Jakarta, CNN Indonesia -- Atlet atletik Indonesia Lalu Muhammad Zohri sempat meminta pulang ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) usai mendapatkan kabar soal gempa bumi 7,0 Skala Richter (SR) yang menimpa kampung halamannya itu.

Saat gempa, kakak Zohri yang berada di Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara itu langsung menghubunginya. Melalui sambungan telepon, sang kakak mengabarkan kalau rumah-rumah yang ada di dekat daerah rumahnya rata dengan tanah akibat gempa.

Beruntung, rumahnya aman dari gempa. Namun salah satu saudara Zohri dikabarkan meninggal karena tertimbun runtuhan mesjid ketika sedang menjalani salat Isya.

"Saya kemarin merasa sedih. Sempet kepikiran pas saya dengar (gempa di Lombok) langsung mau pulang rasanya. Saya ditelepon kakak saya sambil nangis-nangis. Sempat saya nangis juga mau pulang, tapi Asian Games sudah dekat, nanti nama baik rusak.

Makanya saya memutuskan untuk pulang setelah Asian games saja," ungkap Lalu Zohri.
Kondisi di Lombok dan kampung halamannya disebut Lalu Zohri sedikit mengganggu konsentrasinya di latihan. Namun, dukungan moral dari pelatih Eni Nuraeni dan keempat kakaknya di Lombok membuatnya bertahan di Jakarta.

"Sedikit ganggu, tapi saya berdoa saja semoga di sana baik-baik saja. Saya tetap semangat didukung kakak saya yang bilang enggak usah pikirin (keadaan di Lombok) yang penting saya semangat karena dia (kakak Zohri) baik-baik di sana (Lombok)," sebutnya.

Sebagai bentuk dari rasa simpati dan dukanya buat Lombok, Zohri mengaku sudah menyumbangkan sejumlah dana untuk membantu para korban. Gempa di Lombok memakan korban 347 orang meninggal dunia dan ribuan rumah rusak parah.
Selain itu, sebanyak 1.477 orang mengalami luka berat dan dirawat inap. Sementara itu,156.003 orang masih mengungsi.

"Jangan menyerah, jangan putus asa tetap tawakal, berdoa, tetap ingat Allah. Itu semua kuasa Allah. Allah yang punya segalanya," ucap Zohri memberi semangat.
(ptr)

https://m.cnnindonesia.com/olahraga/20180809091814-178-320773/gempa-di-lombok-lalu-zohri-sempat-minta-pulang-kampung

Saat harga diri bangsa Indonesia lebih penting daripada nyawa keluarga

Salut buat Zohri

Nastak dan nasbung gak pernah peduli nasib keluarga apalagi bangsa Indonesia berantem mulu