- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kerap Dikritik, Sandiaga Mau 'Gencatan Senjata' sama Netizen


TS
Riz2T
Kerap Dikritik, Sandiaga Mau 'Gencatan Senjata' sama Netizen
Quote:
JNP, CNN Indonesia | Minggu, 29/07/2018 22:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengajak para netizen yang kerap mengkritisi persiapan DKI Jakarta menjamu Asian Games 2018 untuk 'gencatan senjata'.
Sandiaga berharap 'gencatan senjata' itu dilakukan setidaknya selama persiapan dan pelaksanaan Asian Games 2018.
"Sekali aja sebulan ke depan kita gencatan senjata dulu deh. Jangan jatuhkan diri kita sendiri gitu. Buat apa pasukan jempol (netizen) beraksi menghajar kiri kanan. Satu bulan dulu kita gencatan senjata. Setelah Asian Games itu silahkan hajar-hajar" kata Sandi saat ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Minggu (29/7).
Sandi mengatakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk mempercantik Jakarta seringkali dianggap salah oleh netizen. Netizen seolah menilai tindakan Pemprov selalu salah.
"Tapi kalau kita mencari yang salah ya susah, 'ini seharusnya begini, warna mural tidak seperti itu.' Ini antusiasme warga sudah naik. Dan ini yang Presiden inginkan, masyarakat antusias dan demam Asian Games. Ini sudah meriang, kalau dinaikkan lagi nih bisa step masyarakat," ujar Sandi disambung nada seloroh soal tahapan demam, meriang, hingga step.
Sebelumnya, lewat jagat maya, muncul keraguan pada pemprov DKI Jakarta yang mengupayakan mempercantik kota menyambut Asian Games 2018.
Dari mulai bendera negara peserta dengan tiang bambu yang disebutkan kegiatan sukarela warga, para pasukan oranye atau PPSU yang diinstruksikan membuat mural bertema Asian Games di dinding-dinding kota Jakarta, hingga penanganan bau menyengat dari Kali Item atau Kali Sentiong yang bersebrangan dengan Wisma Atlet Kemayoran.
Terkait mural yang dilakukan pasukan oranye, Sandiaga menyatakan itu adalah antusiasme masyarakat Jakarta bahwa mereka melakukan pengecatan tanpa dana pemprov DKI, melainkan swadaya.
"Demam Asian Games yang disebut Presiden sudah terlihat. Petugas gambar tanpa pakai dana Pemprov DKI Jakarta pakai duit sendiri, duit cekak begitu masih mau beli cat sendiri. Harusnya kita terima kasih malah ribut kenapa warnanya ini, warnanya itu," kata Sandi.

Sebelumnya, soal pasukan oranye yang membuat mural tak dibayar pemprov DKI Jakarta itu pun sempat diungkap Sandiaga saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (26/7). Sandi mengklaim Pemprov DKI telah berhasil menyebar demam Asian Games.
Mengenai itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dirinya tak memberikan instruksi terhadap PPSU untuk menggambar mural.
Namun, kiprah pasukan oranye memulas dinding-dinding kota itu terlihat merata di wilayah DKI Jakarta baik dari Jakarta Selatan hingga Utara.
Lurah Paseban Jakarta Pusat Arif Budianto Ismutakhirum sempat mengatakan tidak ada dana khusus yang dikucurkan oleh pihak Pemprov untuk memperindah kota di tingkat kelurahan. Menurutnya, mural Asian Games 2018 mengandalkan inisiatif setiap kelurahan dan swadaya masyarakat.
Arif menambahkan, petugas PPSU ditunjuk untuk membuat mural bertema Asian Games 2018. Ia mendapat instruksi dari Gubernur Anies untuk mempercantik kota. Namun, kata Arif, instruksi itu tidak langsung meminta PPSU untuk melukis. Anies hanya menginstruksikan agar ada partisipasi warga dalam memeriahkan Asian Games.
"Pak Gubernur ingin meningkatkan partisipasi warga. Saya percaya enggak susah untuk Pemprov kerja sama dengan perusahaan cat atau seniman, tapi kalau begitu di mana partisipasi warga?" kata Arif saat ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (25/7).(kid)
Sumur
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengajak para netizen yang kerap mengkritisi persiapan DKI Jakarta menjamu Asian Games 2018 untuk 'gencatan senjata'.
Sandiaga berharap 'gencatan senjata' itu dilakukan setidaknya selama persiapan dan pelaksanaan Asian Games 2018.
"Sekali aja sebulan ke depan kita gencatan senjata dulu deh. Jangan jatuhkan diri kita sendiri gitu. Buat apa pasukan jempol (netizen) beraksi menghajar kiri kanan. Satu bulan dulu kita gencatan senjata. Setelah Asian Games itu silahkan hajar-hajar" kata Sandi saat ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta Pusat, Minggu (29/7).
Sandi mengatakan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk mempercantik Jakarta seringkali dianggap salah oleh netizen. Netizen seolah menilai tindakan Pemprov selalu salah.
"Tapi kalau kita mencari yang salah ya susah, 'ini seharusnya begini, warna mural tidak seperti itu.' Ini antusiasme warga sudah naik. Dan ini yang Presiden inginkan, masyarakat antusias dan demam Asian Games. Ini sudah meriang, kalau dinaikkan lagi nih bisa step masyarakat," ujar Sandi disambung nada seloroh soal tahapan demam, meriang, hingga step.
Sebelumnya, lewat jagat maya, muncul keraguan pada pemprov DKI Jakarta yang mengupayakan mempercantik kota menyambut Asian Games 2018.
Dari mulai bendera negara peserta dengan tiang bambu yang disebutkan kegiatan sukarela warga, para pasukan oranye atau PPSU yang diinstruksikan membuat mural bertema Asian Games di dinding-dinding kota Jakarta, hingga penanganan bau menyengat dari Kali Item atau Kali Sentiong yang bersebrangan dengan Wisma Atlet Kemayoran.
Terkait mural yang dilakukan pasukan oranye, Sandiaga menyatakan itu adalah antusiasme masyarakat Jakarta bahwa mereka melakukan pengecatan tanpa dana pemprov DKI, melainkan swadaya.
"Demam Asian Games yang disebut Presiden sudah terlihat. Petugas gambar tanpa pakai dana Pemprov DKI Jakarta pakai duit sendiri, duit cekak begitu masih mau beli cat sendiri. Harusnya kita terima kasih malah ribut kenapa warnanya ini, warnanya itu," kata Sandi.

Petugas PPSU membuat mural bertema Asian Games 2018 di Kemanggisan, Jakarta, Kamis (5/7).(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Sebelumnya, soal pasukan oranye yang membuat mural tak dibayar pemprov DKI Jakarta itu pun sempat diungkap Sandiaga saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (26/7). Sandi mengklaim Pemprov DKI telah berhasil menyebar demam Asian Games.
Mengenai itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dirinya tak memberikan instruksi terhadap PPSU untuk menggambar mural.
Namun, kiprah pasukan oranye memulas dinding-dinding kota itu terlihat merata di wilayah DKI Jakarta baik dari Jakarta Selatan hingga Utara.
Lurah Paseban Jakarta Pusat Arif Budianto Ismutakhirum sempat mengatakan tidak ada dana khusus yang dikucurkan oleh pihak Pemprov untuk memperindah kota di tingkat kelurahan. Menurutnya, mural Asian Games 2018 mengandalkan inisiatif setiap kelurahan dan swadaya masyarakat.
Arif menambahkan, petugas PPSU ditunjuk untuk membuat mural bertema Asian Games 2018. Ia mendapat instruksi dari Gubernur Anies untuk mempercantik kota. Namun, kata Arif, instruksi itu tidak langsung meminta PPSU untuk melukis. Anies hanya menginstruksikan agar ada partisipasi warga dalam memeriahkan Asian Games.
"Pak Gubernur ingin meningkatkan partisipasi warga. Saya percaya enggak susah untuk Pemprov kerja sama dengan perusahaan cat atau seniman, tapi kalau begitu di mana partisipasi warga?" kata Arif saat ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (25/7).(kid)
Sumur

Polling
0 suara
Jadi yang kebanyakan Inisiatif ini siapa?
1
3.3K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan