AHY: Kalau Jokowi Umumkan Cawapres, Apa Semua "Happy"?
TS
tanah.liat
AHY: Kalau Jokowi Umumkan Cawapres, Apa Semua "Happy"?
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, sampai saat ini peta koalisi pada Pemilihan Presiden 2019 belum jelas. Segala kemungkinan, menurut dia, masih bisa terjadi.
AHY mengatakan, koalisi pendukung Presiden petahana Joko Widodo bisa saja terpecah karena berebut posisi calon wakil presiden.
"Ketika beliau (Jokowi) umumkan cawapres tertentu apakah kemudian semuanya merasa happy dan akan tetap memberi dukungan penuh?" kata AHY dalam silaturahim dengan media di Jakarta, Jumat (20/7/2018).
"Atau sebaliknya ada yang kecewa dan balik kanan? Balik kanan ini bisa menyebrang ke kubu sebelah, atau membuat koalisi baru," ujar dia.
Hal serupa, menurut AHY, juga bisa terjadi pada koalisi kelompok oposisi yang akan mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.
"Memang tidak bisa terbayang dengan jelas. Kabutnya tebal," kata dia.
Partai Demokrat sendiri yang berada di tengah, menurut dia, masih belum menentukan pilihan. Adapun opsi yang dimiliki Partai Demokrat adalah merapat ke kubu Jokowi, ke Prabowo, atau membuat poros baru.
Menurut AHY, dari berbagai survei yang ada, saat ini sekitar 40 persen belum menentukan pilihan.
"Rasa-rasanya rakyat kita yang besar itu punya hal-hak untuk menantikan hadirnya calon alternatif," kata AHY.
Namun di sisi lain, AHY yang digadang-gadang sebagai capres atau cawapres Partai Demokrat ini juga mengakui bahwa membentuk koalisi baru bukan hal yang mudah.
Sebab, ada syarat ambang batas yang mengatur parpol atau gabungan harus mengantongi 20 persen kursi
AHY yang 16 tahun berkarier di militer ini pun mengibaratkan kondisi ini layaknya perang yang diselimuti kabut. Dalam perang, menurut, dia kondisi ini dikenal dengan istilah "the fog of war".
"Kalau kabutnya tebal akan mempersulit pasukan yang menyerang atau bertahan. Dalam politik juga serupa. Semua parpol atau tokoh politik pemegang tiket itu memegang kartunya rapat-rapat," ujar dia.
Kalau ane analogikan.. Ada cebong dan kampret......kebo di tengah2 nunggu kesempatan membela siapa yg kuat,sukur2 ada yg mau diajak utk injak2 keduanya ....
Sikap politik aja kek gini.....bagaimana bicara ttg negara......mau di bawa kemana nasib bangsamu....