TEMPO.CO, Jakarta - Persaudaraan Alumni atau PA 212 menuding Kapitra Ampera pengkhianat. Tudingan ini muncul setelah PDIP berencana mengusung Kapitra Ampera sebagai caleg dari partai pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.

Sikap kami sudah jelas, PA 212 di bawah komando Rizieq Shihab tidak akan mendukung siapa pun yang diusung oleh kelompok penista agama, apalagi PDIP," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, dalam pesan pendeknya, Kamis, 19 Juli 2018. "Kini semakin jelas, mana yang taat, mana yang khianat."

Selain itu, Slamet mengatakan, pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tidak akan lagi menggunakan jasa Kapitra Ampera. "Dapat dipastikan bahwa Rizieq Shihab tidak akan menggunakan jasa pengacara atau advokat dari partai penista agama," katanya.

Kapitra Ampera memang pernah menjadi pengacara Rizieq Shihab dalam beberapa perkara. Salah satunya dugaan chat pornografi yang menjerat Rizieq Shihab. Belakangan, kepolisian menghentikan perkara ini karena tidak cukup alat bukti.

Sebelumnya, Kapitra Ampera menyatakan siap bergabung dan dicalonkan oleh PDIP dengan sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Kapitra Ampera mengatakan, syarat pertama, kehadiran dia harus mewakili Islam dalam partai tersebut. Kedua, aspirasi umat Islam sebagai mayoritas harus didengar oleh partai. Ketiga, kehadiran dia di PDIP sebagai caleg harus bisa menjembatani kebaikan di dalam dan luar partai.

https://nasional.tempo.co/read/1108448/kapitra-ampera-jadi-caleg-pdip-pa-212-jelas-siapa-pengkhianat

Nasbung saling baku hantam wa

Btw nasbung emang berani lawan kapitra? Sbagai pengacara atau eks pengacara si rijik tentut si kapitra tau sedikit banyaknya rahasia si rijik