Kaskus

News

bpln.bossAvatar border
TS
bpln.boss
76 Gereja Akan Dijual untuk Bayar Kompensasi Korban Pelecehan Seksual Anak-Anak
- Gereja Anglikan bersejarah di Kota Hamilton, Pulau Tasmania, Australia, terpaksa dijual. Bangunan berusia 180 tahun warisan penjajahan Inggris itu dijual dan uangnya digunakan untuk membayar kompensasi terhadap anak-anak korban pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama.
Gereja Santo Petrus di Hamilton merupakan satu dari puluhan rumah ibadah umat Kristiani Anglikan yang terpaksa dijual.
Tak pelak penjualan ini memicu kemarahan di kalangan warga setempat. Pasanya, gereja tersebut masih memainkan peranan penting, seperti pengasuhan anak-anak, membantu kalangan lanjut usia, serta kebutuhan lain.
Warga setempat, Miranda Ashby, mengatakan, Gereja Santo Petrus sudah menjadi bagian dari kehidupan warga. Banyak dari mereka yang menikah di tempat itu, termasuk saat disemayamkan ketika wafat.
"Di sinilah semua generasi keluarga saya merayakan pernikahan, baptis, dan pemakaman," kata Ashby, kepada surat kabar The Mercury.
Dia pun mempertanyakan mengapa jemaat yang menjadi korban atas tindakan cabul para pemuka agama Anglikan.
"Mengapa saya harus membayar untuk membantu Gereja Anglikan membayar kompensasi atas kekejaman kepastoran? Gereja melakukan kejahatan ini selama puluhan tahun, tapi keluarga, nenek, dan saya, tidak melakukannya," tuturnya.
Keuskupan Anglikan Tasmania berencana menjual 108 bangunan, termasuk 76 gereja, untuk membantu mengumpulkan uang sebesar 8 juta dolar Australia atau sekitar Rp84 miliar sebagai kompensasi korban.
Langkah ini mengikuti Komisi Kerajaan Australia yang mengawal kasus pelecehan seks anak. Mereka menghabiskan waktu lima tahun untuk menyelidiki kasus pelecehan yang berlangsung selama puluhan tahun di organisasi-organisasi keagamaan, komunitas olahraga, serta kelompok masyarakat, sekolah dan lembaga amal.
Komisi mendapat laporan 8.000 korban untuk 2.500 dugaan kasus pelecehan. Selain itu, komisi ini juga merekomendasikan bentuk skema kompensasi yang diberikan kepada korban setelah mereka dinyatakan memenuhi syarat.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull berjanji menyampaikan permintaan maaf kepada para korban pada Oktober mendatang. Dia juga telah mendirikan kantor nasional untuk mengawasi kasus pelecehan terhadap anak serta membuat skema kompensasi.
Setiap korban yang memenuhi syarat mendapat 150.000 dolar Australia serta bimbingan konseling. Namun dana kompensasi sebagian besar diambil dari lembaga yang bertanggung jawab atas kasus ini.
Skema inilah yang mengorbankan banyak Gereja Anglikan. Anglikan merupakan agama terbesar kedua di Australia. Sebanyak 13 persen dari total penduduk Australia merupakan pemeluk Anglikan. Sedangkan yang terbesar adalah Kristen Katolik, yakni 23 persen dari populasi.
Sekitar 15 persen dari korban yang melaporkan kepada Komisi Kerajaan merupakan Anglikan dan 62 persen Katolik.
Gereja Katolik mengisyaratkan tidak akan menjual gereja untuk membayar kompensasi, tidak seperti Gereja Anglikan.

https://www.inews.id/news/read/21425...ecehan-seksual
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
708
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan