- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rupiah Loyo, Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Terimbas


TS
wolfvenom88
Rupiah Loyo, Pengusaha Industri Makanan dan Minuman Terimbas
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih menunjukkan pelemahan, terlihat pada Jumat (3/8/2018) transaksi ditutup di posisi Rp 14.498 per dolar AS.
Melemahnya rupiah membuat sektor industri makanan dan minuman, menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto turut terimbas, tapi tidak besar.
Hal tersebut dikarenakan industri makanan dan minuman lebih banyak menggunakan bahan baku produksi dalam negeri.
"Mamin kan sebagian manufaktur okal jadi pengaruhnya relatif kecil, kecuali yang berbasis gandum," kata Airlangga Hartarto, saat ditemui di Komplek GBK, Jakarta Selatan, Minggu (5/8/2018).
Namun menurut Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), Adhi S Lukman, melemahnya rupiah sangat memberatkan industri makanan dan minuan karena bahan baku mahal.
"Ini masih tetap berat," ujar Adhi.
Untuk mengurangi pengeluaran, pengusaha mamin pun meminta penyesuaian dengan produsen bahan baku tetapi tetap memberatkan produksi.
"Kalau yang bahan makanan sudah, seperti terigu, telur, daging, tapi kalau pangan olahan masih menanggung beban penguranan margin. Masih tergerus," kata Adhi S.
Para pengusaha pun merencanakan adanya kenaikan harga jual barang jika rupiah terus melemah untuk menjamin keuangan perusahaan.
"Itu masing-masing perusahaan. Kalau lihat kondisi sudah tidak memungkinkan untuk menahan margin, ya mau tidak mau, dari pada rugi, ya harus naik. Tapi itu jalan terakhir," ujar Adhi S.
Jdl foto
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Perindustrian Airlangga Hatarto di GBK Minggu (5/8/2018).
http://m.tribunnews.com/amp/bisnis/2018/08/05/rupiah-loyo-pengusaha-industri-makanan-dan-minuman-terimbas
tenang... bakso gerobak cap daging tikus langganan nastak masi 10rb tuh
Melemahnya rupiah membuat sektor industri makanan dan minuman, menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto turut terimbas, tapi tidak besar.
Hal tersebut dikarenakan industri makanan dan minuman lebih banyak menggunakan bahan baku produksi dalam negeri.
"Mamin kan sebagian manufaktur okal jadi pengaruhnya relatif kecil, kecuali yang berbasis gandum," kata Airlangga Hartarto, saat ditemui di Komplek GBK, Jakarta Selatan, Minggu (5/8/2018).
Namun menurut Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), Adhi S Lukman, melemahnya rupiah sangat memberatkan industri makanan dan minuan karena bahan baku mahal.
"Ini masih tetap berat," ujar Adhi.
Untuk mengurangi pengeluaran, pengusaha mamin pun meminta penyesuaian dengan produsen bahan baku tetapi tetap memberatkan produksi.
"Kalau yang bahan makanan sudah, seperti terigu, telur, daging, tapi kalau pangan olahan masih menanggung beban penguranan margin. Masih tergerus," kata Adhi S.
Para pengusaha pun merencanakan adanya kenaikan harga jual barang jika rupiah terus melemah untuk menjamin keuangan perusahaan.
"Itu masing-masing perusahaan. Kalau lihat kondisi sudah tidak memungkinkan untuk menahan margin, ya mau tidak mau, dari pada rugi, ya harus naik. Tapi itu jalan terakhir," ujar Adhi S.
Jdl foto
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Menteri Perindustrian Airlangga Hatarto di GBK Minggu (5/8/2018).
http://m.tribunnews.com/amp/bisnis/2018/08/05/rupiah-loyo-pengusaha-industri-makanan-dan-minuman-terimbas
tenang... bakso gerobak cap daging tikus langganan nastak masi 10rb tuh



tien212700 memberi reputasi
1
1.1K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan