Quote:
Gambar : Petugas berjaga di Mapolres Indramayu usai tragedi pelemparan bom oleh dua orang tak dikenal, Minggu (15/7/2018). Dua orang terduga teroris tersebut berhasil melarikan diri usai melampor bom panci yang tak meledak ke Mapolres Indramayu siang tadi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, 200 orang diduga teroris diamankan pasca-kejadian teror bom yang terjadi di Surabaya. Tito mengatakan, 20 diantaranya tewas lantaran ditembak polisi.
"Total ini sudah ada 200-an (terduga teroris ditangkap) sejak bom Surabaya," ujar Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Senin (16/7/2018).
Tito menerangkan, rentetan penangkapan 200 terduga teroris itu, sebagai hasil pengembangan dari kasus bom di Surabaya. Beberapa hari lalu, ucap Tito, kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap tiga terduga teroris di Yogyakarta.
"Pengembangan kasus bom Surabaya 194 plus kemarin 3 tertembak (jadi) 197. Kemudian di Indramayu itu sudah ditangkap lagi ada sembilan lanjutan dari dua orang yang mau menyerang Polres," ucap Tito.
Tito menyebut, teroris yang mengancam petugas pasti dilakukan tindakan tegas. Sebab, teroris merupakan pelaku kejahatan yang siap mati dengan melakukan perlawanan.
"Kalau mereka mengancam petugas, menbahayakan masyarakat itu diatur PBB," kata Tito.
Menurutnya Tito, penangkapan teroris mencerminkan bahwa negara lebih kuat dibandingkan dengan kelompok-kelompok radikal di Indonesia.
Setidaknya ada beberapa rentetan ledakan bom yang terjadi di Surabaya pada awal Mei 2018 lalu.
SUMBER
Sudah ada 200-an teroris ditangkap sejak insiden Surabaya kemarin..
Tapi harus tetap berkepala dingin, jangan singgung agama manapun..
Karena apa?
Karena teroris tidak beragama..

MeanwhilS E N S O R.
