Dua komponen yang selalu saling berkaitan pada proses penyetakan produk marketing ataupun dokumen adalah komputer dan mesin cetak/ printer. Komputer sebagai tempat penyimpanan data akan memberi perintah kepada printer untuk melakukan penyetakan melalui fitur setting dengan bantuan tinta atau toner.

Dulu sebelum komputer dan printer menjadi kebutuhan manusia, segala sesuatu yang berhubungan dengan tulisan dibuat dengan menggunakan mesin ketik. Bagi Anda yang asing dengan mesin ketik, di bawah ini adalah gambarannya.



Model Mesin Ketik
Terdapat beberapa model mesin ketik yang lazim digunakan pada masa itu termasuk:

• Mesin ketik standar berukuran besar dan berat yang identik dengan mesin tik kelurahan, dan
  

• Mesin tik portable yang dilengkapi dengan case-nya sehingga bisa dijinjing
  

Selain dua model tersebut, masih ada mesin tik elektrik yang bisa mengetik lebih cepat dari mesin tik biasa, mesin tik tanpa suara yang umum digunakan di tempat-tempat seperti rumah sakit, dan mesin tik jarak jauh.



Pita Penghasil Huruf
Bila pada printer modern dibutuhkan tinta/ toner untuk menghasilkan huruf maka pada mesin ketik dibutuhkan pita. Pita yang umum dipergunakan berukuran 13 mm atau 11 mm dengan warna hitam pada karbon yang berfungsi untuk memberi warna pada hasil ketikan agar lebih jelas.

Berdasarkan material bahannya ada dua jenis pita mesin ketik  yaitu pita katun dan pita plastik. Untuk menjaga supaya pita tidak lekas rusak, pemakaiannya diatur bergantian antara bagian atas dan bagian bawah.

Bagian-bagian dari mesin ketik yang berhubungan dengan pita antara lain :

• Penggulung pita (roll, spool)
  
• Penggetar pita (ribbon vibrator)
  
• Penuntun pita (ribbon guide)
  
• Pengembali putaran pita (ribbon feed release)
  
• Pengerem pita (ribbon brake lever; flap) serta
  
• Pengatur pita (ribbon indicator; ribbon selector switch)
  

Pita mesin ketik baru ditemukan pada tahun 1855 oleh seorang berkebangsaan Jerman, Guiseppe Ravizza, 141 tahun kemudian semenjak konsep mesin tik pertama diperkenalkan oleh Christopher L. Sholes pada tahun 1714.

Sumber: mesintikku.blogspot.com; wordpress.com
Gambar: pexels