"To- tolong Ibu, Nak. Pulang!!!"

"Ibu kena-- Halo?"

Sambungan telepon seketika putus sepihak. Histeris Ibu membuatku terkejut, ditambah isak tangisnya mampu melahirkan ribuan kekhawatiran yang menghantam rasaku. Segera kurapikan meja kerjaku lalu beranjak meninggalkan kantor menuju rumah.

Tangisku pecah mendapati tubuh Ibuku tergeletak tidak bernyawa dengan lumuran darah. Wajahnya terlihat begitu pucat, tubuhnya penuh memar, bahkan tulang hidungnya sedikit membengkok. Dengan tangan bergetar, kutarik pisau dapur yang melekat sempurna di bagian perutnya.

Mataku kemudian tidak sengaja beralih ke arah ponsel yang ternyata berada di genggamannya. Aku menyeka sisa-sisa air mataku dan mengalihkan fokus. Aku lalu membaca sebuah pesan singkat yang kuyakini kode dari sang pembunuh.

"19.1.25.1.4.1.22.9.4"

Mataku memandang lurus, sorot kebencian kupancarkan melalui efek mataku.

"Brengsek, aku bersumpah nyawa dibalas nyawa."

Siapa dia?

1. David, sang Ayah yang baru saja berselisih paham dengan Ibunya.
2. Aaron, sang Kakak yang berwatak keras menyimpan dendam pada Ibunya.



*** gw gajago buat genre thriller jadi alakadarnya saja***

KOMEN YA JANGAN PELIT DONG HEHE TAR JAWABANNYA DI KOMEN KUH