Kaskus

News

wolfvenom88Avatar border
TS
wolfvenom88
Politisi Gerindra Sebut Pemerintahan Jokowi "Rampok"
JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo "rampok" karena sistem ekonomi yang digunakan sudah melebihi sistem ekonomi neoliberal.

"Ini yang kita vonis telah terjadi mazhab ekonomi yang salah. Kita juga harus vonis bahwa telah terjadi elit. Penggunaan mazhab yang keliru buat miskin. Pemerintahan sekarang bukan neolib lagi tetapi rampok," katanya sesusai acara rembuķ nasional 100 tokoh nasional dan mantan aktivis mahasiswa dengan tema "Ancaman Krisis Ekonomi" di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Selanjutnya, Ferry menitik-beratkan permasalahan ekonomi terjadi di kalangan petani beras. Ia mengungkapkan nilai tukar petani jatuh sejak era reformasi 1998. "Impor beras naik satu juta ton, belum komoditi lainnya. Beras ini tempat petani menempati ke penggilingan yang dijual ke Bulog namun tengkulak yang menguasai. Struktur kekuasaan negara lagi tidak ada lagi di bawah. Jadi petani dalam posisi rendah nilai tukarnya belum lagi tanahnya berkurang karena ada konversi kepemilikan, “ ujarnya.

Karena itu, ia yakin 2019 ganti presiden. Dia menilai pemerintahan Jokowi telah gagal meningkatkan dan atau mempertahankan kondisi ekonomi kerakyatan. "Yang dipikirin Jokowi hanya gimana dua periode padahal kita mengingatkan ekonomi gagal. Nah kalau kita kemukakan gagal pengen dua periode pilihannya semakin sulit dan sempit maka kita tunjukkan punya gerakan dan kekuatan akan mengawal persoalan rakyat," dia menambahkan. (ryo)

http://sinarharapan.co/ekonomi/read/2896/politisi_gerindra_sebut_pemerintahan_jokowi__rampok_


Tokoh Nasional Nilai Ancaman Krisis Ekonomi Saat Ini Lebih Besar Dari 1998



Jakarta, Aktual.com – Sejumlah tokoh nasional dan puluhan mantan aktivis nasional berkumpul di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/8). Mereka berkumpul dalam acara diskusi publik bertajuk Ancaman Krisis Ekonomi.

Waketum Gerindra Ferry Juliantono mengatakan, diskusi ini perlu dilakukan mengingat situasi ekonomi negara saat ini terus memburuk. Sebaliknya, pemerintah justru sibuk menyangkal bahwa kondisi perekonomian masih aman.

“Kami merasa perlu untuk membahas amcaman krisis ekonomi yang akan lebih besar dari krisis moneter tahun 1998,” ujar Ferry yang menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bersama Rizal Ramli dan Kwik Gian Gie.

“Pemerintah seolah tidak berdaya, malah asik pencitraan. Padahal rakyat makin mengencangkan ikat pinggang. Lapangan kerja makin sulit dan harga – harga kebutuhan pokok melambung tinggi,” sambung dia.

Ferry berharap, diskusi publik ini dapat membetot perhatian para elit dan pemerintah yang sudah seharusnya memikirkan dampak krisis ekonomi yang sudah ada di depan mata.

Krisis ini kian parah di tengah sulitnya mendapatkan lapangan kerja dan harga kebutuhan pokok yang kian meroket.

“Ini sudah darurat ekonomi. Kita harus melakukan referendum ekonomi terhadap Jokowinomic yang secara nyata tidak dapat menjawab pasal 33 UUD 1945, untuk mensejahterakan rakyatnya,” tandasnya.

Dalam diskusi ini dihadiri Rachmawati Soekarno Putri, Sri Bintang Pamungkas, Prof Sri Edi Swasono, Sahganda Nainggolan, Ahmad Dhani, dan tokoh-tokoh.

Penulis: Fadlan Syiam Butho.


http://www.aktual.com/tokoh-nasional-nilai-ancaman-krisis-ekonomi-saat-ini-lebih-besar-dari-1998/


Indonesia Diprediksi Hadapi Krisis yang Lebih Besar dari 1998


VIVA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono, menilai saat ini Indonesia di tengah ancaman krisis ekonomi. Bahkan, krisis ekonomi yang akan terjadi di Indonesia akan lebih besar dari tahun 1998.

Ferry mengatakan, ada beberapa indikator mengapa krisis ekonomi saat ini menjadi ancaman bagi Indonesia. Salah satunya yakni terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus melemah.

"Hari ini krisis ekonomi sudah gejala dalam waktu dekat kami perkirakan akan menerpa. Karena salah satunya nilai tukar rupiah kita jatuh ke angka Rp14.500. Kami merasa perlu untuk membahas ancaman krisis ekonomi ini karena diperkirakan akan lebih besar dari krisis moneter tahun 1998," kata Ferry saat diskusi publik bertema 'Ancaman Krisis Ekonomi' Rabu sore, 1 Agustus 2018.

Saat ini menurut Ferry, masyarakat Indonesia tengah dilanda kesulitan lantaran biaya hidup yang harus dikeluarkan lebih tinggi dibandingkan pemasukan yang mereka terima. Dampak dari krisis ekonomi yang akan terjadi kedepannya menurut Ferry akan lebih buruk dari 1998.

Sebab, pada tahun 1998 dahulu ada UMKM yang menunjang perekonomian Indonesia. Sedangkan saat ini sektor usaha kecil dan menengah itu dalam kondisi yang anjlok dan tak dapat menopang apabila terjadi krisis ekonomi.

"Saat gejala ini menerpa kita pemerintah Joko Widodo malah menutupi ini, mengklamuflase, memanipulasi data, dan menyampaikan secara tak jujur kepada masyarakat bahwa keadaan negara kita secara ekonomi baik-baik aja. Ini jelas berbahaya sekali," ujarnya.

Ia juga tak habis pikir dengan perkataan Menkeu Sri Mulyani yang menyebutkan bahwa setiap pelemahan Rp100 memberikan dampak ke penerimaan hingga Rp1,7 triliun. Menurutnya, itu adalah sebuah kebohongan.

Ferry mengatakan, dia bersama para tokoh nasional lainnya seperti Rizal Ramli, Rachmawati Soekarno Putri, Kwik Kian Gie, Said Iqbal dan juga para tokoh lainnya berencana membuat gerakan nasional terkait krisis ekonomi ini. Gerakan tersebut berencana mengingatkan pemerintah yang ada agar dapat memyadari dan menangani masalah ekonomi di tanah air.

"Kami berpikir untuk buat gerakan nasional bahwa sebenernya situasi krisis ekonomi ini sudah dekat. Kami akan jadi kelompok yang ingin ingatkan kepada pemerintah. Dan saya tegaskan, ini enggak ada hubungan dengan pilpres. Ini memyangkut kepentingan rakyat," ujarnya.

https://m.viva.co.id/amp/berita/politik/1060286-indonesia-diprediksi-hadapi-krisis-yang-lebih-besar-dari-1998
Diubah oleh wolfvenom88 02-08-2018 03:54
0
1.3K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan