Kaskus

Entertainment

tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
"Bola Panas" Menjelang Pilpres 2019, Ulangan Pertarungan Pilpres 2014?
Semenjak Pilpres 2014, suhu perpolitikan di Indonesia mulai berubah. Semenjak Jokowi berhasil mengalahkan Prabowo dan menjadi presiden tak lantas pertarungan setelah pilpres usai seperti di masa-masa pilpres sebelumnya. Masih ada bara-bara pilpres yang tersisa mulai dari kurun tahun 2014 hingga saat ini. Tak jarang kebijakan pemerintah saat ini di persoalkan pihak oposisi dan terkadang di counter attack oleh pendukung pemerintahan saat ini.

Tahun 2017 bisa dikatakan sebagai perubahan tren perpolitikan di indonesia, hal ini terlihat jelas dari Pilgub Jakarta yang saat itu menghadirkan tiga calon kandidat, mulai dari AHY-Syilvi, Ahok-Djarot, Anies-Sandiaga Uno. Kabar tentang ditetapkannya Ahok sebagai tersangka penistaan agama karena dianggap menistakan Al-Maidah ayat 51 tak lantas membuat kalah Pilgub Jakarta di putaran pertama dimana pasangan Ahok-Djarot yang didukung partai pendukung pemerintah unggul dari dua pasangan lainnya namun akhirnya kalah di putaran kedua.

"Bola Panas" Menjelang Pilpres 2019, Ulangan Pertarungan Pilpres 2014?

Credit : tribunnews.com


Beberapa waktu sebelum tahun 2016 usai terutama saat bulan November-Desember 2016 bisa dikatakan sebagai awal perubahan peta pertarungan politik di indonesia, puncaknya terjadi di putaran kedua Pilgub Jakarta 2017 dimana pasangan Ahok-Djarot kalah telak melawan pasangan Anies-Sandiaga Uno. Kemenangan Anies-Sandiaga Uno menjadi angin segar bagi pihak oposisi untuk bisa mengulang kesuksesannya di pilkada serentak tahun 2018 dan juga pilpres tahun 2019.

Tagar #2019GantiPresiden dimunculkan oleh pihak oposisi di tahun ini digunakan untuk menggalang dukungan masyarakat dan sebagai bentuk ketidak puasan pada pemerintahan saat ini. Sontak tagar tersebut memancing kontroversi dan juga memunculkan perdebatan pro-kontra di masyarakat. Dari pihak pendukung pemerintahan saat ini tentu tak lantas diam saja, akan tetapi menggunakan tagar tandingan mulai dari #2019TetapJokowi hingga tagar #DiaSibukKerja sebagai reaksi tagar ganti presiden. Meski pemilihan umum baru akan dilaksanakan tahun depan, akan tetapi hawa-hawanya sudah terasa mulai sekarang.

Para elit partai politik saat ini baik dari pendukung pertahanan maupun pihak oposisi tentunya bersiap-siap untuk menyambut pilpres 2019, baik dari kubu pertahanan maupun dari kubu oposisi sudah menentukan calonnya masing-masing dan banyak sekali kejutan yang tercipta menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres ditutup. Dari Kubu pertahanan telah mencalonkan kembali Jokowi untuk kali kedua dan cawapresnya merupakan salah satu tokoh berpengaruh di negeri ini yaitu K.H Ma'ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Ketua MUI yang secara diluar dugaan dipilih oleh Jokowi dibanding memilih Mahfud MD yang pernah menjabat Ketua MK di masanya. Sementara dari Kubu Oposisi kembali menjagokan Prabowo untuk maju di pilpres didampingi seseorang yang saat ini menjadi wakil Gubernur Jakarta yaitu Sandiaga Uno yang menyisihkan calon kandidat-kandidat lain pendamping Prabowo seperti AHY, UAS, dan Salim Segaf Al-juhri.

"Bola Panas" Menjelang Pilpres 2019, Ulangan Pertarungan Pilpres 2014?

Credit : hompimpa.id


Melihat dari dua kekuatan politik saat ini cukuplah menarik, dari kubu pertahanan dengan dipilihnya K.H Ma'ruf Amin menjadi pendamping Jokowi bisa memiliki dampak positif kedepannya mulai dari meyakinkan orang yang ragu untuk memilih Jokowi dengan citranya yang nasionalis dan religius hingga bisa berefek mendongkrak suara jokowi di pilpres nanti dari berbagai kalangan. Dipilihnya K.H Ma'ruf Amin menjadi cawapres Jokowi bisa dikatakan sebagai counter attack dari perlawanan pihak oposisi. Sementara itu dari pihak Oposisi dipilihnya Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo juga cukuplah menarik karena kedua tokoh tersebut tak asing lagi di mata masyarakat dan merupakan kombinasi yang cukup bagus serta siap bersaing head to head dengan Jokowi di Pilpres nanti.

Jika memang Pilpres 2019 nanti hanya menghadirkan dua kandidat capres dan cawapres saja dan menjadi pertarungan Jokowi dan Prabowo lagi, maka sudah dipastikan Pilpres nanti sebagai "pertandingan ulang" Pilpres 2014 dengan rasa yang berbeda dimana Jokowi bertindak sebagai Pertahanan untuk kembali melaju ke periode kedua. Akankah pertarungan pilpres nanti akan berjalan menarik atau hanya akan terasa membosankan? Semua akan terjawab di Pilpres tahun depan. Di tangan rakyatlah mereka akan dipilih, rakyat hanya berharap setiap pemimpin yang terpilih bisa memajukan negeri ini menjadi lebih baik lagi. Pihak Pertahanan atau Pihak Oposisikah yang menang? Semuanya akan terlihat jelas di Pemilu tahun depan. emoticon-Big GrinAgan dan Sista ingin menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya. emoticon-Big Grin

Sumber : Opini Pribadi dan diolah dari berbagai sumber (via google)
Sumber gambar via google images
Diubah oleh tafakoer 10-08-2018 11:15
0
2K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan