Pemesanan tiket dilakukan via telpon, dan pembayaran dilakukan pada hari-H keberangkatan, yaitu tanggal 13 November 2016.

Setelah naik pesawat dari Jakarta, aku keliling2 Medan sebentar, dan malamnya dari Sun Plaza aku naik Gojek ke loket Sempati Star di Jalan Asrama. Begitu sampai di loket, aku langsung bayar tiketnya seharga Rp 250.000. Oh iya sebenarnya aku booking buat jam 22.00, tapi petugas loketnya menawarkan supaya pindah ke jam 21.00. Oke deh, lumayan berangkat lebih cepat.

SEMPATI STAR
Nopol: BL 7733 AA
Chassis: Scania K410
Body: Super Jetbus 2+ by SDD Adiputro

Inilah dia bis tingkat yang akan mengantarku ke Kota Banda Aceh.


Saatnya kita masuk bis, pertama dek bawahnya dulu. Dek bawah kelasnya lebih mewah dan harga tiketnya lebih mahal, dengan konfigurasi seat 2-1.


Selanjutnya kita naik ke atas. Nah kalo ini seatnya 2-2 tapi tetap lumayan lega dan nyaman. Di sinilah aku duduk sampai ke Banda Aceh nanti.


Sementara itu bis2 lain juga sudah siap mau berangkat menuju berbagai rute seperti Banda Aceh, Takengon, Meulaboh, dll.

Catatan Perjalanan

*Well, catatan perjalanan ini mungkin sedikit "ala" Bismania, kita akan melihat balap-balapan antar bis, dan memang itu salah satu yang aku tunggu termasuk di rute Medan-Banda Aceh yang sangat ramai dengan berbagai macam bis ini.

Bis baru diberangkatkan jam 21.30, gak tau kenapa. Kondisi lalu lintas lancar. Berhenti sebentar di Jalan Amal untuk menaikkan penumpang, terus di Binjai juga ada penumpang yang naik. Gak lama setelah itu, aku langsung tidur pulaaaassssss.

Aku sempat terbangun dan pas dicek sudah masuk Lhokseumawe. Beberapa penumpang di depan udah turun, akhirnya aku jajah seatnya lah. Sementara di depan gak ada yang bisa disalip, aku pun nonton film dari flash disk yg dicolok di personal LCDnya.

Pukul 04.15 masuk daerah Jeunib, Bireuen. Di sini sempat blong-blongan sama Pusaka.



Kemudian mengejar Sempati Star SHD, lumayan susah nih ngejarnya. Apalagi DD kita sempat berhenti dulu sejenak sementara si SHD terus melaju.



Lalu di depan nampak 1 unit Sempati Star yang lain. Tapi upaya pengejaran gagal.



Sekitar pukul 05.15 kita berhenti di sebuah masjid di daerah Lueng Putu, Pidie Jaya untuk solat subuh. Sempati Star SHD dan Pusaka kemudian menyusul mampir di sini.

*Satu bulan setelah ini, daerah ini dilanda gempa besar yang mengakibatkan beberapa orang tewas. Semoga arwah para korban diterima di surga Tuhan. Amin.



30 menit kemudian perjalanan dilanjutkan kembali.



Pukul 06.00 kita masuk Terminal Sigli. Beberapa penumpang pun turun.



Setengah jam dari Sigli, kita masuk ke kawasan yang paling "eksotis" di jalur Medan-Aceh ini, yaitu pegunungan Seulawah. Paling enak kalo direkam pake video. Apalagi matahari baru mulai terbit.



Masuk kawasan Seulimeum, masih dengan pemandangan yang indah, tapi lalu lintas terlihat sepi dan gak ada bis yang bisa dikejar.



Setelah Seulimeum, kemudian masuk daerah Indrapuri. Dua-duanya masuk kabupaten Aceh Besar. Pas di sini ketemu PMTOH rute Jawa yang lagi perpal.



Iseng-iseng fotoin bantal Hello Kitty yang unyu-unyu ini.



Masuk simpang Lambaro, perbatasan dengan kota Banda Aceh. Belok kanan itu ke bandara Sultan Iskandar Muda. Kebetulan besoknya aku akan naik pesawat ke Malaysia dari sini.



Dan akhirnya sampai juga di Terminal Batoh, Banda Aceh, pada jam 08.00 pagi. Sekitar 10,5 jam dari Medan.