- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Mengenal Lebih Jauh Tentang Herodes Agung


TS
dragonroar
Mengenal Lebih Jauh Tentang Herodes Agung
Quote:
Spoiler for Herodes:

Siapa yang tak kenal Herodes ? Bagi banyak orang Kristiani, Herodes paling dikenal dari Injil Matius yang melukiskan dalam pasal 2 serangkaian kisah mengenai perbuatannya yang berakhir dengan pembunuhan anak-anak di Betlehem. Rincian biografinya yang cukup jelas diperoleh dari tulisan sejarawan Yahupada abad pertama Masehi, Yosefus. Mau tau lebih jauh tentang profil beliau, mari kita simak trit ini.
Quote:
Latar belakang
Quote:
Herodes Agung muncul dari sebuah keluarga Idumea yang kaya dan berpengaruh. Orang Idumea yang merupakan keturunan orang-orang Edom dalam Alkitab Ibrani, menetap di Idumea, yang dulunya dikenal sebagai Edom, di seluruh Yudea. Ketika Yohanes Hirkanus dari keluarga Makabe menaklukkan Idumea pada 130-140 SM, ia menuntut semua warga Idumea menaati hukum Yahudi atau pergi dari tempat itu. Kebanyakan orang Idumea lalu memeluk agama Yahudi.
Herodes mengidentifikasikan dirinya sebagai Yahudi, meskipun menurut hukum Torah ia bukan Yahudi. Karena ia adalah anak kedua dari Antipater orang Idumea (Edom), pendiri Dinasti Herodes, dan istrinya Sipros, seorang putri dari Petra di Nabatea (kini bagian dari Yordania). Keluarga itu berhubungan akrab dengan tokoh-tokoh pembesar di Roma, seperti misalnya Pompeyus, Cassius, dan pada 47 SM ayahnya diangkat sebagai Prokurator atas Yudea, yang kemudian menunjuk anaknya menjadi gubernur Galilea pada usia 25 tahun.
Setelah ayahnya diracuni pada 43 SM, konon oleh seorang pemungut cukai, Herodes memerintahkan si pembunuh dihukum mati. Setelah kembali dari suatu peperangan, ia bertunangan dengan putri Mariamne (kadang-kadang dieja Mariamme) yang masih remaja, dari dinasti Hasmonean yang merupakan penguasa kehormatan Yudea. Karena saat itu ia sudah menikah, ia menyingkirkan istrinya, Doris, dan anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun, yang juga bernama Antipater, dan menikahi Mariamne.
Spoiler for Antipater:
Herodes mengidentifikasikan dirinya sebagai Yahudi, meskipun menurut hukum Torah ia bukan Yahudi. Karena ia adalah anak kedua dari Antipater orang Idumea (Edom), pendiri Dinasti Herodes, dan istrinya Sipros, seorang putri dari Petra di Nabatea (kini bagian dari Yordania). Keluarga itu berhubungan akrab dengan tokoh-tokoh pembesar di Roma, seperti misalnya Pompeyus, Cassius, dan pada 47 SM ayahnya diangkat sebagai Prokurator atas Yudea, yang kemudian menunjuk anaknya menjadi gubernur Galilea pada usia 25 tahun.
Setelah ayahnya diracuni pada 43 SM, konon oleh seorang pemungut cukai, Herodes memerintahkan si pembunuh dihukum mati. Setelah kembali dari suatu peperangan, ia bertunangan dengan putri Mariamne (kadang-kadang dieja Mariamme) yang masih remaja, dari dinasti Hasmonean yang merupakan penguasa kehormatan Yudea. Karena saat itu ia sudah menikah, ia menyingkirkan istrinya, Doris, dan anak laki-lakinya yang berusia 3 tahun, yang juga bernama Antipater, dan menikahi Mariamne.
Quote:
Kenalan dari Cleopatra & Antonius
Quote:
Spoiler for Herodes dan Cleopatra:

Pada Desember 40 SM, Kleopatra menerima Herodes I (Agung) di Aleksandria sebagai tamu tak diundang dan pengungsi yang kabur dari situasi mencekam di Yudea. Herodes diangkat menjadi tetrakhi disana oleh Markus Antonius, namun ia kemudian dipergoki Antigonus II Mattathias dari dinasti Hasmonean yang lama berdiri. Ia memenjarakan saudara Herodes dan rekan tetrarki-nya Phasael, yang dieksekusi saat Herodes kabur ke istana Kleopatra. Kleopatra berniat untuk memberikannya bantuan militer, namun Herodes menolak dan pergi ke Roma, dimana triumvir Oktavianus dan Markus Antonius mengangkatnya menjadi raja Yudea. Tindakan ini membuat Herodes berseteru dengan Kleopatra, yang ingin mengklaim kembali bekas kawasan Ptolemaik yang melingkupi kerajaan Herodian barunya.
Herodes menduduki Yudea melalui perang saudara yang memakai bantuan militer Romawi yang besar. Sejak otoritas triumviral Markus Antonius dan Oktavianus berakhir pada 1 Januari 37 SM, Oktavia mengadakan pertemuan di Tarentum dimana triumvirat resmi diperpanjang sampai 33 SM. Dengan dua legiun yang diraih oleh Oktavianus dan seribu prajurit yang dipegang oleh Oktavia, Markus Antonius datang ke Antiokhia dimana ia mempersiapkan perang melawan Parthia.
Dalam rangka menstabilisasi kawasan timur, Antonius mendirikan dinasti-dinasti pemerintahan baru dan para penguasa klien yang akan setia kepadanya, sehingga akan memutlakkan kekuasaannya. Dalam pengadaan ini, Kleopatra memberikan bekas teritorial Ptolemaik signifikan di Syam, termasuk hampir seluruh Foenisia (Lebanon) kecuali Tyre dan Sidon, yang masih dikuasai Romawi. Ia juga menerima Ptolemais Akko (sekarang Acre, Israel), sebuah kota yang didirikan oleh Ptolemi II. Memberikannya hubungan leluhur dengan Seleukia, ia meraih kawasan Koile Siria di sepanjang hulu Sungai Orontes. Ia bahkan diberi kawasan sekitaran Yerikho di Palestina, namun ia mengembalikan teritorial tersebut kepada Herodes.
Quote:
Tirani di Tanah Yudea
Quote:
Spoiler for Pembantaian Kanak-Kanak Betlehem:

Pemerintahan dan karakter Herodes Agung telah memiliki cukup banyak catatan sejarahnya, yaitu anak dari seorang Idumea atau suku bangsa Edom, sebagai raja di Provinsi Iudaea, Samaria dan Galilea atas ijin Kaisar Agustus. Kisah kekejamannya di Injil Matius dalam membunuh bayi-bayi di Betlehem sesuai dengan kelakuannya untuk mempertahankan kekuasaannya. Sejarawan Flavius Yosefus menulis bahwa Herodes "tidak pernah berhenti setiap hari membalas dendam dan menghukum siapa yang dianggapnya musuh." Yosefus mencatat bahwa Herodes membunuh putra-putra dan istrinya sendiri, karena dicurigai hendak menggulingkan tahtanya. Sebuah kitab apokrif Yahudi pada abad pertama "Assumption of Moses" mencatat satu nubuat: Seorang raja yang biadab akan menggantikan para imam-imam keturunan Hasmonean… ia akan membantai semua anak-anak. Seorang pakar Perjanjian Baru dan pendeta Gereja Anglikan, R.T. France, berpendapat bahwa Yosefus tidak mencatat pembantaian di Betlehem karena “Pembunuhan sejumlah kecil bayi di desa kecil tidak masuk hitungan pembunuhan-pembunuhan yang lebih spektakuler yang dicatat oleh Yosefus”.
Ambrosius Theodosius Macrobius (c. 395-423) menulis pada abad ke-4 dalam bukunya Saturnalia: "Ketika dia [Kaisar Agustus] mendengar tentang pembantaian anak-anak di bawah usia 2 tahun di Suriah oleh Herodes, raja orang Yahudi, dan di antaranya termasuk putra Herodes sendiri, dia [Kaisar Augustus] berkata: lebih baik menjadi babi dari Herodes daripada menjadi putranya." Betlehem dan Yudea pada abad ke-1 SM dikaitkan ke dalam provinsi (Romawi) Suriah. Jadi meskipun Macrobius sebenarnya penulis mengenai ritual agama Romawi dan tidak menyebut tentang Kristen sama sekali, tradisi pembunuhan bayi-bayi oleh Herodes merupakan sesuatu hal yang nyata untuk masyarakat umum waktu itu
Quote:
Ayah Mengejar2 Yesus Saat Bayi, Putra Menyalib Yesus
Quote:
Spoiler for Herodes Antipas:

Setelah Herodes meninggal dunia, kerajaannya dibagi-bagi di antara ketiga anaknya, yaitu Arkelaus, Herodes Antipas, dan Herodes Filipus, namun mereka hanya memerintah sebagai tetrarkhs dan bukan sebagai raja. Herodes Antipas (yang juga disebut Herodes) bahkan lebih banyak ditampilkan di dalam Perjanjian Baru karena peranannya dalam penangkapan dan penghukuman mati Yesus. Antipas bukan ahli waris pilihan pertama Herodes. Pilihan pertama adalah Aristobulus dan Aleksander, keturunan Herodes dan putri Hasmonea, Mariamne. Namun keduanya kemudian dieksekusi (sekitar tahun 7 SM), sedangkan putra sulung Herodes Antipater dituduh mencoba untuk meracuni ayahandanya (5 SM). Akhirnya Herodes Agung mengubah surat wasiatnya dan menjadikan putra bungsunya, Antipas, sebagai ahli waris.
Antipas menghadapi masalah di dalam tetrarkinya sendiri setelah Yohanes Pembaptis – pada tahun 28/29 M menurut Injil Lukas (atau 27 M, jika pemerintahan bersama Augustus dan Tiberius termasuk di dalam perhitungan Lukas, menurut beberapa pendapat) – memulai pelayanan khotbah dan Baptisan di Sungai Yordan, yang menandai tepi barat wilayah Antipas dari Perea. Injil Perjanjian Baru menyatakan bahwa Yohanes Pembaptis menentang pernikahan raja wilayah karena hal tersebut tidak sesuai dengan hukum Yahudi (berzinah, karena Herodias juga keponakan Antipas), sementara Flavius Yosefus mengatakan bahwa pengaruh publik Yohanes membuatnya takut akan pemberontakan. Yohanes dipenjarakan di Machaerus dan dieksekusi. Menurut Injil Matius dan Injil Markus, Herodes ragu-ragu untuk memerintahkan kematian Yohanes namun ia didesak oleh putri Herodias (tidak bernama di dalam teks namun secara tradisional Salome), dengan siapa ia berjanji sebagai imbalannya ia akan menari untuk tamu-tamu pada pesta ulang tahunnya.
Di antar amereka yang dibaptis oleh Yohanes adalah Yesus dari Nazaret yang memulai pelayanannya sendiri di Galilea – yang membuat Antipas menurut Matius dan Markus takut bahwa pembaptisan menyebabkan kebangkitan. Lukas sendiri di antara Injil-injil menyatakan bahwa sekelompok orang Farisi memperingatkan Yesus bahwa Antipas sedang merencanakan kematiannya, di mana Yesus mengecam raja wilayah sebagai seekor "rubah" dan menyatakan bahwa ia, Yesus, tidak akan menjadi korban rencana seperti itu karena "seorang nabi tidak binasa jauh dari Yerusalem ". Lukas juga memuji raja wilayah atas perannya di dalam pengadilan Yesus. Menurut Lukas, Pilatus mengetahui bahwa Yesus adalah seorang Galilea yang adalah wilayah Herodes, mengirimnya ke Antipas, yang juga berada di Yerusalem pada saat itu. Awalnya Antipas senang melihat Yesus, berharap untuk menyaksikannya melakukan Mukjizat, tetapi ketika Yesus tetap diam ketika ditanyai Antipas mengejeknya dan mengirim-Nya kembali ke Pilatus. Lukas mengatakan bahwa peristiwa ini meningkatkan hubungan baik di antara Pilatus dan Herodes meskipun mereka sebelumnya bermusuhan.
Quote:
Diubah oleh dragonroar 09-08-2018 09:46
0
25.8K
Kutip
156
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan