Terkadang siswa merasa sistem pendidikan terlalu menyulitkan. Tiap tahun sistem terus berganti, menuntut agar terus menyesuaikan pada pergantian itu sehingga murid akan merasa lelah. Katanya kurikulum mengutamakan sikap, tetapi kenapa terasa seperti terlalu fokus pada pola sikap murid tanpa memandang bahwa kualitas guru juga tidak kalah pentingnya?

Saat siswa mencoba menyampaikan aspirasinya, justru guru terus saja mencari cela kesalahan pada murid itu sehingga mereka kembali merasa tersudutkan. Hak yang mereka minta dianggap kesalahan sebab atas dasar "kurang ajar".

"Guru juga manusia," katanya. Ya, lalu kami murid ini apa? Binatang? Sampai harus dinasihati dengan embel-embel binatang di belakang? Apa mendidik harus seperti itu, ya? Katakan saya ini lebay, tapi percayalah melatih mental tidak harus dengan cara seperti itu.

Kami sekolah untuk dididik, diajar, dibimbing. Bukan dihina-dicela saat melakukan kesalahan. Kalau sudah pintar, ya ngapain kita sekolah?



Benarkan jika pola pikir ku salah