Tangerang - Motor bebek Honda yang legendaris, Super Cub 125 resmi dipasarkan di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) membanderol Honda Super Cub 125 seharga Rp 55 juta. Menjadikannya sebagai motor bebek termahal di Indonesia.

Honda Super Cub C125 hadir dengan 3 pilihan warna yakni Pearl Niltava Blue, Pearl Nebula Red dan Pearl Shining Black. Motor ini dipasarkan secara eksklusif di seluruh jaringan Honda Big Wing dan Wing dealer. Honda meluncurkan motor di arena Gaikindo Indonesia Auto Show (GIIAS) 2018.

Dengan desain timeless dan fitur-fitur canggih, motor ini siap melengkapi pilihan konsumen yang menyukai karakter unik yang tak lekang oleh waktu.

Honda Super Cub diperkenalkan pertama kali pada 1958 sebagai sepeda motor bebek yang ditujukan untuk memberi kesenangan dalam setiap kehidupan penggunanya. Model ini terus diapresiasi di berbagai belahan dunia. 60 tahun kemudian, pada 2017, motor Honda Super Cub telah mencapai angka produksi ke-100 juta dan dipasarkan di lebih dari 160 negara. Pencapaian ini membuat Honda Super Cub menjadi motor terlaris dengan originalitas desain yang dimilikinya.

"Bagi konsumen pada segmen ini, Honda Super Cub C125 dapat memperkaya gaya hidup dan menyatu dengan penampilan mereka di berbagai kegiatan. Dengan desain tak lekang oleh waktu, level performa baru pada mesin, handling dan sasisnya, kami yakin motor ini dapat memberikan nilai tinggi dan kesenangan berkendara untuk pemiliknya," ujar President Director AHM Toshiyuki Inuma di arena GIIAS 2018.

Honda Super Cub C125 memiliki desain premium dan unsur originalitas yang kental di keseluruhan bodinya. Desain originalnya tetap dipertahankan seperti desain lampu bulat, model knalpot memanjang yang ikonik, didukung performa yang dapat diandalkan serta fitur-fitur premium di balik tampilan uniknya.

Honda Super Cub C125 menggunakan mesin injeksi berkapasitas 125cc SOHC 4 gigi berpendingin udara dengan 2 katup yang handal dan ekonomis dengan tampilan finishing chrome pada detail parts nya yang semakin memberikan kesan premium. Beberapa perubahan telah dilakukan untuk meningkatkan sensasi berkendara.

Setiap part dari model ini memberikan kesan dan tampilan kualitas tinggi dengan keseimbangan sempurna antara lekukan halus di setiap elemen bodinya, garis pinggiran yang tegas di pelindung kaki dan Fender depan dan belakang. Untuk mempertegas garis S-shape klasiknya, Fender belakang dari model ini terbuat dari bahan metal.

Setang kemudi dari Honda Super Cub C125 memberikan posisi berkendara natural yang mudah untuk dikendalikan dan menyempurnakan posisi berkendara yang tegap di mana pengendara mendapatkan visibilitas sempurna ke segala arah.

Untuk kenyamanan yang lebih, jok dengan komposisi satu orang ini menggunakan busa yang lebih tebal dari pendahulunya dengan bentuk jok yang mempermudah pengendara berpijak.

Panelmeter mengadopsi kombinasi analog dan digital di mana terdapat dua lingkaran chrome yang memisahkan keduanya, lingkaran luar menunjukkan jarum Speedometer analog dan lampu pemberitahuan, sementara di lingkaran dalam menunjukkan tampilan digital. Keseluruhan sistem pencahayaan model ini telah menggunakan lampu LED.

Fitur lainnya yang disematkan pada model ini adalah Honda Smart Key System, yang terintegrasi dengan Alarm untuk mencegah pencurian serta Answer Back System di mana indikator akan berkedip saat digunakan untuk mempermudah pencarian motor di lokasi parkir. Sebagai bentuk apresiasi kepada generasi sebelumnya, logo 3 dimensi "Classic Wing" disematkan pada pelindung kaki serta Smart Key Honda Super Cub C125.

Motor ini memiliki bore dan stroke 52.4 x 57.9mm dengan rasio kompresi 9.3:1. Maksimum power sebesar 6.76kW dicapai pada rpm 7500 dan torsi maksimal sebesar 9.79 Nm pada rpm 5000.

Honda Super Cub C125 menggunakan basis Frame C110 'Backbone' baja berbentuk tabung. Honda Super Cub C125 memiliki berat bersih 107 kg, dilengkapi dengan suspensi depan teleskopik dan velg alumunium berdiameter 17 inchi yang elegan dan mendukung pengendalian yang lebih stabil dan presisi. Ban depan model ini berukuran 70/90-17 dan ban belakang 80/90-17, keduanya telah menggunakan ban tubeless.