Mikroplastik, pernah dengar? Kita mungkin pernah mendengar istilah “mikroplastik” dan zat ini berjumlah sangat banyak. Ia berasal dari sisa-sisa plastik yang terurai menjadi partikel yang sangat kecil, biasanya berukuran 5 mm.

Ketika kita berbicara tentang mikroplastik, kita biasanya akan teringat bagaimana sampah plastik mengotori kehidupan laut. Kita bahkan bisa menemukan plastik di dalam perut burung dan ikan paus.

Sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang Eropa bisa mencerna lebih dari 11.000 partikel plastic setiap tahunnya dari makanan kerang.

Jadi, solusinya kita harus menghindari semua makanan laut?

Tentunya tidak semudah itu, faktanya mikroplastik sangat dekat dengan dapur kita. Pernah dengar istilah GARAM?

Benar! G-A-R-A-M ! Dalam sebutir garam berukuran 0,3 mm memiliki partikel plastik di dalamnya. Sebuah studi dari Nature menemukan bahwa mikroplastik ada di dalam produk garam kemasan di 8 – 16 negara. Mikroplastik tersebut berukuran sangat kecil, sekitar 160 mikron.

Bumi sudah sangat banyak sampah plastik!

Jenis-jenis plastik di dalam kristal garam sangat penting untuk diketahui. Partikel polymer yang sering ditemukan adalah polypropylene dan polyethylene yang merupakan jenis plastik yang mudah terurai dan biasanya digunakan untuk plastik belanjaan, tutup botol, botol obat, kotak makanan, dan masih banyak lagi.
Ini bukan pertama kalinya kita menguji mikroplastik di dalam garam dapur kita. Bahkan pada tahun 2017, para peneliti telah menguji 21 jenis garam dapur di negara Spanyol dan SEMUA mengandung partikel polymer polyethylene-terephthalate, bahan yang sering digunakan untuk membuat botol plastik.

Jadi bagaimana dong solusinya?

Berhenti mengkonsumsi garam sepertinya sulit untuk dilakukan karena mikroplastik memang sudah ada dimana-mana. Kita sudah temukan di lautan, pupuk, makanan, dan bahkan udara yang kita hirup.

Tapi kita tidak usah terkejut karena polymer ini, polyethylene-terephthalate, digunakan sebagai bahan utama plastik dan terurai 400 tahun lamanya. Betul 400 tahun baru hilang terurai. Bahan plastik sebelumnya belum pernah ditemukan terurai sampai begitu lamanya.

Plastik ditemukan pada tahun 1907, namun ketika tahun 1950-an produksi plastik semakin meningkat dan sekarang kita juga telah temukan 300 juta ton secara global.

Dan lebih dari 12,7 juta ton limbah plastik memasuki lautan setiap tahunnya. Ini memang sudah sangat lama dan tentu kita telah memiliki plastik di dalam garam dapur kita.

Mikroplastik sangat bahayanya terhadap tubuh manusia. Riset terdahulu menunjukkan bahwa akumulasi mikroplastik bisa menyebabkan berbagai masalah biologi; partikel, kimia, dan mikrobiologi.




Namun ketika plastik ada di dalam garam dapur, kita belum menemukan dosis mematikan dari mikroplastik bagi manusia. BELUM.

Produksi plastik masih terus meningkat dan diprediksi kan akan 3 kali lipat pada tahun 2050. Jadi keterpaparan kita pada plastik akan semakin meningkat dan kita harus mengubah cara pikir kita akan produksi dan penggunaan plastik.

Jika kita telah melakukan kerusakan ini, apa yang akan terjadi pada 30 – 50 tahun akan datang?

Bagi saya, saya ingin mengurangi limbah plastic. Jika Anda juga berpikiran sama dengan saya, beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk menurunkan konsumsi plastik adalah dengan:

1. Menggunakan perlengkapan yang bisa digunakan ulang
   
2. Jangan bungkus makanan dengan plastik
   
3. Gunakan wadah yang bisa digunakan ulang
   
4. Gunakan botol yang bisa diisi ulang
   

dan masih banyak lagi cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi limbah plastik. Masih belum terlambat untuk mengubah cara hidup kita, dan jika Anda masih ragu dengan apa yang saya katakan tentang adanya mikroplastik di dalam garam dapur. Silakan lanjutkan gunakan garam dapur Anda. Saya yakin Anda akan baik-baik saja!