Pull Out Method, Efektif Nggak Sih Untuk Dilakukan?
14 August 2018 21:05 WIB

Malas pakai kondom, bikin banyak laki-laki melakukan berbagai cara lain supaya supaya nggak hamil saat lagi bercinta. Beberapa di antaranya adalah dengan blowjob, anal sex (euw), atau pull out method.

Nah, dilansir dari laman Cosmopolitan, pull out method adalah salah satu cara yang cukup (atau paling?) populer dilakukan untuk menghindari kehamilan tanpa penggunaan alat kontrasepsi. Bahkan, sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh National Center for Biotechnology Information pun bilang, sebanyak 41% perempuan mengaku pernah melakukan pull out method tersebut.

Namun angka tersebut baru estimasi perhitungan yang dibulatkan aja lho. Jumlah sesungguhnya, bisa jadi lebih besar dari pada itu (ups).

But wait, dari tadi kita ngomongin pull out method, kamu udah paham belum sih apa maksudnya?

Jadi begini guys, yang dimaksud dengan pull out method itu adalah, pelepasan yang dilakukan saat sedang di tengah-tengah penetrasi. Nah, pelepasan ini biasanya dilakukan ketika si laki-laki sebentar lagi akan mencapai orgasme, supaya bisa ejakulasi di luar.

Tentu aja, tujuannya adalah untuk menghindari kehamilan yang nggak diinginkan.

Dan pertanyaannya, ampuh nggak sih cara yang satu itu?

Dilansir dari laman Planned Parenthood, ternyata tingkat efektifitas pull out method hanya sekitar 78% aja. Tapi tunggu, sebelum kamu berpikir bahwa angka keberhasilannya cukup tinggi, masih ada sekitar 22% orang di luar sana yang terpaksa hamil karena gagal melakukan cara tersebut.

Apa yang bakal kamu lakukan, kalau kamu justru adalah salah satu dari 22% korban kegagalan metode pull out? Masih berpikir bahwa cara tersebut aman?

Lagian ya, yang nggak kamu tau, pull out method itu sebenernya butuh skill khusus. Kamu jangan merasa jagoan, kalau nggak tau gimana cara melakukannya dengan benar.

Menurut seorang pakar bernama Mary Jane Minkin, efektifitas pull out method tidak setinggi alat kontrasepsi, dikarenakan banyaknya human error (orang-orang yang gagal melakukannya). Meski ada setetes aja cairan ejakulasi yang keluar di dalam vagina, hal tersebut bisa menyebabkan kehamilan. Apa lagi tetesan pertama ejakulasi itu justru yang paling banyak mengandung sperma.

Dan seperti yang udah kamu tau, untuk terjadi proses pembuahan, hanya dibutuhkan satu sperma aja yang harus mencapai sel telur.

Jadi, sebelum berpikir bahwa yang kamu lakukan itu akan berhasil, mending cari cara yang lebih aman aja. Meski menggunakan alat kontrasepsi itu cukup merepotkan, tapi lebih repot mana coba kalau udah kebablasan hamil?

Best regards, Tiyay.

telat nyabut