti yang ditunjukkan dalam kesepakatan nuklir tahun 2015, negaranya hanya akan memasuki negosiasi dalam posisi yang menguntungkan, “sehingga tekanan dan gejolak AS tidak akan mempengaruhi kami.”

Spoiler for Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: Al Jazeera):


“Baru-baru ini, para pejabat AS telah berbicara terang-terangan tentang kami. Selain sanksi, mereka berbicara tentang perang dan negosiasi. Dalam hal ini, izinkan saya mengatakan beberapa kata kepada orang-orang ini: TIDAK AKAN ADA PERANG, DAN KAMI TIDAK AKAN BERNEGOSIASI DENGAN AS,” Khamenei melanjutkan.

Dalam unggahan lain, ia juga menekankan sejumlah alasan mengapa Iran tidak bernegosiasi dengan AS, termasuk penolakan Washington DC untuk “mundur satu inci pun dari tujuan yang dinyatakannya sendiri”.

Dalam beberapa hari terakhir, Donald Trump—yang pada bulan Mei menarik AS dari perjanjian penting, dan telah berulang kali mengkritik kesepakatan Iran—mengatakan bahwa dia bersedia bernegosiasi dengan Iran dan bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani tanpa prasyarat.

Tetapi Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan cepat menarik kembali beberapa komentar Presiden Trump, dan menyebutkan beberapa tuntutan agar pertemuan puncak tersebut dapat berlangsung.

Rouhani menanggapi Trump, dan mengatakan bahwa Teheran tidak akan bernegosiasi sementara negara itu berada di bawah sanksi, tetapi tidak sama sekali menutup kemungkinan perundingan langsung.

Washington memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada tanggal 7 Agustus. Putaran kedua sanksi yang menargetkan ekspor terbesar Iran—minyak dan gas—akan berlaku pada bulan November.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, menyuarakan kembali komentar Khamenei dalam wawancara dengan Al Jazeera.

“Kami tidak punya masalah dengan melakukan dialog, tetapi apakah Trump benar-benar serius tentang perundingan?” kata Zarif.

“Jika dia serius tentang melakukan perundingan tanpa prasyarat, mengapa Menteri Luar Negeri AS memberikan beberapa syarat untuk melakukan perundingan, dua jam setelah komentar Trump—syarat yang mustahil.”

“Pertanyaan pertama adalah, apakah mereka sendiri telah mencapai kesepakatan di AS tentang perundingan dengan atau tanpa prasyarat? Kebijakan kami di kawasan ini benar-benar jelas. AS-lah yang perlu bertanggung jawab atas kebijakan di kawasan ini,” kata Zarif.

Dalam wawancara itu, Zarif juga mengecam keras dan mengkritik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab karena melakukan perang di Yaman.

Dia menyalahkan negara-negara Eropa dan Amerika karena memasok Saudi dengan senjata perang yang dibutuhkan untuk melakukan kampanye di Yaman, yang telah menghasilkan salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Terlepas dari memuncaknya tekanan AS pada Iran untuk menahan kegiatan regional Iran, namun Zarif mengatakan bahwa Iran tidak akan menahan pengaruhnya di Timur Tengah.

“Iran tidak akan mengubah kebijakannya di kawasan ini karena sanksi dan ancaman AS,” ujar Zarif menambahkan.

Baca Sumber
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
618
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan