SHANGHAI - Perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap Republik Rakyat Tiongkok tidak saja melemahkan mata uang yuan, juga membuat pasar saham Tiongkok kehilangan statusnya sebagai pasar saham dengan kapitalisasi terbesar terbesar kedua di dunia.

Sejumlah media pada pekan lalu melaporkan, peringkat pasar saham Tiongkok terpaksa turun satu tingkat dan membuat pasar saham Jepang naik ke peringkat kedua dengan kapitalisasi 6,17 triliun dollar AS. Adapun pasar saham AS masih menjadi yang terbesar di dunia dengan nilai pasar 31 triliun dollar AS.

Pasar saham Tiongkok terpukul akibat meningkatnya ketegangan perdagangan, terlebih setelah pemerintahan Donald Trump mempertimbangkan untuk meningkatkan tarif 25 persen terhadap impor barang Tiongkok senilai 200 miliar dollar AS, dari sebelumnya sebesar 10 persen.

Dilaporkan, Shanghai Composite anjlok sekitar 17 persen pada tahun ini dan turun 23 persen lebih dari posisi tertingginya selama 52 pekan ketika penutupan perdagangan Jumat pekan lalu. Shanghai Composite juga melanjutkan penurunan di sesi sebelumnya dengan turun 0,97 persen menjadi 2.741,08.

Sementara CSI 300, yang terdiri dari saham-saham blue chip (unggulan) yang diperdagangkan di Shanghai dan Shenzhen, anjlok 1,65 persen, sedangkan saham acuan Jepang Nikkei 225 justru naik 0,06 persen di akhir perdagangan. Menurut Kepala Penelitian CEB International Investment Corp, Banny Lam, penurunan peringkat Tiongkok sebagai dampak perang dagang.

“Pengambilalihan peringkat oleh Jepang adalah kerusakan yang disebabkan perang perdagangan. Saat ini, indeks saham Jepang relatif lebih stabil, tetapi tahun ini kapitalisasi pasar Tiongkok telah jatuh dari puncaknya,” katanya.
 
AS Kuat
 
Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menegaskan pasar domestik AS semakin kuat dan akan terus menguat jika segala transaksi perdagangan berhasil dinegosiasi ulang. Dia juga menyinggung bursa saham Tiongkok yang baru saja kehilangan posisi sebagai pasar keuangan terbesar kedua di dunia akibat perang dagang.

“Pasar Tiongkok sudah anjlok 27 persen dalam empat bulan terakhir, dan mereka berbicara kepada kita. Pasar kita lebih kuat daripada sebelumnya, dan akan naik secara dramatis ketika transaksi perdagangan mengerikan dinegosiasi ulang dengan sukses,” kata Trump melalui Twitter.

Badan Politbiro Tiongkok, yang terdiri dari 25 pemimpin paling senior Partai Komunis, mengisyaratkan agar para pembuat kebijakan untuk lebih fokus mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah risiko deleveraging dan kebuntuan perdagangan.

“Pasar kemungkinan akan terus melayang pada level rendah untuk beberapa bulan ke depan. Tapi, pasar saham Tiongkok masih punya peluang untuk pulih dengan kapitalisasi total naik lagi ke peringkat kedua dunia,” kata ahli strategi First Shanghai Securities, di Hong Kong, Linus Yip.

SUMUR