Quote:
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan tidak hanya
mencopot wali kota tapi juga mencopot pejabat eselon dua. Salah satu mantan kepala dinas (kadis) menceritakan proses pencopotan dirinya yang menurutnya mendadak.
Mantan kepala dinas itu meminta namanya tak disebutkan. Dia bercerita sebelum dicopot, dia tidak mendapatkan peringatan apa-apa, bahkan hingga kini dia belum bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membicarakan pencopotan itu.
"Saya di-WA nggak, ditelepon nggak, tiba-tiba dicopot," kata mantan kepala dinas tersebut saat dihubungi, Selasa (17/7/2018).
Baca juga: Walkot Jaktim Dicopot Via WA, Sandi: Zaman Now
Dia menceritakan awalnya pada 4 Juli dirinya mendapat undangan pengarahan di Balai Kota. Namun, saat sampai di Balai Kota dia dilarang masuk oleh protokol di Balai Kota. Barulah dia tahu jika saat itu dirinya dicopot sebagai kepala dinas.
"Tidak ada pemberitahuan, katanya pengarahan tanggal 5 Juli, jam 11.00 WIB siang, ada undangan pengarahan di Balai Agung. Tapi dilarang masuk, kata protokol 'maaf yang dicopot pengarahannya ditunda besok'," jelas mantan kepala dinas tersebut.
Dia mengaku kaget dan merasa kecewa. Segera setelah mengetahui kabar tersebut, dia segera membereskan barangnya di kantor.
"Saya langsung beres-beres barang, saya juga nggak enak sama pengganti saya yang udah mondar-mandir," tuturnya.
Baca juga: Eks Walkot Jakpus: Dicopot Anies tapi Ditahan Pensiun Dini
Hingga saat ini, mantan kepala dinas itu belum mendapatkan posisi usai dicopot. Padahal dia mengaku baru akan pensiun Oktober 2019 mendatang.
Dia mengatakan sudah dipanggil Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) terkait hal itu. Menurutnya, KASN sebenarnya sudah memulai penyelidikan sejak pencopotan tiga kepala dinas sebelumnya.
"Sudah (diselidiki) sejak sebelum lebaran," ucapnya.
Baca juga: Siapa yang Ngadu ke KASN soal Pergantian Wali Kota DKI?
Dia menyesalkan pencopotan yang dinilainya tidak baik. Padahal, dia merasa usahanya mencapai posisi Kepala Dinas sangatlah berat.
"Tidak gampang loh, kita melalui seleksi-seleksi. Bagaimana dicopot karena tidak perform. Harusnya diperingatkan bukan orang yang simsalabim kayak di sini," ucapnya.
Dia menyebut beberapa Kepala Dinas yang dicopot tanpa peringatan, di antaranya Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Dinas Pendidikan. KASN sendiri saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait hal itu dengan memanggil pejabat terkait.
https://news.detik.com/berita/d-4119...099.1531799820
Mau Pilpres tahun depan kok cari musuh ?

Kalo niatnya mau nyabotase jakarta biar incumbent ada jeleknya tahun depan juga percuma, jejak digital bisa counter itu semua. Apalagi realtime record/jurnal. Lebih parah lagi kalo ada BSH nya, yg kagak kedetect sistem bisa muncul sendiri .
Mau ngumpulin logistik buat tahun depan ?
Gak sampe Januari bisa keciduk KPK berjamaah lu pade
Kalo yg dipecat salah ya kasihlah tertulis, kalo kaga, bisa balik dah ke lu wahai Gabener yg konon lulusan Amrik tapi cara mikir masi ala petamburan. Diajarin apa si di Amrik sono ?
