Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonfly1212Avatar border
TS
dragonfly1212
Panggilan Alam Dan Naik Gunung
Cuy! Minta Kopi dong.


Pernahkah kamu menyadari bahwa teknologi Toilet adalah salah satu penemuan paling oke yang pernah ditemukan oleh manusia. Bagaimana kalau di dunia ini tidak ada WC. Mungkin di bumi kita tercinta ini tidak hanya kotor dengan polusi udara tetapi juga polusi kotoran manusia yang dengan mudahnya kita temukan dimana-mana. 
Panggilan Alam Dan Naik Gunung
Begini. Kita terbiasa melakukan kegiatan paling privasi ini di toilet, sendirian--tentu saja dengan fasilitas yang lengkap: air, toilet merek toto (baik jongkok atau duduk), dan sabun.


Coba sekarang bayangkan! Bagaiaman kalau fasilitas yang kamu butuhkan untuk kegiatan buang membuang itu tidak ada. 


Bayangkan. Saat ini tengah malam. Kamu tertidur nyenyak di dalam kantong tidurmu sementara di luar sana badai hingga tendamu bergoyang ke sana kemari. Di luar basah dan dingin. Mungkin suhu udara bisa mencapai 10 derajat celcius. Kamu bisa menggigil begitu terhantam suhu udara seperti itu. Akan tetapi di tengah tidurmu, tiba-tiba perutmu bergejolak luar biasa. Panggilan Alam Tiba di saat tidak tepat!

Buang air besar di Gunung.

"Bagaimana caranya kalau mau buang air besar di Gunung?" tanya teman perempuan yang saya ajak naik gunung. Pertanyaan itu selalu menjadi pertanyaan paling pertama yang diajukan orang kebanyakan begitu mendengar kata "naik gunung".

"Ya... begitu." jawab saya sambil cengar-cengir.

Mulai saat ini sebut saja itu sebagai "Panggilan Alam" ketika setiap pendaki seperti secara alamiah di pagi hari atau sore hari atau di saat-saat yang tidak bisa didefinisikan akan berpisah dari rombongan dan masuk ke salah satu sudut hutan sendirian sambil membawa-bawa sekop atau golok.

Pertama kali mendaki gunung, saya habis-habisan menahan diri agar saya tidak melakukan hal tersebut. Beberapa teman yang juga tidak biasa melakukan itu bahkan sampai membawa buah salak atau meminum obat anti diare agar tidak buang air besar. Untuk perjalanan pendek semisal 2 hari 1 malam atau 3 hari 2 malam itu mungkin saja berhasil. Lalu bagaimana kalau kita harus melakukan perjalanan lebih dari 4 hari di hutan? Apakah terus-terusan menahan panggilan alam? Hehe....
Terus terang gak tahu perutnya akan sebesar apa kalau tetap nahan-nahan supaya ga buang air di gunung.

COBA!

Sewaktu pada akhirnya saya terpaksa tak bisa menahan panggilan alam, saya toh akhirnya belajar juga untuk membiasakan melakukan ritual panggilan alam saya setiap pagi. Seru sekali ternyata. Setiap pagi biasanya teman-teman yang laki-laki sibuk nyari kopi yang katanya bisa memperlancar ritual panggilan alam. Selepas itu mules-mules pun datang lalu mereka secara bergiliran atau bahkan terkadang bersama-sama menjuh dari camp dan kemudian menghilang ke dalam hutan. Serius! kopi ternyata bisa memperlancar pencernaan emoticon-Big Grin


Kalau temen-temen yang cewek biasanya mencari teman. Mereka (termasuk saya) adalah jenis mahluk yang paling takut apabila melakukan hal ini sendirian. Terutama sekali apabila baru pertama kali melakukan itu. Rasa canggung karena harus melakukan ritual pagi yang berbeda dar kebiasaan kalau di kota. Tidak ada air, tidak ada wc, dan tentu saja di lakukan di alam terbuka. Tidak ada sekat-sekat, hanya pohon-pohon dan semak-semak.


Tapi itu toh malah jadi pengalaman yang mengesankan. Saya pernah melakukan ritual ini ketika sedang berada di punggungan yang tidak begitu terjal. Saya bisa melihat pemadangan yang indah dengan landscap bukit-bukit dan hutan yang hijau dan luas. Rasanya canggung pun berubah jadi lebih santai bahkan terkadang-kadang kelewat menikmati. 


Awal-awal mungkin sedikit parno takut-takut kalau ternyata ada teman yang ngintip. Lagipula buat apa mengintip kegiatan seperti itu. Atau bahkan takut kalau ada binatang buas yang akan menerkam. Tetapi sejauh saya melakukan itu ketika di Gunung.. ga ada apa-apa. Bahkan asyik sambil nongkrong kita bisa menikmati nyanyian burung-burung, gemerisik pepohonan, atau suara-suara alam yang lain. Itu adalah saat yang paling intim dengan alam. kamu tidak sedang lelah dan lagi relax se-relax relaxnya.


O iya. Di beberapa tempat camping yang banyak pengunjungnya semisal Lembah Surya Kencana di Gunung Gede, kamu dapat menemukan banyak sekali "ranjau" kotoran manusia.  Ranjau itu tidak hanya ditemukan di balik-balik semak atau di dalam hutan, tali juga di JALUR, Bahkan saya pernah hampir menginjak ranjau itu dalam perjalanan turun dari lembah itu. Aduh


Meskipun terlihat sepele, akan tetapi Ritual panggilan Alam juga harus dilakukan dengan benar ya. Jangan sampai hanya untuk memenuhi kebutuhan kita untuk mengeluarkan isi kotoran, kita mengesampingkan alam dan orang lain. Karena kita adalah manusia yang punya akal pikiran. Pasti untuk urusan ini lebih pintar dari hewan yang tinggal buang kotoran dan meninggalkannya bukan?



Tips Buang Air Besar di Gunung.

1. Pastikan kamu menemukan tempat yang sesuai untuk buang air besar. Tempat itu sedikit menjauh dari camp. Kenapa? supaya tidak ada yang melihat. Selain itu, jangan Buang Air di Jalur. Banyak teman cewe yang takut mjauh-jauh akhirnya lebih milih pup di jalur. Sedikit ga lucu kalau ketika sedang melakukan itu ternyata ada pendaki yang lewat. Kan gak enak juga ya.. cantik-cantik tapi posisinya lagi ga cantik.



2. Jangan PUP di sumber air karena bisa mengotori sumber air, sarang binatang misalnya sarang semut yang ada kamu digigitin semut, atau jurang karena bisa membahayakan kamu.


3. Pastikan membawa Golok ataus sejenis alat untuk mencongkel tanah dan tisu basah. Bolehkah menggunakan air? tentu saja, tetapi biasanya kalau di Hutan, penggunaan air untuk kegiatan yang satu ini di nomersekiankan.


4. Congkel tanah secukupnya. Secukupnya berarti jangan terlalu dangkal. Setelah selesai Pup. Tutup kembali dan tandai. Kenapa? kalau kamu ga tandai takutnya nanti ada orang yang kena Ranjau kamu. 


5. Kamu bisa Pup bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Tapi pastikan kamu dan temanmu tahu posisi masing-masing sehingga tidak ada yang kena jebakan batman karena ga sengaja melihat kamu dalam posisi yang tidak enak.


6. Setelah selesai. Pastikan kamu mencuci tanganmu dengan tisu basah dan handsanitizer.



7. Kubur juga tisu bekasmu atau dibawa pulang


 Bagaimana?
Apa masih bingung untuk melakukan aktivitas ini di gunung dan lebih milih makan buah salak? Atau malah gak mau naik gunung karena gak punya gambaran untuk kegiatan buang membuang kotoran? Semoga tulisan ini mencerahkan dan berguna yaa.


0
1.1K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan